Kunker ke Jerman, Menteri Investasi Bahlil Siap Fasilitasi Investasi BASF di Indonesia

Saturday, 9 October 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – -Dalam kunjungan kerjanya ke Frankfurt, Jerman, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan langsung dengan BASF, perusahaan multinasional Jerman dan produsen kimia terbesar di dunia. Pertemuan tersebut guna menindaklanjuti minat investasi BASF di bidang industri smelter/pemurnian hidrometalurgi nikel dan kobalt yang menghasilkan produk bahan baku baterai kendaraan listrik.

Rencananya, BASF bekerja sama dengan Eramet, perusahaan pertambangan asal Perancis, akan melakukan kerja sama investasi kompleks pengolahan nikel-kobalt untuk keperluan pengembangan kendaraan listrik. Proyek tersebut mencakup pembangunan pabrik High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dan Base Metal Refinery (BMR).

Bahlil menjelaskan bahwa rencana investasi BASF tersebut sejalan dengan fokus pemerintah Indonesia saat ini dalam mewujudkan hilirisasi industri. Dalam hal ini, Bahlil meminta agar investasi BASF tidak hanya berhenti pada industri pemurnian nikel, namun hingga produk akhir berupa komponen baterai listrik.

“Kami akan dukung penuh rencana investasi BASF ini. Terkait perizinan dan insentif investasi, kami yang akan urus. Kita akan kawal terus sampai beres,” jelas Bahlil.

Adapun pembangunan HPAL tersebut akan berlokasi di Halmahera Tengah, Maluku Utara dengan kapasitas produksi sekitar 42.000 metrik ton nikel/tahun dan sekitar 5.000 metrik ton kobalt/tahun.

Dalam pertemuan tersebut, Markus Kamieth selaku anggota Board of Executive Director BASF menyampaikan apresiasi atas komitmen Kementerian Investasi/BKPM dalam memfasilitasi rencana investasi BASF di Indonesia.

Terkait dengan rencana investasinya, Markus mengharapkan Kementerian Investasi/BKPM dapat mendorong kawasan industri independen dalam penyediaan listrik secara proporsional yang berasal dari energi terbarukan.

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, total realisasi investasi asal negara Jerman secara akumulatif dari tahun 2016-triwulan II 2021 mencapai USD1.143 juta, menempati posisi ke-16 di antara asal negara investasi lainnya. Adapun total proyek dari realisasi investasi Jerman di Indonesia tersebut sebanyak 3.015 dan menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 35.492 orang. (*)

See also  1.000 Kantong Darah, IKA UB Gelar Gerakan Donor Darah Ketiga

Berita Terkait

Jaga Keanekaragaman Hayati, Telkom Aktif Lakukan Penanaman Bibit Pohon di Berbagai Daerah
Semarak HUT ke-80 RI, Trafik di Jalan Tol Hutama Karya Meningkat Drastis
QRIS Tembus Jepang, Kado Spesial HUT ke-80 RI
QLola BRI, Solusi Terintegrasi Pendorong Efisiensi Keuangan Korporasi
BNI Dukung Pemanfaatan AI untuk Perkuat Komunikasi BUMN
PMI Apresiasi Kehadiran BRI Taipei Branch Permudah Transaksi
Rayakan 80 Tahun Kemerdekaan RI, HK Realtindo Hadirkan Berbagai Promo Spesial
Beralih ke Gas Pertamina, RSUP Hasan Sadikin Bandung Sukses Lakukan Efisiensi

Berita Terkait

Wednesday, 20 August 2025 - 21:03 WIB

Jaga Keanekaragaman Hayati, Telkom Aktif Lakukan Penanaman Bibit Pohon di Berbagai Daerah

Wednesday, 20 August 2025 - 16:49 WIB

Semarak HUT ke-80 RI, Trafik di Jalan Tol Hutama Karya Meningkat Drastis

Tuesday, 19 August 2025 - 22:15 WIB

QRIS Tembus Jepang, Kado Spesial HUT ke-80 RI

Tuesday, 19 August 2025 - 22:08 WIB

QLola BRI, Solusi Terintegrasi Pendorong Efisiensi Keuangan Korporasi

Tuesday, 19 August 2025 - 18:52 WIB

BNI Dukung Pemanfaatan AI untuk Perkuat Komunikasi BUMN

Berita Terbaru