DAELPOS.com – Indonesia masih mengimpor susu dalam jumlah besar. Karena itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengharapkan koperasi peternak sapi dapat meningkatkan berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan susu di dalam negeri.
MenkopUKM menegaskan ingin memperkuat korporatisasi peternak di industri persusuan dengan membangun model usaha berskala bisnis.
“Kami ingin memperkuat korporastisasi peternak di industri persusuan. Kita masih sangat besar impor susu kita, sehingga ini sangat strategis,” kata MenkopUKM saat mengunjungi Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Puspetasari di Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (5/12/2020).
Turut mendampingi Deputi Produksi dan Pemasaran KemenkopUKM Victoria Simanungkalit, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisbianto, Pjs Bupati Klaten Sujarwanto dan Dirut KJUB Puspetasari Ruslan Rosidi.
Teten Masduki mengatakan, KJUB Puspetasari bisa menjadi korporatisasi peternak susu sapi perah. Sehingga, kata Teten, koperasi tumbuh menjadi sektor kewirausahaan modern, yaitu tidak beternak skala perorangan, namun skala bisnis.
“Khususnya di sini korporatisasi peternak susu sapi perah, koperasi mampu menjadi kewirausahaan yang modern. Peternak tidak beternak dengan skala kecil perorangan tapi skala bisnis. Dan ini (KJUB Puspetasari) sudah dalam bentuk kelembagaan koperasi,” katanya.
Teten mengatakan korporatisasi peternak dan petani adalah bagian dari program besar KemenkopUKM dalam pengembangan koperasi di sektor produksi. Ini menjadi tonggak infrastruktur dukungan rencana Presiden Joko Widido yang ingin mendorong korporatisasi petani.
“Pada hari Sabtu sampai Minggu ini 3 kali kunjungan, yaitu ke Jawa Tengah, Jogjakarta dan Subang Jawa Barat. Kami sekarang sedang prioritaskan pengembangan koperasi-koperasi di sektor produksi.
Role Model
Menteri Teten menjelaskan, KJUB Puspetasari dapat menjadi role model karena skala bisnisnya sudah cukup besar. Bahkan, telah menjadi koperasi sekunder dengan menjadi anggota KUD sektor peternak susu.
Selain itu, tambah Teten, pihaknya juga akan berkordinasi dengan Menteri Pertanian, terkait peremajaan bibit sapi. Ia mengaku masalah sapi perah yang sudah tidak produktif, juga menjadi kendala peternak susu di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Peremajaan bibit sapi yang sekarang sudah tidak produktif. Saya akan kordinasikan dengan Mentan. Karena ini bukan hanya usulan peternak susu di Jateng juga Jatim dan Jabar,” katanya.
Teten juga mengemukakan akan memberikan dukungan pembiayaan untuk memodernisasi alat beternak, serta akselerasi melalui LPDB-KUMKM maupun perbankan.
Dalam kunjungan kerja ke Jawa Tengah, MenkopUKM juga mengunjungi dan berdialog dengan pengurus BMT Fadhillah Sentosa Sukoharjo, KJUB Puspetasari Klaten, Koperasi Cor Logam Batur Jaya Klaten.