DAELPOS.com – Produsen pipa plastik asal Belanda, Wavin B.V, melangsungkan groundbreaking di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang siang tadi (3/10) yang dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Turut mendampingi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, President & CEO – Wavin Group Maarten Roef, Chairman Orbia Juan Pablo del Valle Perochena, dan CEO Orbia Sameer Bharadwaj.
Masuknya investasi Wavin B.V. di Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Menteri Investasi ke Den Haag, Belanda pada bulan November 2020 lalu, di mana Indonesia menjadi negara pertama lokasi investasi Wavin B.V di Asia Tenggara. Pabrik Wavin di KIT Batang ini akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektar dengan rencana nilai investasi sebesar USD100-125 juta dan membuka lapangan pekerjaan bagi 500 Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya investasi dalam kondisi dunia yang saat ini sedang sulit. Investasi dapat memberikan nilai tambah, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan cadangan devisa negara. Dalam hal ini, Presiden Joko Widodo mengapresiasi adanya investasi Wavin B.V ini yang dapat menghentikan Indonesia melakukan impor pipa ke depannya.
“Terima kasih kepada Wavin yang sudah memberikan kepercayaanya kepada Indonesia. Tidak mudah mendapatkan kepercayaan dari sebuah investasi. Begitu sebuah negara sudah dicap tidak baik sebagai investasi, gak akan ada yang mau datang ke negara kita. Dan kalau sudah tidak ada yang datang, maka kita harus impor barang dari luar. Meskipun dunia pada posisi krisis finansial, tetapi di Indonesia masih di percaya investasi perusahaan-perusahaan besar di dunia,” ucap Presiden Joko Widodo.
Dalam laporannya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan hasil produksi Wavin ini tidak hanya untuk pasar Asia Tenggara saja, melainkan akan diekspor ke Eropa. Oleh karena itu, Bahlil juga memastikan bahwa Kementerian Investasi/BKPM bersama dengan kementerian teknis lainnya, serta pemerintah daerah akan memberikan fasilitasi dan pengawalan investasi dengan baik, tanpa adanya gerakan tambahan. Wavin merupakan tenant ke-10 di KIT Batang, di mana area tahap I KIT Batang seluas 450 hektar dan tahap II seluas 1.000 hektar sudah penuh.
“Pemerintah akan terus kawal investasi masuk ke Indonesia dengan cara yang benar. Tidak akan ada gerakan-gerakan lain. Dan kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengawal investasi yang ada di Indonesia, khususnya KIT Batang ini,” ucap Bahlil.
CEO Orbia Sameer Bharadwaj menyampaikan rasa sukacitanya atas masuknya Orbia ke Indonesia bersama Wavin. Sameer juga menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara yang indah dengan populasi menakjubkan sebesar 270 juta orang serta potensi sumber daya alam yang luar biasa. Menurut Sameer, Indonesia merupakan titik stabil untuk melakukan investasi, khususnya di Kawasan Asia Tenggara.
“Saya sangat berterima kasih kepada Menteri Investasi kami yang terhormat atas dukungan luas yang telah diberikan kepada kami karena kami telah mempersiapkan investasi ini,” ucap Sameer.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi pada periode 2019 hingga semester I tahun 2022, Belanda konsisten menempati 10 besar negara asal investasi, dengan total investasi pada tahun 2019 sebesar USD2,6 miliar (peringkat 5); tahun 2020 sebesar USD1,4 miliar (peringkat 6); tahun 2021 sebesar USD1,8 miliar (peringkat 6); dan semester 1 2022 sebesar USD664 juta (peringkat 8).(*)