DAELPOS.com – Di situasi pandemi seperti sekarang ini, keterbatasan mobilitas juga tengah dirasakan oleh para pelaku konstruksi. Hal ini tentunya, mengingat protokol kesehatan yang secara ketat wajib diterapkan di seluruh lokasi pekerjaan proyek. Walau demikian, hal tersebut tak menghambat pekerjaan yang tengah dilakukan di berbagai proyek pembangunan yang tengah dikerjakan. Hal ini dibuktikan dari capaian kinerja, baik kontrak maupun progres pekerjaan yang ada. Pada semester pertama 2021, ADHI merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp6,7 triliun. Jumlah ini naik sebesar 45% dibandingkan perolehan kontrak baru pada semester pertama di tahun 2020 sebesar Rp4,0 triliun.
Nilai kontrak ini merupakan gabungan dari seluruh kontrak yang ada dari berbagai lini bisnis yang ADHI miliki. Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Juni 2021, meliputi lini bisnis Konstruksi sebesar 88,83%, Energi sebesar 1,71%, Properti sebesar 9,03% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek gedung sebesar 20,98%, jalan dan jembatan sebesar 44,41%, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api, dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 32,44% lalu sisanya sebesar 2,17% pada tipe pekerjaan properti. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari Pemerintah sebesar 32,94%, sumber dari BUMN sebesar 2,05%, sementara proyek kepemilikan swasta/ lainnya sebesar 65,01%.
Untuk rencana perolehan semester kedua, ADHI saat ini tengah mengikuti proses tender untuk beberapa proyek perkeretaapian, proyek infrastruktur, proyek gedung, serta proyek lainnya. Dengan proses tender tersebut, tahun ini ADHI masih optimis untuk dapat memperoleh peningkatan capaian kontrak sebesar 20%-25% dibandingkan tahun sebelumnya.
ADHI juga terus berkomitmen dalam penyelesaian berbagai pekerjaan Proyek Strategis Nasional. Hal ini terlihat dari kemajuan pekerjaan proyek ADHI, seperti Pembangunan Prasarana Kereta Cepat Ringan/ Light Rail Transit Jabodebek, serta Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Sigli-Banda Aceh.
Sesuai penugasan ADHI pada Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2015 beserta perubahannya, telah dilaksanakan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan/Light Rail Transit wilayah Jabodebek tahap I sejak September 2015. Sampai dengan 2 Juli 2021 progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I telah mencapai 85,75%. Rincian progres pada setiap lintas pelayanannya sebagai berikut: Lintas Pelayanan 1 Cawang-Cibubur : 93,85%. Lintas Pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas : 86,13%. Lintas Pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur : 91,27% • Depo : 47,33%.
ADHI mendapatkan mandat dalam pengerjaan proyek strategis nasional pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh. Sampai dengan 30 Juni 2021, progress pelaksanaan pembangunan Tol Sigli-Banda Aceh secara keseluruhan telah mencapai 72,8% dengan rincian sebagai berikut: Seksi 1 Ruas Padang Tiji-Seulimeum (± 25 km) : 38,51%, Seksi 2 Ruas Seulimeum-Jantho (± 6 km) : 83,03%, Seksi 3 Ruas Jantho-Indrapuri (± 16 km) : 100% (operasional), Seksi 4 Ruas Indrapuri-Blang Bintang (± 14 km) : 100% (operasional), Seksi 5 Ruas Blang Bintang-Kuta Baro (± 8 km) : 44,70% • Seksi 6 Ruas Kuta Baro-Baitussalam (± 5,2 km) : 56,14%.