Sentuhan Kartini dari Kaki Gunung Pangrango

Wednesday, 21 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Anda penggila kopi? Mungkin anda tidak asing dengan nama Kampung Sinagar. Ya, kampung nan asri di kaki Gunung Pangrango ini, dikenal dengan cita rasa kopinya yang nikmat.

Kopi Sinagar — begitu namanya – selain nikmat direguk, juga harum aromanya. Sejak berabad silam, semerbak harum kopi dari Kampung Sinagar sudah tercium jauh hingga ke daratan Eropa. Konon kehadiran kopi di kampung ini memang tidak lepas dari eksistensi kolonial Belanda.

Ratusan tahun sejak dibudidayakan di Kampung Sinagar, kini kopi masih bertahan di sini. Belakangan pengelolaan kopi di Kampung Sinagar bergerak makin sistematis, inovatif dan kompetitif. Geliat produksi kopi di Kampung Sinagar makin terasa tidak lepas dari sentuhan ajaib perempuan tangguh Nurmadanis.

Sejak 2013, perempuan 36 tahun tersebut aktif bergerak meyakinkan tetangganya di Kampung Sinagar, Desa Nagrak Utara, Kabupaten Sukabumi. Ia datang dari pintu ke pintu, menggugah kesadaran masyarakat.

Sasarannya masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap ataupun putus sekolah. Dan tentu saja para perempuan dan keluarga prasejahtera. Nurma – nama panggilan Nurmadanis, lama merasakan ketidakberdayaan masyarakat sekitarnya.

Mereka kerja banting tulang, namun tak juga lepas dari kemiskinan. Salah satu sebabnya adalah karena penguasaan oleh tengkulak. “Miris melihat para petani di wilayah ini. Hasil buminya dijual ke tengkulak dengan harga yang murah,” kata Nurma.

Dari sana, perempuan penyuluh sosial ini, berpikir keras. Nurma gencar memberikan penyuluhan sambil menggerakkan kelompok tani, sejak tahun 2019. Nurma  memberikan pengertian bahwa kopi memiliki daya jual tinggi apabila diolah dengan baik.

Awalnya proses pengolahan kopi masih dilakukan secara manual dan ditumbuk. Nurmadanis bersama pemuda Karang Taruna berpacu agar kopi Sinagar berkembang, lebih besar dan yang lebih penting lagi bagaimana bisa lebih menyejahterakan. Akhirnya, dilakukan pendampingan oleh Kementerian Sosial dan Kementerian Riset dan Teknologi mengenai potensi Kampung Sinagar termasuk di dalamnya pemberdayaan keluarga dan pemberdayaan perempuan.

See also  Presiden Jokowi: Tingkatkan Produktivitas Sektor Pertanian di Papua Barat

Melalui proses tersebut, Kampung Sinagar memeroleh bantuan berupa mesin roasting, pengupas kering dan pengupas basah. Dengan demikian, kebutuhan konsumen dapat terpenuhi relatif lebih cepat. Sejak itu pula, Nurma memprakarsai pengelolaan kopi oleh petani sendiri.

Ia juga tak segan menggandeng Karang Taruna untuk mendirikan dan mengelola kedai. Hingga didirikanlah Kedai Kopi Sinagar oleh Deris Mulyana (biasa dipanggil Kang Deris). Perlahan tapi pasti, warga setempat mulai melihat jalan untuk bangkit.

Para petani kopi yang aktif dan bergabung dalam pembinaan kelompok tani. Salah satunya adalah Eha Julaeha (58). Eha dibantu oleh putri pertamanya, Nia Kurniasih (38) fokus menyediakan bahan pokok kopi untuk dipasarkan.

 Kopi dari hasil kebun mereka terus dijaga kualitasnya salah satunya dengan hanya menggunakan pupuk organik. Bahkan kopi produksinya telah mendapatkan sertifikasi dan mampu menghasilkan kopi sebanyak 100 kg saat panen raya.

“Kita tidak mau abal-abal. Minimal punya nilai plus dan tidak dibohongi tengkulak. Kini sudah ada Depkes dan sertifikat halal dari MUI tinggal mengembangkan lahan karena PO yang kami terima melebihi ketersediaan,” kata Nia.

Keunggulan kopi Sinagar tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti sebelum pandemi, kopi Sinagar telah diekspor beberapa kali ke Amsterdam, Australia dan Lebanon.

Nurma, para perempuan di kampung Sinagar dan perempuan lainnya di pelosok negeri, yang bervisi transformatif dan bergerak menembus sekat, merepresentasikan spirit Kartini maju dan berkeadaban.

Berita Terkait

Telkom Pertegas Komitmen Energi Terbarukan di Hari Bumi 2025: Langkah Nyata Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Peringati Hari Kartini, PLN Nusantara Power Tegaskan Komitmen Pemberdayaan Perempuan Lewat Program Rumah Jahit
Hidupkan Semangat Kartini di Era Modern, Ini Cara Pertamina Berdayakan Ribuan Perempuan Bangun Ekonomi Desa
Jamin Keselamatan Kerja Buruh, Komite III DPD RI Desak Revisi UU SJSN Dipercepat dan Ratifikasi Konvensi ILO 102/1952
Transjakarta Terapkan Tarif Khusus Rp1 untuk Kaum Perempuan Besok
Libur Panjang Dalam Rangka Paskah, Ruas Tol Bali Mandara Catat Peningkatan Lalin
PLN Nusantara Power Dorong Ekosistem Hidrogen Nasional Lewat Inovasi Strategis Menuju NZE 2060
Sejumlah Senator Bahas Persoalan Pengangguran dan Peluang Kebangkitan Ekonomi dengan Kementerian Ekraf

Berita Terkait

Tuesday, 22 April 2025 - 17:12 WIB

Telkom Pertegas Komitmen Energi Terbarukan di Hari Bumi 2025: Langkah Nyata Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Tuesday, 22 April 2025 - 11:05 WIB

Peringati Hari Kartini, PLN Nusantara Power Tegaskan Komitmen Pemberdayaan Perempuan Lewat Program Rumah Jahit

Monday, 21 April 2025 - 22:47 WIB

Hidupkan Semangat Kartini di Era Modern, Ini Cara Pertamina Berdayakan Ribuan Perempuan Bangun Ekonomi Desa

Monday, 21 April 2025 - 17:28 WIB

Jamin Keselamatan Kerja Buruh, Komite III DPD RI Desak Revisi UU SJSN Dipercepat dan Ratifikasi Konvensi ILO 102/1952

Sunday, 20 April 2025 - 21:26 WIB

Transjakarta Terapkan Tarif Khusus Rp1 untuk Kaum Perempuan Besok

Berita Terbaru

Berita Utama

Menteri PU Dorong Penerapan IPHA untuk Swasembada Pangan

Tuesday, 22 Apr 2025 - 21:10 WIB

Ekonomi - Bisnis

Netmonk Dukung Pemda Papua Barat Daya Pantau Efektifitas Layanan Digital

Tuesday, 22 Apr 2025 - 17:15 WIB