Wapres Maruf Amin: Nggak Ada Negara Normal Gunakan Sistem Khilafah

Monday, 9 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Presiden Ma'ruf Amin / Istimewa

Wakil Presiden Ma'ruf Amin / Istimewa

DAELPOS.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin ingin meluruskan pemahaman salah suatu kelompok yang menganggap sistem islami hanya khalifah. Ia mengakui sistem khilafah memang islami, tetapi tidak hanya khilafah, sistem kerajaan, republik, keamiran juga sistem yang islami.

Karena itu juga, saat ini tidak ada satu pun negara di dunia yang menggunakan sistem khilafah. Menurutnya, era sistem kekhalifahan kini tidak lagi digunakan oleh negara-negara pada umumnya.

“Itu yang harus dipahami, sebab bisa kerajaan, bisa keamiran, bisa republik, bahkan sekarang aja nggak ada khilafah, itu saja ISIS (yang pakai), nggak ada sekarang negara normal yang pakai khilafah, nggak ada, yang ada (negara) tidak normal itu ya ISIS itu,” ujar Ma’ruf saat menjadi narasumber dalam acara bertajuk Indonesia Damai Tanpa Khilafah, Senin (9/11) pagi.

Pernyataan Ma’ruf itu ditujukan untuk sekelompok orang yang masih bersikeras mengganti sistem kenegaraan Indonesia menjadi khilafah. Ma’ruf menegaskan jika sistem khilafah sudah otomatis tertolak masuk ke Indonesia.

Itu karena sudah ada sistem kenegaraan Indonesia yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa. Menurutnya, dalam kaidah Islam, sesuatu yang telah menjadi kesepakatan tidak boleh diingkari.

“Negara NKRI sudah final, sistem selain itu termasuk seperti khilafah sudah tertolak, karena kita punya kesepakatan,” ujar Ma’ruf.

Ia menegaskan, para pendiri bangsa juga tidak sembarang dalan membuat kesepakatan mengenai sistem kenegaraan Indonesia. Apalagi sebagai bangsa yang majemuk, ideologi Pancasila merupakan pilihan yang terbaik.

“Memang ini mesti dipahami tapi kalau ini tidak bisa disadarkan dan dia terus lakukan manuver, itu kan berhadapan dengan sistem kenegaranan maka tentu kalau dia ingin mengganti sistem kenegaraan maka dia menghadapi aturan dan UU dalam negara ini,” ujar Ma’ruf.

See also  Kemendagri: Kedisiplinan Masyarakat Jadi Kunci Kesusksesan Pilkada

Ia juga mengajak muslim di Indonesia menjadi muslim Indonesia yang menjunjung sistem kesepakatan yang telah disepakati pendiri bangsa. Karena muslim di setiap bangsa, akan mengikuti sistem kenegaraan di wilayahnya.

“Kalau mengaku Islam maka jadilah muslimum Indonesia, muslim yang indonesia, kalau muslim yang Saudi dia tunduk di sistem yang ada di saudi, nah kalau di Indonesia, maal mitsaq, fitrah kita, kita negara ini bareng bareng, maka tunduk pada kesepakatan, nabi mencontohkan itu kok,” kata Ma’ruf. (*)

Berita Terkait

Pohon Ajaib di Bali Berbisik di Malam Hari: “Bayan Tree Night Journey” Tawarkan Pengalaman Spiritual yang Tak Terlupakan
Bandung Lautan Palestina, Ribuan Massa Tuntut Hentikan Genosida
Cuan Penjual Kue Kering Jelang Lebaran
Jasa marga: Arus Mudik One Way KM 70 s.d KM 188
Indonesia Harus Tampil sebagai Negara Tengah Berkualitas di Forum Global
Elnusa Peduli Sesama, Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Jabodetabek
Kecelakaan Truk di Tol Cipularang Arah Bandung Diduga Akibat Pecah Ban
22 Tahun KPK Berdiri Banyak Pejabat Publik Jadi Tersangka

Berita Terkait

Friday, 9 May 2025 - 20:19 WIB

Pohon Ajaib di Bali Berbisik di Malam Hari: “Bayan Tree Night Journey” Tawarkan Pengalaman Spiritual yang Tak Terlupakan

Sunday, 20 April 2025 - 19:33 WIB

Bandung Lautan Palestina, Ribuan Massa Tuntut Hentikan Genosida

Saturday, 29 March 2025 - 19:00 WIB

Cuan Penjual Kue Kering Jelang Lebaran

Thursday, 27 March 2025 - 14:13 WIB

Jasa marga: Arus Mudik One Way KM 70 s.d KM 188

Monday, 24 March 2025 - 20:38 WIB

Indonesia Harus Tampil sebagai Negara Tengah Berkualitas di Forum Global

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB