KPK-Auriga Bedah Permasalahan Sumber Daya Alam di Sulawesi Tengah

Friday, 6 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Komisi Pemberantasan Korupsi bersama Yayasan Auriga Nusantara membedah permasalahan politik dan tata ruang pengelolaan Sumber Daya Alam di Provinsi Sulawesi Tengah dalam diskusi publik yang digelar secara virtual.

Dalam diskusi ini, KPK dan Auriga ingin menjaring rekomendasi perbaikan supaya pengelolaan SDA di provinsi ini mengedepankan kepentingan masyarakat lokal.

Sejak tahun 2012, KPK telah melakukan berbagai upaya dalam pengelolaan Sumber Daya Alam. Salah satunya adalah dengan menggerakan 27 kementerian/lembaga termasuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam.

“Beberapa kajian tentang sumber daya alam juga telah diselesaikan KPK sejak 2010, sesuai dengan tugas, kami telah mengirimkan rekomendasinya ke lembaga terkait, mudah-mudahan dalam diskusi ini akan ada tambahan rekomendasi untuk terus memperbaiki program yang dirancang bersama ini,” kata Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi KPK Sujanarko saat membuka diskusi ini, Kamis, 5 November 2020.

Dosen Ilmu Politik Universitas Tadulako La Husen Zuada mengatakan pihaknya menemukan pelanggaran yang tidak sesuai dengan aturan perundangan yang menimbulkan praktik ekonomi tersembunyi dalam pengelolaan SDA di Sulawesi Tengah.

“Akar persoalannya ada tiga, yakni lemahnya regulasii, persoalan integritas penyelenggara negara, dan kebutuhan ekonomi, atau lapangan pekerjaan,” kata dia.

Selain itu, ia mengatakan telah terjadi pergeseran sumber Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulawesi Tengah dari yang semula pertanian menjadi pertambangan. Adanya revisi yang belum selesai dari tahun 2018 terhadap Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2013 mengenai tata ruang wilayah provinsi Sulawesi Tengah, menurut La Husen berpengaruh terhadap implementasi pemanfaat SDA.

Koordinator Eksekutif Perkumpulan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis (HuMA) periode 2017 – 2020 Dahniar Andirani mengatakan tata ruang juga terkait dengan potensi kejahatan SDA. Dari Outlook HuMA tahun 2020, kata dia, hampir tiap titik di Indonesia ini tidak lepas daripada konflik SDA itu sendiri walaupun tidak seluas wilayah Indonesia. Di Sulawesi Tengah berdasarkan catatan HuMA ada 16 konflik dengan luasan 67.586,63 Hektar.

See also  Kasus Novel Baswedan : Ujian bagi Nurani Penegak Hukum

“Sebagian besar kasusnya terjadi di kawasan hutan. Resettlement (pemukinan kembali) dianggap sebagai bagian untuk menyelesaikan persoalan bagi masyarakat yang tinggal atau menggantungkan hidupnya dengan kawasan hutan,” ujarnya.

Kandidat Doktor York University Arianto Sangaji, mengatakan tata kelola SDA tak bisa lepas dari akumulasi global industry berbasis SDA. Ia mengatakan terdapat tiga kasus di Sulawesi Tengah yang terkait dengan tiga investasi raksasa di sini yang berkaitan dengan SDA.

“Secara ekonomi, harus diakui karena ini adalah perusahaan asing yang melakukan investasi disitu, maka dari segi keuntungan tentu saja banyak dilarikan ke luar negeri,” kata dia.

Arianto mengatakan ada tiga masalah dalam pengelolaan SDA di Sulawesi Tengah. Pertama, pemanfaatan SDA di Sulawesi Tengah berorientasi pada akumulasi global. Kedua, petani dan buruh menerima beban sosial dan lingkungan pemanfaatan SDA. Ketiga terkait dengan lingkungan hidup. Industri processing Nikel di Morowali berbasis pada energi batubara jadi sangat kotor.

“Dari kapasitasnya ada 1.130 MW PLTU disitu dan menimbulkan pencemaran udara luar biasa kepada masyarakat sekitar,” kata dia.

Menurut dia, berdasarkan data yang diolah dari Badan Pusat Statisik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah dan BPS Pusat, nilai ekspor besi dan baja khususnya dari Sulawesi Tengah terjadi kenaikan signifikan dari semula 185 juta USD di tahun 2015 menjadi 4,4 miliar USD hingga September 2020. Projek Dongi Silora LNG (DSLNG) kata dia, juga termasuk proyek raksasa yang melibatkan perusahaan trans-nasional.

Pengajar Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako Sudirman Dg. Massiri mengatakan semua permasalahan yang timbul dalam pengelolaan sumber daya hutan memang menimbulkan interdependensi sehingga butuh kebijakan dan pengaturan.

Sudirman memberikan rekomendasi bahwa sumber daya hutan perlu dianggap sebagai aset sehingga dibutuhkan penilaian SDA yang benar dan prinsip kehati-hatian agar sumber daya hutan sebagai aset awal tidak hilang. Ia mengatakan dalam merumuskan kebijakan kehutanan harus memahami karakteristik tiga komponen.

See also  Jokowi Kunjungi Cianjur, Pastikan Dimulainya Rekonstruksi dan Bantuan Jangkau Semua Korban

“Dalam pemerintahan, kebijakan harus merujuk pada hukum tata negara, di masyarakat perumusan kebijakan kehutanan tidak bisa mengabaikan aturan sosial di masyarakat, hal lain yang penting adalah tidak mengabaikan karakteristik sumber daya hutan itu sendiri, yakni hukum alam seperti bentang alam, karakteristik biodiversitasnya,” kata Sudirman.

Menurut dia, perlu penetapan tujuan bersama, mekanisme inter-relasi dan mekanisme kontrol dalam pengelolaan SDA dengan prinsip tata kelola mencakup partisipasi masyarakat, tegaknya supremasi hukum yang berkeadilan, transparansi, peduli pada stakeholders, kesetaraan, efetivitas dan efisien serta akuntabilitas.

Berita Terkait

Menteri Dody Ingin Transformasi Sampah Jadi Energi Bersih dan Berkelanjutan
Temasek Sukses Lantaran Integritas
Dampingi Gibran Tinjau Banjir Sukabumi, Wamen PU: Percepat Pengerukan Sedimen Sungai Cipalabuan dan Penggantian Jembatan Cidadap
Ajak Dukung Palestina, BKSAP DPR RI Sambangi Parlemen Singapura
Haidar Alwi: Jangan Terjebak Hoax, Cermati Fakta dengan Bijak.
Cepat Tanggap, Hutama Karya Salurkan Bantuan Segera Untuk Bekasi
Wamendes PDT Ariza Patria Sebut Program Desa Inovasi BRIN Sangat Visioner dan Detail
Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target Capai 146 Ribu Metrik Ton CO2

Berita Terkait

Monday, 10 March 2025 - 05:16 WIB

Menteri Dody Ingin Transformasi Sampah Jadi Energi Bersih dan Berkelanjutan

Sunday, 9 March 2025 - 13:00 WIB

Temasek Sukses Lantaran Integritas

Saturday, 8 March 2025 - 15:32 WIB

Dampingi Gibran Tinjau Banjir Sukabumi, Wamen PU: Percepat Pengerukan Sedimen Sungai Cipalabuan dan Penggantian Jembatan Cidadap

Saturday, 8 March 2025 - 15:08 WIB

Ajak Dukung Palestina, BKSAP DPR RI Sambangi Parlemen Singapura

Saturday, 8 March 2025 - 13:17 WIB

Haidar Alwi: Jangan Terjebak Hoax, Cermati Fakta dengan Bijak.

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

RAFI 2025: Menteri ESDM Cek Langsung Stok dan Kualitas BBM di Baubau

Sunday, 9 Mar 2025 - 18:54 WIB