‘Wacana Presiden 3 Periode Gejala Otoritarianisme’

Saturday, 21 August 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden PKS Ahmad Syaikhu  Ist

Presiden PKS Ahmad Syaikhu Ist

 DAELPOS.com – Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut beberapa tahun terakhir demokrasi di Indonesia perlahan-lahan memutar haluannya ke arah jalan otoritarianisme.

The Economist Intelligence Unit melaporkan indeks demokrasi terus merosot selama 14 tahun terakhir, kebebasan sipil merosot, budaya politik terpuruk, politik uang marak terjadi.

Teranyar, muncul wacana jabatan Presiden RI tiga periode atau memperpanjang masa jabatan. Syaikhu menyebut wacana jabatan Presiden tiga periode merupakan implementasi demokrasi yang buruk.

“Wacana penambahan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode membuat masa depan demokrasi kita akan semakin terpuruk. Pentingnya pembatasan jabatan Presiden adalah untuk menghindari adanya penyelewengan kekuasaan, korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selain itu, pembatasan 2 periode untuk memastikan bahwa kaderisasi kepemimpinan nasional berjalan dengan baik,” terang Syaikhu dalam Pidato Kebangsaan Partai Politik dalam rangka memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Jumat (20/8/2021).

Syaikhu menyebut hari ini, demokrasi mengalami kemunduran dan keluar dari fitrahnya. Setelah lebih dari dua dekade pasca reformasi, Indonesia belum mampu melakukan konsolidasi demokrasi.

“23 tahun reformasi berjalan, sudah 5 kali pemilu dan 4 kali pemilihan Presiden secara langsung, tanda-tanda konsolidasi demokrasi belum berjalan sesuai dengan harapan,” ungkapnya.

Menurut Syaikhu, di periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, arah demokrasi mengalami kemunduran. Para ilmuwan politik menilai bahwa Pemerintahan Joko Widodo melakukan putar haluan dari model demokrasi prosedural ke arah otoritarianisme.

“Ditengah pandemi, Penguasa justru semakin menunjukkan sikap represif dalam merumuskan kebijakan publik. Suara dan kehendak rakyat tidak dihiraukan. Penguasa memilih tutup mata dan telinga dari suara hati nurani rakyatnya,” papar dia.

Beberapa contohnya adalah fokus pemerintah yang mengutamakan ekonomi alih-alih kesehatan sejak awal dalam kebijakan pandemi di Indonesia.

See also  Kades dan Perangkat Desa Dihadiahi Tunjangan Purna Tugas, Sultan Harap Desa Semakin Mandiri

“Pemerintah terbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020, pemerintah mendesak disahkan UU Cipta Kerja. Atas nama kehendak rakyat, demokrasi dan rasa keadilan, PKS menolak kedua UU tersebut,” terang dia.

Berita Terkait

Legislator NasDem Sambut Baik Gencatan Senjata Israel-Hamas
Empat RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, DPD RI Akan Kawal Terus
Sambut Baik Penghapusan PT 20 Persen, Sultan: Pemilu Harus Tetap Dilaksanakan Efisien
Respon Megawati, Haidar Alwi Minta PDIP Tidak Memaksakan Kehendak Soal Polri di Bawah Kemendagri atau TNI
Anggota DPD RI Kritisi Praktik Politik Uang yang Semakin Vulgar di Pemilu
BKSAP DPR Minta Negara Global Patuhi Surat Penangkapan Netanyahu
Prabowo Pantau Quick Count Pilkada 2024 di Hambalang
Pantau Pilkada Serentak 2024: GKR Hemas Ajak JaDI Lakukan Pendidikan Politik Kebangsaan dari Akar Rumput

Berita Terkait

Thursday, 16 January 2025 - 18:57 WIB

Legislator NasDem Sambut Baik Gencatan Senjata Israel-Hamas

Tuesday, 14 January 2025 - 18:23 WIB

Empat RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, DPD RI Akan Kawal Terus

Friday, 3 January 2025 - 11:27 WIB

Sambut Baik Penghapusan PT 20 Persen, Sultan: Pemilu Harus Tetap Dilaksanakan Efisien

Saturday, 14 December 2024 - 14:41 WIB

Respon Megawati, Haidar Alwi Minta PDIP Tidak Memaksakan Kehendak Soal Polri di Bawah Kemendagri atau TNI

Tuesday, 3 December 2024 - 08:30 WIB

Anggota DPD RI Kritisi Praktik Politik Uang yang Semakin Vulgar di Pemilu

Berita Terbaru