DAELPOS.com – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi memberikan arahan dalam Focus Group Discussion dan Workshop roadmap Pengembangan Kapasitas dan Desa Digital yang diselenggarakan Biro Perencanaan Kemendes PDTT, di Hotel Bidakara Jakarta, pada Selasa (17 / 11/2020).
Mengawali arahannya, Budi Arie mengungkapkan arahan Presiden Joko Widodo pada 14 Agustus 2020 lalu. Ia mengatakan, bahwa Presiden mengarahkan pembangunan desa untuk fokus pada teknologi dan informatika.
“Arahan Presiden sangat sesuai dengan SDGs Desa Nomor 17, yaitu Kemitraan dan Pembangunan Desa,” ungkap Wamen Budi.
Menurutnya, digitalisasi dan pengembangan desa wisata yang mendukung ketahanan pangan termasuk desa pintar adalah hal yang tepat untuk menjadi model pengembangan desa-desa di Indonesia di masa depan.
“Jadi termasuk soal infrastrukturnya, soal teknologinya dan penggunaannya. Jadi perlu ditegaskan, bahwa pembangunan desa digital untuk mendukung digitalisasi ekonomi desa, ”ungkapnya.
Oleh karena itu, dalam berbagai kesempatan ia mengaku telah menyampaikan hal yang serupa, bahwa digitalisasi ekonomi desa adalah sebagai transformasi menuju Indonesia maju.
Ia menambahkan, tidak mungkin Indonesia maju dalam era digitalisasi, kalau desa-desa belum memiliki akses internet.
“Beberapa bulan lalu saya mengungkapkan, masih ada 12.500 lebih desa yang belum memiliki akses ke internet. Dan itu sudah disikapi dirapat kabinet dan Presiden sudah menugaskan Kemenkominfo untuk menyelesaikan akses digital di 12.500 desa, ”katanya.
“Tugas Kemendes PDTT adalah untuk memastikan daerah-daerah yang belum memiliki akses internet tidak ada yang terlewatkan,” sambungnya.
Wamendes Budi Arie juga mempertimbangkan, bahwa arah pengembangan desa diutamakan terlebih dahulu untuk pengembangan digitalisasi ekonomi desa.
“Karena digitalisasi itu seluruh aspek, mulai dari e-governmentnya, e-health, e-learning. Semua yang-bau e-, termasuk e-commerce, ”ujarnya.
Jadi fokus digitalisasi ekonomi desa adalah untuk mengembangkan pasar, web, produk pemasaran, tempat wisata, internet of things, dan semua hal yang bergerak menuju digitalisasi ekonomi.
“Nah memang digitalisasi ini, terutama digitalisasi ekonomi desa adalah bagian kita untuk menghadapi suatu percepatan dan pergerakan digitalisasi di seluruh wilayah di semua aspek kehidupan kita agar desa-desa ini tidak jauh tertinggal,” ujarnya.
“Karena dengan digitalisasi ini, semua jadi mungkin, semuanya menjadi lebih terbuka, semuanya menjadi lebih didaya gunakan.” Pungkasnya.