Cegah Lonjakan Kasus, Masyarakat Diimbau Kurangi Mobilitas Jelang dan Saat Libur Nataru

Wednesday, 17 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto Ist

foto Ist

DAELPOS.com – Pemerintah mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas terutama menjelang dan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya lonjakan kasus atau ancaman gelombang ketiga COVID-19

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengatakan bahwa Saat ini, Pemerintah terus berupaya untuk mempertahankan kasus positif Covid-19 serendah mungkin dengan penurunan kasus yang konsisten.

“Upaya ini akan efektif jika masyarakat patuh, taat dan disiplin terapkan protokol kesehatan termasuk mengurangi mobilitas dan berpartisipasi dalam vaksinasi Covid-19.” tegas dr Nadia dalam Webinar “Libur Nataru dan Varian Baru: Strategi Cegah Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19” di Jakarta (16/11).

dr. Nadia mengungkapkan, upaya-upaya penanggulangan pandemi di Indonesia dikelompokkan ke dalam lima pilar utama. Pertama deteksi, dilakukan melalui penguatan testing, tracing, karantina/isolasi. Deteksi juga dilakukan melalui surveilans untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan surveilans genomic untuk mengawasi varian baru serta pengawasan di pintu masuk negara.

Kedua, manajemen klinis dilakukan tatalaksana kasus sesuai perkembangan ilmu pengetahuan termasuk potensi obat baru dan persiapan kapasitas rumah sakit dan fasyankes lain. Ketiga, perubahan perilaku dilakukan melalui penguatan protokol kesehatan berbasis teknologi informasi PeduliLindungi.

Keempat, peningkatan cakupan vaksinasi dan kelima penguatan sistem kesehatan untuk menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan esensial dan memenuhi standar protokol kesehatan

“Situasi (pandemi) yang sudah membaik ini harus kita pertahankan. Laju kasus harus terus kita tekan. Memastikan mobilitas tidak meningkat secara tajam agar laju penularan juga tidak meningkat. Tes dan tracing ditingkatkan dan diperkuat agar secara cepat kita temukan kasus positif. Semakin disiplin terapkan protokol kesehatan dan terus meningkatkan cakupan vaksinasi. Kita harus pastikan setelah libur nataru tidak terjadi lonjakan kasus,” ujar dr. Nadia

See also  Pacu Reformasi Birokrasi Lewat Disko

Hadir juga sebagai narasumber Mantan Direktur WHO Asia Tenggara yang juga Pengamat Kesehatan Masyarakat Prof. Tjandra Yoga Aditama dan Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo.

Prof. Tjandra Yoga Aditama menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk terus waspada mengingat umur Covid-19 yang baru dua tahun sehingga masih banyak hal yang tak terduga dari virus ini. Menurutnya, penyebab kenaikan kasus positif di banyak negara saat ini harus menjadi pelajaran bagi Indonesia.

“Ada beberapa penyebab kenaikan kasus di beberapa negara antara lain karena sekelompok masyarakat yang belum divaksinasi, efikasi vaksin menurun, dan pelonggaran mobilitas yang berkorelasi dengan naik turunnya kasus. Kita bersyukur kasus positif kita menurun sangat tajam dan bertahan lama. Tetapi kita juga harus tetap belajar dari negara-negara lain. Kita mesti tetap waspada dari sekarang,” tukasnya.

Vaksinasi memang menjadi salah satu pilar penting untuk mencegah terjadinya gelombang baru. Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo mengungkapkan terjadinya lonjakan kasus di Singapura Sejak pertengahan Juli 2021 lalu selain kemunculan varian delta, pelanggaran protokol kesehatan, juga disebabkan masih banyaknya orang yang tidak mau divaksinasi. Terdapat sekitar 60 ribu sampai 100 ribu lansia tidak mau divaksinasi di Singapura. Padahal mereka termasuk dalam kelompok yang paling rentan.

“Ketika delta masuk, mereka (lansia) yang paling rentan. Kematian paling banyak lansia dan punya komorbid. Pemerintah Singapura mulai memberlakukan kebijakan baru yaitu orang (warganya) dipaksa divaksinasisi. Orang yang tidak divaksinasi, kalau sakit harus bayar sendiri,” tukasnya.

Berita Terkait

Pdt. Penrad Siagian Salurkan 1.000 Paket Bantuan untuk Korban Banjir Tapanuli Selatan
Mendes Yandri: BUM Des Efektif Kurangi Tingkat Pengangguran di Desa
Kementerian PU Pastikan Kesiapan Logistik dan Sumber Daya untuk Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem dan Arus Nataru 2024/2025
Gelar Bimtek dan Workshop Anggota Legislatif PAN, Viva Yoga: Meningkatkan Kapasitas dan Militansi Kader
Jelang Nataru, Jasa Marga Catat 307 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
Jelang Nataru 2024/2025, Jasamarga Siapkan Strategi Tol Regional Nusantara
Pertemuan dengan Delegasi World Bank, Wamen Diana Bahas Program Ketahanan Gempa dan Pengembangan Perkotaan
2. Penrad dan Kajari Sepakat: Netralitas Pilkada dan Konflik Lahan Perlu Penyelesaian Tegas

Berita Terkait

Saturday, 21 December 2024 - 23:25 WIB

Mendes Yandri: BUM Des Efektif Kurangi Tingkat Pengangguran di Desa

Saturday, 21 December 2024 - 18:28 WIB

Kementerian PU Pastikan Kesiapan Logistik dan Sumber Daya untuk Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem dan Arus Nataru 2024/2025

Friday, 20 December 2024 - 18:53 WIB

Gelar Bimtek dan Workshop Anggota Legislatif PAN, Viva Yoga: Meningkatkan Kapasitas dan Militansi Kader

Friday, 20 December 2024 - 18:50 WIB

Jelang Nataru, Jasa Marga Catat 307 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Friday, 20 December 2024 - 13:06 WIB

Jelang Nataru 2024/2025, Jasamarga Siapkan Strategi Tol Regional Nusantara

Berita Terbaru

Megapolitan

Jasa Marga Lakukan Contraflow Tol Jagorawi Arah Jakarta

Sunday, 22 Dec 2024 - 17:49 WIB