DAELPOS.com – Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan bahwa pihaknya ingin terus mengembangkan pemuda Islam. Hal ini disampaikan Menag saat menerima Pengurus Yayasan Syis. Badruzzaman dan Pondok Pesantren Zawiyah Garut di kantor Kementerian Agama.
Dari Yayasan Syis. Badruszzaman, hadir KH Ikyan Badruzzaman, H. Fahim Fauzi, Ali Muhammad Iqbal, dan Agus Rohmat. Sementara Menag Fachrul Razi didampingi Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Waryono, Staf Khusus Jul Efendi, dan Sesmen Thobib Al Ahsyar.
Menurut Menag, Kementerian Agama sudah sejak lama mengembangkan sejumlah program dalam rangka mengembangkan potensi pemuda Islam, utamanya santri pondok pesantren. Menag lalu mencontohkan salah satu program di Direktorat PD Pontren, yaitu: Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
“Alumni pesantren dikulihkan S1, semua beasiswa, sudah bekerjasama dengan 27 Perguruan Tinggi di Indonesia, seperti UIN Syarif Hidayatullah. Ada Fakultas Kedokteran dan juga ada di Universitas Gadjah Mada, dan kampus-kampus lainnya,” kata Menag di Jakarta, Senin (07/12).
“Alumni pesantren harus serba bisa, selain bisa penguasaan ilmu agama, juga ilmu umum,” tambah Menag.
Untuk para pemuda yang berprofesi sebagai dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), lanjut Menag, juga bisa menempuh melalui jalur 5000 doktor. “Banyak peluang, dan ini harus dimanfaatkan,” tambah Menag.
Menag menambahkan bahwa keberpihakan dan perhatian Presiden Joko Widodo dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia sangat besar. “Ini harus dimanfaatkan. Perbanyak konsultasi ke pusat, Kanwil dan Kankemenag untuk menggali informasi beasiswa pendidikan,” pesan Menag.
Sebelumnya, KH Ikyan Badruzzaman menyampaikan terima kasih atas perhatian Menag Fachrul Razi kepada dunia pesantren. Dia berharap Menag bisa berkunjung ke Pondok Pesantren, Zawiyah di Garut.
“Terima kasih atas waktunya Pak Menteri. Selain mengasuh Yayasan dan Pondok Pesantren, kita juga sudah membentuk organisasi Pemuda Bir Walidaini, mengurus generasi tarekat,” jelasnya.