Positif Setelah Vaksin

Tuesday, 9 March 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto Ist / Net

foto Ist / Net

Oleh : Dahlan Iskan

DAELPOS.com – SAYA menerima WA dari Indri, kemarin. Ia aktivis sosial. Pernah jadi sekretaris Federasi Barongsai Indonesia. Anak tunggalnya belum lama jadi dokter.

“Saya terkena Covid, 3 Maret lalu. Padahal saya sudah menjalani vaksinasi suntikan kedua tanggal 23 Februari,” tulisnyi.

Tentu Indri tidak sendiri. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan, bupati dan wakil bupati Ciamis juga terkena Covid. Padahal sudah menjalani vaksinasi kedua. Demikian juga bupati Serang Hj Ratu Tatu Khasanah.

Tentu saya tidak kaget.

Kita sudah tahu afikasi vaksin Sinovac itu 65 persen. Artinya: dari 100 orang yang divaksin ada kemungkinan yang 35 orang tidak berhasil. Yakni tidak berhasil memiliki anti-virus Covid-19.

Sebenarnya itu juga tidak apa-apa kalau saja semua orang sudah menjalani vaksinasi. Yang 65 orang itu tidak akan tertular dan tidak akan menularkan. Dengan demikian yang 35 orang tadi ikut terbawa aman. Itulah prinsip herd immunity. Meski ada 35 orang yang tidak punya antibodi mereka tidak lagi bahaya.

Saya pun bertanya pada Indri: level Covidnya berapa?

Dia pun menjawab: 33.

“Gak usah panik,” kata saya. “Itu mirip dengan tidak kena Covid,” kata saya lagi. Dia tahu saya bukan dokter. Kata-kata saya itu lebih bersifat menghibur.

Indri sendiri sebenarnya tidak tahu kalau dia kena Covid. Tidak merasakan sedikit pun gejala-gejala Covid. Tidak demam. Tidak batuk. Tidak sesak napas. Dan tidak kehilangan rasa.

Dia baru tahu kalau terkena Covid belakangan. Yakni dari sikap hati-hatinyi. Dia merasa baru saja bersama teman yang terkena Covid. Dia harus rapid test: negatif. Dia masih harus hati-hati: melakukan rapid antigen. Juga negatif. Lalu menjalani PCR: positif 33.

See also  Ini Rumus Mendes Bangkitkan Ekonomi Desa Pasca Pandemi

Indri buru-buru foto paru-paru: bersih. Tapi ia tetap isolasi diri di sebuah hotel. Anaknyi yang tiap hari mengantar segala macam keperluan. Gantian. Ketika anaknyi dulu terkena Covid, sang ibu yang jadi tukang antar segala macam keperluan isolasinya.

Walhasil, tidak usah panik kalau mendengar orang yang sudah vaksinasi masih terkena Covid. Mungkin mereka itu terlalu percaya diri. Itu wajar. Ekspektasi orang sama: begitu menjalani vaksinasi kedua, harusnya bisa langsung berteriak MERDEKA!

Tidak begitu.

Begitu suntikan kedua melewati hari ke 14 sebaiknya memang tes: apakah “saya” tergolong 65 persen atau masuk yang 35 persen.

Teman-teman saya banyak yang tidak sabar. Baru satu minggu sudah tes. “Sudah muncul sih, tapi baru 7,” katanyi. “Teman saya bahkan hanya 2,” tambahnyi. “Tapi teman saya lainnya ada yang 37, ada juga yang 136,” katanyi. “Ada satu yang masih nonreaktif,” katanyi pula.

Begitulah. Vaksinnya sama: Sinovac. Tapi badan orang berbeda-beda. Termasuk cara badan merespons vaksin tersebut.

Munculnya perasaan ”sudah vaksin, sudah aman” tidak bisa dibendung. Sama dengan orang yang sudah berhasil menjalani transplant ginjal atau liver. Mereka cepat-cepat ingin ”show-diri’. “Ini lho saya bukan orang sakit lagi”. Atau “ini lho, saya sudah vaksinasi”.

Bisa jadi Indri terlalu awal bertemu temannyi yang terkena Covid itu. Ia baru 10 hari melewati suntikan kedua. Maka dia masih bisa tertular.

