DAELPOS.com – Rumah Ibunda Mahfud Md di Pamekasan, Madura, didatangi sejumlah orang yang kontra terhadap pernyataan Menko Polhukam terkait permasalahan hasil tes swab COVID-19 Habib Rizieq Shihab (HRS). Polri menyebut ada sekitar 100 orang yang datang ke lokasi.
“Kemarin sudah diketahui kejadian itu. Dari Polres, sebenarnya sudah bubar, ada tiga kelompok membubarkan diri ada sekitar 600 massa, kemudian di antaranya satu kelompok kurang-lebih 100 orang tepat di depan kediaman Ibu Menko Polhukam sempat berhenti 4-5 menit karena memang anggota sudah siaga di sana dapat antisipasi dan dibubarkan,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono, Rabu (2/12/2020).
Awi mengatakan bahwa massa yang tiba di kediaman rumah ibunda Mahfud Md sebelumnya melakukan audiensi di Polres Pamekasan. Setidaknya, sebut Awi, ada sekitar tiga kelompok dengan total 600 orang yang beraudiensi.
Selepas beraudiensi, massa pun membubarkan diri. Namun satu kelompok massa datang menuju kediaman ibunda Mahfud Md di Pamekasan.
“Kedua, mereka yang demo kemarin itu yang jelas tidak ada STTP (surat tanda terima pemberitahuan). Jadi memang tidak ada pemberitahuan, yang ada mereka sebenarnya infonya akan melaksanakan audiensi ke Polres ternyata mereka bawa massa,” ungkapnya.
Atas hal ini, Polda Jawa Timur bergerak melakukan penyelidikan awal. Awi mengatakan bahwa penyidik saat ini telah meminta keterangan terhadap sejumlah pihak yang terlibat dalam insiden penggerudukan ini. Selain itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta duduk bersama para tokoh masyarakat di Madura untuk memastikan situasi di Madura kondusif.
“Terkait dengan kejadian itu, yang pertama, Polda Jawa Timur telah mengambil langkah-langkah untuk melakukan penyelidikan awal, mengumpulkan data, termasuk melakukan klarifikasi ke beberapa orang, khususnya yang dilaksanakan Polres Pamekasan,” sebutnya.
“Kemudian juga dikirimkan tim dari Direktorat Pidana Umum Polda Jawa Timur untuk mem-back up proses penyelidikan, kemudian hari ini Kapolda Jawa Timur sedang melaksanakan pertemuan dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Madura di Mapolda. Karena memang sebenarnya ini sudah terjadwal sehingga dengan kegiatan ini sekalian mencari pokok permasalahan di sana sehingga ke depan Madura bisa dalam keadaan kondusif,” sambungnya.