DAELPOS.com – Menumbuh-kembangkan semangat perjuangan, patriot sejati, dan nasionalisme setiap orang untuk kemajuan dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah salah satu tujuan melestarikan nilai-nilai kepahlawanan yang selalu diperingati bangsa Indonesia saat memperingati Hari Pahlawan di bulan November.
Saat ini rakyat Indonesia bisa menikmati hidup di bumi Nusantara sebagai bangsa yang merdeka dan sederajat dengan bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia juga menyadari tugas sejarahnya untuk menjadikan kemerdekaan itu sebagai jembatan emas mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas hasil perjuangan para pahlawan bangsa dan pendiri negara ini, kata Ketua DPD Partai Golkar Aceh Tenggara H. M. Salim Fakhry, SE., MM saat menggelar kegiatan Sosialisasi 4 Pilar bersama Kelompok Masyarakat Partai Golkar di Aceh Tenggara, Sabtu (20/11), mungkin generasi saat ini tidak ada yang mampu membalas jasa-jasa pahlawan dan pejuang yang telah berani menumpahkan darahnya di medan perang, demi mempertahankan NKRI dari tangan penjajah.
Namun demikian, ia menambahkan, setidaknya ada salah satu upaya generasi saat ini membalas perjuangan pahlawan dan pejuang Indonesia yang telah mendahului, yakni menjaga keberagaman. Hal itu dianggap perlu karena Bangsa Indonesia terdiri dari beribu pulau, suku dan golongan serta beragam agama.
“Bangsa ini sejak beberapa tahun terakhir diguncang isu keberagaman, namun pemerintah dari tingkat atas hingga bawah tidak tinggal diam akan hal itu. Hasilnya isu itu tenggelam seiring kokohnya persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia,” ujar Salim Fakhry.
Pada bagian lain, Anggota Komisi IV DPR RI itu menuturkan bahwa di setiap generasi dan zaman punya tantangan masing-masing dan generasi saat ini tengah diuji untuk menjaga persatuan dan kesatuan ditengah kodrat keberagaman bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Oleh karena itu, ia mengajak elemen-elemen masyarakat Partai Golkar di Aceh Tenggara untuk bersama-sama menuntaskan perjuangan membangun bangsa ini dengan sikap mental positif dan konstruktif.
“Sudah menjadi tujuan bersama rakyat Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka, maju, berdaulat dan terbuka. Untuk mewujudkan harapan itu hanya dapat dicapai melalui revolusi mental positif, optimistis serta kesadaran terhadap sejarah,” demikian pungkas Salim mengakhiri penyampaian materi. (*)