Kini Indri sudah negatif. Berarti dia sudah punya imunitas. Hanya saja dia akan bingung: munculnya imunitas itu karena vaksin atau karena terkena Covid?

Dalam kasus saya, saya tidak bingung. Saya kan juga memiliki kekebalan ganda. Anti Covid-19 saya itu dari dua sumber sekaligus. IgG dan IgM saya reaktif semua –dengan nilai yang di atas 2.000. Itu menandakan bahwa kekebalan saya muncul dari dua sumber. Yang pertama dari transfusi plasma konvalesen. Yang kedua dari Covid yang menyerang saya.

See also  Jokowi: Pemerintah Segera Umumkan HPP Gabah Terbaru

Waktu itu dokter di RS Premier Surabaya memang bertindak cepat. Yakni setelah terkena Covid lewat satu minggu badan saya belum mengeluarkan antibody. Maka di hari ke-8 dokter memberi saya transfusi plasma konvalesen. Dua hari kemudian antibodi saya muncul. Yang dari konvalesen itu. Eh, lima hari kemudian muncul pula antibodi yang dari tubuh sendiri–akibat terserang Covid.

Semua orang harus vaksinasi. Tapi juga harus siap mental untuk tergolong yang 35 persen.

Maka mengendalikan perasaan ”Merdeka!” setelah vaksinasi begitu penting. Apalagi kalau belum hari ke-14.

Tapi dalam kasus Indri –terkena Covid di level 33– memang menarik. Apakah seandainya belum vaksinasi, level Covidnya juga sebaik itu. Maka saya jadi ingin tahu berapa level Covid yang menimpa bupati dan wakil bupati Ciamis itu. Juga yang menimpa Bupati Serang itu.

Ternyata sama dengan Indri. Bupati Serang Hj Ratu Tatu Khazanah juga tidak merasa terkena Covid. Setelah dicek ternyata level Covid-nya 35. Ketika dicek lagi sudah naik jadi 39. Jumat lalu sudah negatif.

Sedang Bupati Ciamis Dr Herdiat Sunarya sama dengan wakilnya: di level 29 –sama dengan saya dulu. Dua-duanya segera negatif.

Berita Terkait

Kopdes Merah Putih Solusi Tingkatkan Ekonomi Desa, Wamendes Ariza: Jangan Matikan Usaha yang Ada
Avtur Pertamina Dukung Pemberangkatan 221 Ribu Jamaah Haji Indonesia
Peringati Hari Buruh, PLN EPI Wujudkan Solidaritas lewat Touring Sosial dan Bantuan ke Pesantren
Dorong UMKM, Pertamina Salurkan Hibah Alat Teknologi Senilai Rp 800 Juta Bagi Pemenang UMK Academy
BKSAP DPR RI Fasilitasi Tim Medis Ke GAZA
Penyelesaian Masalah Sampah Membutuhkan Komitmen Kepala Daerah
Hadiri IFIS 2025, Menteri PANRB Jabarkan Langkah Strategis Dukung Inklusi Keuangan
Menkeu RI dan Jepang Bahas Hadapi Kebijakan Tarif AS

Berita Terkait

Friday, 9 May 2025 - 20:35 WIB

Kopdes Merah Putih Solusi Tingkatkan Ekonomi Desa, Wamendes Ariza: Jangan Matikan Usaha yang Ada

Friday, 9 May 2025 - 20:28 WIB

Avtur Pertamina Dukung Pemberangkatan 221 Ribu Jamaah Haji Indonesia

Friday, 9 May 2025 - 14:29 WIB

Peringati Hari Buruh, PLN EPI Wujudkan Solidaritas lewat Touring Sosial dan Bantuan ke Pesantren

Thursday, 8 May 2025 - 13:10 WIB

Dorong UMKM, Pertamina Salurkan Hibah Alat Teknologi Senilai Rp 800 Juta Bagi Pemenang UMK Academy

Wednesday, 7 May 2025 - 15:49 WIB

BKSAP DPR RI Fasilitasi Tim Medis Ke GAZA

Berita Terbaru

News

Wamen Diana Buka Turnamen Gateball Piala Walikota Jogja 2025

Saturday, 10 May 2025 - 16:21 WIB