Dokter Nuk, Bikin Lingkungan Indah dengan Tanaman Anggrek

Sunday, 9 January 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto ist

foto ist

DAELPOS-com – Tanaman Anggrek identik dengan keindahan. Lumrah, jika bunga yang bernama latin Orchidaceae ini banyak digemari kaum hawa di dunia.

Priatiningsih, merupakan salah satu dari begitu banyak perempuan di dunia yang menggemari bunga Anggrek. Bukan sekadar hobi menanam dan menikmati keindahannya, wanita berusia 56 tahun ini juga melakukan budidaya tanaman Anggrek di rumahnya.  

Di rumahnya yang terletak di Jl Rasamala I, RT 14/06 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, saat ini terdapat 1.000 lebih tanaman Anggrek dari berbagai jenis dan ukuran yang ditanamnya di dalam pot.

Perempuan yang berprofesi sebagai dokter ini mengaku, mulai menggeluti budidaya tanam Anggrek sejak 10 tahun silam, selepas masa purna baktinya sebagai tenaga medis di salah satu rumah sakit swasta.

“Karena hobi, saya mengisi waktu luang setelah pensiun dengan menanam dan mengembangkan aneka tanaman Anggrek, seperti Anggrek Bulan, Dendrobium, Cattleya dan Vanda,” tutur perempuan yang akrab disapa dokter Nuk ini, Minggu (9/1).

Dia mengungkapkan, untuk perawatan dan pengembangan Anggrek berbeda caranya, sesuai dengan jenisnya. Misalnya, Anggrek Dendrobium yang tahan cuaca panas dan dingin, lebih mudah perawatannya. Berbeda dengan Anggrek Bulan yang harus ditanam di daerah dingin. Makanya jika usianya sudah dewasa, dia kerap memindah tanaman Anggrek Bulannya ke Cianjur, Jawa Barat. Jika sudah berkembang biak dan berbunga, akan Kembali dibawa pulang.

Di bawah binaan Sudin KPKP Jakarta Timur, kini dokter Nuk berusaha untuk mengembangkan budidaya Anggrek menjadi peluang bisnis dengan memberdayakan perempuan di lingkungannya.

Untuk bisnis dia menjual Anggrek jenis Dendrobium secara online. Harganya bervariasi antara Rp 50 sampai Rp 75 ribu per tanaman. Namun ada juga yang harganya Rp 100 ribu hingga di atas Rp 1 juta.

See also  Penghapusan Utang UMKM-Petani, Senator GKR Hemas: Angin Segar bagi Pahlawan Ekonomi

“Setiap hari seluruh tanaman Anggrek ini ditanam dengan melibatkan kader TP PKK. Namun khusus untuk deteksi Anggrek yang sakit ditangani sendiri,” lanjut Dokter Nuk.

Disebutkan, dalam waktu dua tahun ke depan, pihaknya akan menyiapkan alat untuk pembibitan Angrek. Sehingga Anggrek yang dibudidayanya ini hasil pembibitan sendiri, bukan dari belanja di daerah Kediri, Malang dan Jogyakarta.

Dia berharap, dapat menularkan hobi bercocoktanam ke warga sekitarnya. Karena, selain bisa membuat lingkungan menjadi indah dan asri, juga dapat memberikan nilai ekonomi.

Berita Terkait

Pertamina Optimalkan Distribusi BBM dan LPG di Aceh Melalui Skema Alternatif Pascabencana
Mulai dari Rp 599ribu, HK Realtindo Tawarkan Paket Menginap Liburan Nataru 2026
SureColor G6030 Resmi Hadir: Terobosan Printer Direct-to-Film Pertama dari Epson
Livin’ Fest 2025 Surabaya: Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif
Sinergi Pertamina dan GIZ : Langkah Nyata Tingkatkan Komitmen Keberlanjutan
PLN Icon Plus Ambil Bagian dalam Penanaman Mangrove untuk Pemulihan Ekosistem Pesisir
PLN Icon Plus Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Banjir di Bireuen
Gerak Cepat dan Sigap, PLN Icon Plus Optimalkan Infrastruktur Komunikasi Pesisir Selatan

Berita Terkait

Sunday, 14 December 2025 - 12:19 WIB

Pertamina Optimalkan Distribusi BBM dan LPG di Aceh Melalui Skema Alternatif Pascabencana

Friday, 12 December 2025 - 18:38 WIB

Mulai dari Rp 599ribu, HK Realtindo Tawarkan Paket Menginap Liburan Nataru 2026

Friday, 12 December 2025 - 12:53 WIB

SureColor G6030 Resmi Hadir: Terobosan Printer Direct-to-Film Pertama dari Epson

Thursday, 11 December 2025 - 16:49 WIB

Livin’ Fest 2025 Surabaya: Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Wednesday, 10 December 2025 - 17:10 WIB

Sinergi Pertamina dan GIZ : Langkah Nyata Tingkatkan Komitmen Keberlanjutan

Berita Terbaru

Berita Utama

Indonesia Kokoh Peringkat Kedua SEA Games 2025 dengan 43 Emas

Monday, 15 Dec 2025 - 10:19 WIB

foto ist

Megapolitan

Pemprov DKI Usut Kebakaran Pasar Kramat Jati

Monday, 15 Dec 2025 - 10:11 WIB