Inovasi di Masa Pandemi, Balai TANAGUPA Berdayakan Masyarakat Kembangkan Ecopolybag

Wednesday, 23 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Balai Taman Nasional Gunung Palung (TANAGUPA) berkolaborasi dengan Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) terus mendorong pemberdayaan masyarakat di sekitar Kawasan TANAGUPA. Kali ini, kelompok masyarakat yang diberdayakan adalah Kelompok Kayek Melayet Besame yang berasal dari Desa Laman Satong, Kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang. Pemberdayaan yang dilakukan adalah pembelian kerajinan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dalam bentuk Ecopolybag sebanyak 15.000 unit sampai dengan akhir tahun 2020.

Kepala Balai TANAGUPA, M. Ari Wibawanto menjelaskan, ecopolybag yang dibuat oleh kelompok Kayek Melayet Besame ini adalah contoh inovasi yang luar biasa, dan patut diberikan apresiasi. Hal ini juga merupakan bentuk kemitraan konservasi yang digagas oleh Kementerian LHK melalui Ditjen KSDAE, dengan memberikan akses yang legal kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan HHBK dari dalam kawasan konservasi.

“Kami berterima kasih karena Yayasan ASRI terus mendukung program-program pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan. Dengan adanya kerjasama ini semoga dapat membantu meningkatkan ekonomi kelompok masyarakat terutama di tengah tantangan Pandemi Covid-19 ini. Kami bersama para mitra akan terus mendorong pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan TANAGUPA,” kata Ari.

Kayek Melayet Besame adalah kelompok masyarakat yang memiliki izin pemanfaatan HHBK di zona tradisional melalui Kemitraan Konservasi. Kelompok ini terdiri dari 35 orang, dimana 25 orang anggotanya adalah perempuan.

Lebih lanjut, Ari menyampaikan Balai TANAGUPA selalu mendorong pemberdayaan masyarakat. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, pihaknya selalu mendorong kelompok Kayek Melayet Besame melakukan pengembangan produk kerajinan melalui mitra-mitra TANAGUPA.

“Kesanggupan kelompok memenuhi permintaan Yayasan ASRI untuk membuat ecopolybag merupakan salah satu kontribusi kelompok dalam upaya melestarikan kawasan TANAGUPA,” ucapnya.

Kayek Melayet Besame merupakan spesialis kelompok pengrajin anyaman berbahan dasar bambu, rotan dan resam yang HHBK tersebut dipungut dari dalam Kawasan TANAGUPA. Kepala RPTN Pangkal Tapang pada Balai TANAGUPA sekaligus Fasilitator masyarakat di Desa Laman Satong, Ranto Sihotang mengatakan ecopolybag yang dibuat oleh kelompok ini berbahan dasar bambu yang aman dan tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan.

See also  Pertamina Tambah Pasokan LPG 16%, Pastikan Stok serta Distribusi Aman di Lampung & Bengkulu

“Ecopolybag ini dapat digunakan sebagai pengganti polybag plastik yang umumnya digunakan untuk pembibitan. Penggunaan polybag plastik kurang ramah lingkungan karena menimbulkan limbah plastik. Dengan adanya ecopolybag dari bambu ini, selain meningkatkan ekonomi kelompok masyarakat, juga mengurangi limbah plastik,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan ASRI Nur Febriani menyampaikan bahwa Yayasan ASRI sangat gembira dengan adanya kerjasama ini. Sejak lama ASRI dan Balai Taman Nasional Gunung Palung bekerjasama dalam program penanaman hutan kembali. Kali ini kedua pihak bekerjasama untuk meningkatkan kualitas dari program penanaman tersebut.

“Berawal dari keinginan ASRI untuk mencari alternatif polybag agar tidak menghijaukan hutan dengan meninggalkan tumpukan sampah plastik dari polybag. ASRI menghubungi perusahaan-perusahaan biodegradable polybag, namun sayangnya polybag mereka tidak bisa bertahan lama. Kurang dari tiga bulan, polybag mereka akan terurai. Sementara bibit-bibit pohon yang disemai ASRI membutuhkan polybag yang dapat terurai jauh lebih cepat dari plastik, namun cukup tahan hingga bibit pohon kuat untuk ditanam di tanah (sekitar 6 bulan – 1 tahun),” tuturnya.

Balai TANAGUPA memberikan jawaban atas kebutuhan ini. Kelompok binaan di Desa Laman Satong dikaryakan untuk membuat polybag dari anyaman bambu.

“Jadi, jika biasanya kami menyemai bibit dalam polybag plastik, kali ini kami menggandeng masyarakat, terutama perempuan, untuk memproduksi polybag ramah lingkungan. Polybag ini terbuat dari bambu yang tadinya merupakan bahan sisa dari ibu-ibu yang membuat anyaman tampi beras. Bisa dibayangkan, ribuan polybag plastik akan digantikan dengan polybag anyaman bambu ini, yang tidak hanya ramah lingkungan karena akan terurai alami, tapi juga membantu perekonomian masyarakat yang tinggal di sekitar hutan,” tambah Nur Febriani.

Berita Terkait

Senator Mirah Dorong Penguatan Kesiapsiagaan NTB Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Nataru
HK Realtindo Luncurkan Show Unit Damar di H City Sawangan
BAP DPD RI Perkuat Advokasi Penyelesaian Konflik Kawasan Hutan di Aceh
Setjen DPD RI Perkuat Sistem Revisi Anggaran yang Cepat, Terpadu, dan Akuntabel
Warga Blitar Terlantar di Banda Aceh Dipulangkan atas Peran dan Bantuan Haji Uma
Putri Aceh dan Putra Jawa Timur Dinobatkan Menjadi Duta DPD RI 2025
Dukung Industri dan Inovasi Digital, PLN Icon Plus Hadirkan Internet Gratis di SMK Negeri 5 Samarinda
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung di Kecamatan Padang Jaya

Berita Terkait

Monday, 8 December 2025 - 12:24 WIB

Senator Mirah Dorong Penguatan Kesiapsiagaan NTB Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Nataru

Saturday, 6 December 2025 - 18:21 WIB

HK Realtindo Luncurkan Show Unit Damar di H City Sawangan

Saturday, 22 November 2025 - 16:31 WIB

BAP DPD RI Perkuat Advokasi Penyelesaian Konflik Kawasan Hutan di Aceh

Wednesday, 12 November 2025 - 13:43 WIB

Setjen DPD RI Perkuat Sistem Revisi Anggaran yang Cepat, Terpadu, dan Akuntabel

Tuesday, 11 November 2025 - 13:06 WIB

Warga Blitar Terlantar di Banda Aceh Dipulangkan atas Peran dan Bantuan Haji Uma

Berita Terbaru

Olahraga

SEA Games 2025: Indonesia Sikat Filipina, Juara Grup B

Tuesday, 16 Dec 2025 - 16:15 WIB

Berita Utama

Warga Batangtoru Puji Inisiatif Menteri ESDM Kirim Bantuan Tenda

Tuesday, 16 Dec 2025 - 11:23 WIB