Menteri Bahlil Resmi Luncurkan Proyek Investasi Berkelanjutan

Friday, 18 March 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ( foto Istimewa )

Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ( foto Istimewa )

DAELPOS.com – Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan secara resmi meluncurkan Proyek Investasi Berkelanjutan di Hotel Fairmont, Jakarta pagi ini (17/3). Kegiatan ini merupakan side event G20 pertama yang dilaksanakan oleh Kementerian Investasi/BKPM dan dihadiri oleh sejumlah Duta Besar negara G20 untuk Indonesia, perwakilan Kementerian/Lembaga lainnya, serta perwakilan pemerintah daerah.

Dalam sambutannya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Kementerian Investasi/BKPM menawarkan 47 proyek investasi senilai total Rp155,12 triliun yang telah dilengkapi dengan pra studi kelayakan (pra feasibility study/pra fs). Terdapat empat sektor proyek investasi yaitu pariwisata, kawasan ekonomi, industri, dan infrastruktur yang tersebar di 33 provinsi.

“Hari ini adalah hari di mana kami menawarkan tentang konsep investasi yang kita sudah lakukan, ini sudah pra fs. Selama ini, kami akui pemerintah Indonesia dalam melakukan promosi investasi selalu bicara tentang kekayaan, luas pulau, jumlah penduduk. Dan dalam pandangan saya sebagai mantan pengusaha, menurut saya ini tidak terlalu paten,” ujar Bahlil.

Bahlil menjelaskan bahwa ke depan Indonesia mendorong sektor prioritas investasi yang berfokus pada penciptaan nilai tambah. Investasi tidak hanya berperan penting dalam pemulihan ekonomi, melainkan juga dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

“Saya pastikan bahwa 47 proyek ini akan memberikan dampak langsung terhadap pencapaian SDGs seperti peningkatan perekonomian, pengurangan kemiskinan, pembangunan berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja, dan kemitraan lokal,” imbuh Bahlil.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan bahwa investasi berkelanjutan ini memiliki peran penting dalam rangka memenuhi komitmen Indonesia untuk menurunkan 29% emisi Business As Usual (BAU) pada tahun 2030, serta mencapai Net Zero pada tahun 2060 mendatang.

See also  Kontribusi Ke Pemda, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Setor 1,4 Triliun ke Pemprov Sumsel

Menurut Luhut, Indonesia memiliki potensi investasi hijau yang sangat besar, di antaranya saat ini sudah mulai membangun ekosistem kendaraan listrik yang ke depan akan terintegrasi dari hulu ke hilir.

“Potensi Indonesia luar biasa dan komitmen kita pada EBT (Energi Baru Terbarukan) tidak pernah diragukan. Negara kita bukan negara yang dianggap kelas dua lagi. Kita negara yang kompetitif. Orang Indonesia dan investor asing harus sadar itu,” tegas Luhut.

Senada dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa investasi berkelanjutan merupakan kepentingan semua negara di dunia.

“Investasi berkelanjutan mungkin menjadi jawaban untuk membuat investasi global lebih tangguh dan juga untuk menjadi peredam bagi berbagai guncangan dan tantangan global di masa mendatang,” ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, melalui investasi berkelanjutan dapat memberikan hasil yang konkret dalam Keketuaan Indonesia dalam G20 tahun ini. Transisi menuju ekonomi hijau menjadi tanggung jawab besar, sekaligus memberikan peluang besar yang juga turut andil dalam membangun dan mendorong pencapaian SDGs.

Proyek Investasi Berkelanjutan disusun dalam kurun waktu 2 (dua) tahun. Dokumen ini menjadi rujukan data peluang investasi yang memberikan gambaran komprehensif dan mendetail kepada para investor.

Proyek Investasi Berkelanjutan ini terdiri dari 12 proyek pariwisata dengan nilai investasi sebesar Rp5,78 triliun, 14 proyek kawasan ekonomi senilai Rp48,25 triliun, 15 proyek industri manufaktur senilai Rp51,92 triliun, dan 6 proyek infrastruktur senilai Rp49,17 triliun. (*)

Berita Terkait

Akselerasi Prestasi, Mandiri Bintan Marathon Kukuhkan Standar Internasional
APBN 2025: Sehat dan Kredibel di Tengah Ketidakpastian Global
BRI Fokus Langkah Transformasi di Seluruh Aspek
Batam Bentuk Desk Investasi, Genjot Target Kementerian Investasi
BRI Dukung Akses Hunian Terjangkau Melalui Penyaluran FLPP Konsisten
Setengah Abad Epson: Berani Berkreasi, Membangun Integritas
Adopsi Pola Kemitraan PTPN IV, Petani Sawit dari Tiga Provinsi Belajar ke Riau
BRI Terbitkan Social Bond Triple A, Perkuat ESG & Inklusi Keuangan

Berita Terkait

Thursday, 3 July 2025 - 15:23 WIB

Akselerasi Prestasi, Mandiri Bintan Marathon Kukuhkan Standar Internasional

Wednesday, 2 July 2025 - 18:51 WIB

APBN 2025: Sehat dan Kredibel di Tengah Ketidakpastian Global

Tuesday, 1 July 2025 - 18:43 WIB

BRI Fokus Langkah Transformasi di Seluruh Aspek

Thursday, 26 June 2025 - 09:29 WIB

Batam Bentuk Desk Investasi, Genjot Target Kementerian Investasi

Wednesday, 25 June 2025 - 23:42 WIB

BRI Dukung Akses Hunian Terjangkau Melalui Penyaluran FLPP Konsisten

Berita Terbaru