Bukan PPPK, Honorer K2 Minta Diangkat Jadi PNS

Sunday, 21 March 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Ilustrasi n? net

Foto Ilustrasi n? net

DAELPOS.com – Nunik Nugroho, Pengurus Pusat Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I), mengatakan bahwa banyak honorer K2 tak ikut  seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Di samping 200.000 honorer tak memenuhi syarat, mereka trauma karena panjangnya proses.

Dikatakan Nunik, proses panjang pengangkatan PPPK tahap pertama membuat semangat honorer K2 kendor. Kalau pun ada yang ikut karena sudah mendekati batas usia pensiun (BUP).

“PPPK buat pelamar umum saja, kami maunya PNS,” kata Nunik kepada para wartawan di Jakarta, Minggu (21/3/2021).

Tenaga kependidikan yang juga koordinator wilayah PHK2I Jawa Tengah ini mengibaratkan PPPK sebagai kotak obat yang harus selalu diganti isinya karena ada masa kedaluwarsanya. Padahal selama ini honorer K2 sudah menghabiskan masa mudanya dengan pengabdian.

“Masa sih pengabdian kami tidak dihitung, wong CPNS saja dihitung kok,” cetusnya.

Dia mencontohkan PNS dari honorer K2 seleksi 2013 dan 2018. Mereka tidak dihitung nol tahun masa pengabdiannya meskipun dipotong empat tahun. Contohnya masa pengabdian 14 tahun, di SK PNS dihitung 10 tahun. Jadi enggak mulai dari nol tahun.

Atas dasar itulah, honorer K2 yang tersisa kini menyatukan visi misi meminta status PNS kepada pemerintah. Nunik mengatakan, ada dua jalur akan ditempuh agar honorer K2 yang notabene lahir dari produk hukum bisa diangkat PNS.

Pertama, lewat revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN). Saat ini revisi UU ASN sudah masuk Prolegnas.  Kedua, melalui Keppres seperti yang sudah diberikan Presiden Joko Widodo kepada bidan desa PTT usia di atas 35 tahun.

“Semoga 392 ribu honorer K2 yang tersisa bisa diangkat PNS sebelum semuanya pensiun,” tandasnya.

See also  Pemerintah Mulai Pelaksanaan Vaksinasi Booster Pada 12 Januari 2022

Berita Terkait

KRL Buatan Dalam Negeri Tiba, Siap Uji Coba
Hutama Karya Bangun Negeri Bersama Srikandi Tangguh dan Profesional
Tarif Jalan Tol Bogor Ring Road Akan Naik
Epson umumkan Pembukaan Pendaftaran untuk The 16th Epson International Pano Awards
Pram Bakal Tegur Pengelola Pelabuhan Tanjung Priok
Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi
Teknologi IPHA Sukses Tingkatkan Produksi Padi, Menteri PU: Terimakasih Bantuan Burung Hantu dari Presiden
Wamen Viva Yoga Dorong Kawasan Transmigrasi Berkontribusi Dalam Program Swasembada Pangan Nasional

Berita Terkait

Monday, 21 April 2025 - 23:02 WIB

KRL Buatan Dalam Negeri Tiba, Siap Uji Coba

Monday, 21 April 2025 - 18:16 WIB

Hutama Karya Bangun Negeri Bersama Srikandi Tangguh dan Profesional

Monday, 21 April 2025 - 13:37 WIB

Epson umumkan Pembukaan Pendaftaran untuk The 16th Epson International Pano Awards

Sunday, 20 April 2025 - 21:15 WIB

Pram Bakal Tegur Pengelola Pelabuhan Tanjung Priok

Sunday, 20 April 2025 - 12:57 WIB

Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi

Berita Terbaru

Berita Utama

KRL Buatan Dalam Negeri Tiba, Siap Uji Coba

Monday, 21 Apr 2025 - 23:02 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani / foto ist

Politik

Hari Kartini, Puan: Perempuan RI Harus Berani Bersuara

Monday, 21 Apr 2025 - 20:20 WIB

Berita Utama

Hutama Karya Bangun Negeri Bersama Srikandi Tangguh dan Profesional

Monday, 21 Apr 2025 - 18:16 WIB