DAELPOS.com -Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nur Nadlifah mengaku heran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin persetujuan penelitian uji klinis (PPUK) fase 2 untuk vaksin Nusantara.
“Saya heran, kenapa BPOM enggan mengeluarkan izin uji klinis untuk vaksin Nusantara. Padahal, masalah pandangan antara BPOM dan tim vaksin Nusantara sudah kami mediasi beberapa minggu lalu. Tapi kenapa ini belum kelar-kelar juga,” ujarnya, Senin (29/3) 2021).
Menurut Nur Nadlifah, bila berlarut-larut sangat merugikan negara. Sebab, negara tidak akan mandiri karena selalu memberikan jaminan kepada negara lain dalam pengadaan vaksin.
“Ini bertolak belakang dengan semangat kemandirian bangsa kita dalam pengadaan vaksin. Seharusnya BPOM sadar dengan semangat itu dan harus memberi dukungan yang besar terhadap vaksin Nusantara bukan malah menghambatnya,” ujarnya.
Karena itu, Nur Nadlifah kedekatan agar BPOM tak mempersulit izin uji klinis fase 2 vaksin Nusantara. Sehingga kebutuhan vaksin dalam negeri dapat terpenuhi dengan persediaan vaksin Nusantara ini.
“Kehadiran vaksin Nusantara ini kita dapat memenuhi kekurangan stok selama ini. Agar agenda vaksinasi di seluruh pelosok negeri berjalan lancar,” katanya.