Agar Mampu Jadi Kekuatan Ekonomi, Koperasi Diarahkan Dikelola Secara Modern

Thursday, 1 October 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com -: Meski pembangunan koperasi telah berlangsung selama 73 tahun, namun koperasi dinilai belum bisa menjadi kekuatan utama dan soko guru perekonomian Indonesia.

“Hasil riset kami mengungkapkan, Indeks Pembangunan Koperasi (IPK) Indonesia tahun 2019 hanya 2,08 persen.Artinya kontribusi koperasi dalam pembangunan di 2019 hanya 2,08 persen,” ujar Peneliti Ahli Utama KemenkopUKM Dr Johnny Walker Situmorang, dalam Focus Group Discussion (FGD) Pengkajian Program Pengembangan Koperasi bertema “Peran Koperasi dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia” di Hotel Horison Bekasi, Rabu (30/9/2020).

Narasumber lain dalam FGD yang juga disiarkan melalui webinar itu, Asisten Deputi Tata Laksana KemenkopUKM Dr Hanafiah,dan Asdep Penelitian dan Pengkajian KemenkopUKM, Mangatas Parulian Pasaribu yang membuka FGD tersebut.

Johnny menjelaskan belum mampunya koperasi menjadi Sokoguru perekonomian itu antara lain disebabkan koperasi lemah dalam penerapan prinsip-prinsip koperasi dan masih rendahnya persentase Rapat Anggota Tahunan (RAT), dimana tahun 2019 hanya mencapai 33,99 persen. Sedangkan sepanjang 2015-2019 rata-rata persentase koperasi yang melakukan RAT lebih rendah lagi yaitu hanya 25,06 persen.

Data KemenkopUKM menunjukkan jumlah koperasi pada 2019 mencapai 123.048 unit dengan anggota sebanyak 20,45 juta, aset sebesar Rp136,17 triliun dan volume usaha Rp136,97 triliun.

Ia melanjutkan jika dilihat dari provinsi, secara umum koperasi malah mampu tumbuh berkembang diluar Jawa. Ada lima provinsi dengan IPK diatas 5 persen yaitu Bali (13 persen), Kalbar (11,5 persen) Jogjakarta (9,5 persen), NTT (6,8 persen) dan Jateng (6,2 persen).

Johnny menyarankan untuk ke depan pembangunan koperasi sebaiknya fokus pada 66 ribu koperasi dengan pelaksanaan RAT 90 persen. “Kenapa 66 ribu? Itu saya hitung berdasarkan budgeting untuk pembinaan koperasi atau setiap kota cukup 100 koperasi saja,” katanya. Selain itu perlu membangun sistem data basis pembangunan koperasi dimana KemenkopUKM bisa menjadi wali data perkoperasian nasional.

See also  Hari Kedua Kegiatan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan, Senator Bicara Posisi DPD RI Dalam Sistem Ketatanegaraan

Koperasi Modern

Sementara itu Asdep Tatalaksana Koperasi Dr Hanafiah mengatakan, agar mampu bersaing apalagi ditengah wabah pandemi Covid -19 ini, koperasi konvensional harus berubah menjadi koperasi modern yang mampu mengaplikasikan teknologi digital. Bahkan kalau perlu koperasi bisa menjadi aggregator yang menghubungkan konsumen dengan produsen melalui layanan aplikasi.

“Koperasi juga dibolehkan mengelola bisnis seperti swasta semisal perhotelan, SPBU,perkebunan kelapa sawit. Kita menargetkan pada 2024 akan ada 500 koperasi modern,’ kata Hanafiah.

Hanafiah juga sepakat RAT yang berkualitas juga sangat dibutuhkan dalam kelangsungan koperasi. Selain itu masalah leadership juga menjadi faktor penting berkrmbangnya satu koperasi.

Ditinjau dari sisi leadership seorang pemimpin itu harus memiliki tiga kemampuan, yakni konseptual skill, technical skill dan interpersonal skill. ” Konseptual skill, pemimpin harus memiliki visi dan misi dalam berkoperasi bahkan someday harus berpikir ketika sang pemimpin sudah tidak ada, sektor ekonomi harus tetap jalan terus tidak boleh terhenti, yang kedua techinal skill, seperti saat ini, menggunakan media tertentu dan menunjukkan bagaimana berperilaku berkoperasi yang sebenarnya, ketiga interpersonal skill, karena pemimpin harus bisa mengkomunikasikan hasil Rapat Anggota dan mengimplementasikannya dalam program yang nyata, ” urai Hanafiah.

Sementara itu Mangatas Pasaribu Asdep. Penelitian dan Pengkajian KemenkopUKM mengatakan semua masukan dari hasil riset ini akan dijadikan pertimbangan dalam melakukan pembinaan koperasi koperasi baik di provinsi di kota kabupaten.

Berita Terkait

IATPI dan Systemiq Lestari Indonesia Jalin Kerja Sama Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
MoU dengan KKP, Mendes Yandri Optimis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Suplai Program Makan Bergizi Gratis
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI: Anggota MPR RI Yulian Gunhar Tegaskan Pentingnya Persatuan Menjelang Pilkada
Kementerian PU Dorong Asosiasi Profesi Tingkatkan Keselamatan dan Keandalan Sistem Kelistrikan pada Bangunan Gedung
Bahas isu penting, Sri Mulyani Adakan Pertemuan Bilateral di London
Mendes PDT Panen Melon di Desa Sambilawang Dan Harap Jadi Produk Unggulan
Kementerian PU Siap Dukung Fasos-Fasum Huntap dan Huntara Warga Terdampak Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki – Laki di NTT
Tak Berani Serang Prabowo, PDIP Jadikan Jokowi dan Polri Sasaran Kampanye Hitam Pilkada Serentak 2024

Berita Terkait

Monday, 25 November 2024 - 17:56 WIB

IATPI dan Systemiq Lestari Indonesia Jalin Kerja Sama Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Monday, 25 November 2024 - 17:41 WIB

MoU dengan KKP, Mendes Yandri Optimis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Suplai Program Makan Bergizi Gratis

Monday, 25 November 2024 - 17:37 WIB

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI: Anggota MPR RI Yulian Gunhar Tegaskan Pentingnya Persatuan Menjelang Pilkada

Monday, 25 November 2024 - 17:00 WIB

Kementerian PU Dorong Asosiasi Profesi Tingkatkan Keselamatan dan Keandalan Sistem Kelistrikan pada Bangunan Gedung

Monday, 25 November 2024 - 16:36 WIB

Bahas isu penting, Sri Mulyani Adakan Pertemuan Bilateral di London

Berita Terbaru