DAELPOS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan dan peningkatan kualitas jalan dan jembatan dalam rangka mendukung konektivitas di Indonesia. Pada tahun 2024, alokasi anggaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga sebesar Rp55,4 triliun utamanya diprioritaskan pada penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN) dan kegiatan priritas yang bersifat multi years contract (MYC), pelaksanaan program OPOR (Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, Rehabilitasi), dan pelaksanaan direktif presiden.
Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan anggaran sebesar Rp55,4 triliun tahun 2024 dibagi dalam program infrastruktur konektivitas senilai Rp53 triliun dan dukungan manajemen sebesar Rp2,39 triliun.
“Untuk program infrastruktur konektivitas di dalamnya terdapat pembangunan jalan dalam mendukung Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara senilai Rp16,67 triliun, kegiatan reguler sebesar Rp34,79 triliun, dan menampung kebutuhan penanganan jalan daerah yang bersifat multi years contract dalam rangka pelaksanaan Inpres Jalan Daerah (IJD) yang dibiayai oleh BA BUN di tahun 2023,” kata Hedy Rahadian pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Rabu (6/9/2023).
Menurut Hedy Rahadian, untuk infrastruktur jalan dialokasikan anggaran sebesar Rp17,21 triliun yang di dalamnya terdapat pembangunan jalan nasional baru yang ditargetkan sepanjang 318,41 km, preservasi/peningkatan kualitas jalan nasional sepanjang 2.117,75 km, dukungan jalan dan jembatan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur sepanjang 12,53 km, dan dukungan Inpres Jalan Daerah sepanjang 26,25 km.
“Kami berharap agar pelaksanaan IJD tahun depan tidak terlalu mepet seperti tahun ini, sehingga kami sudah mempersiapkan daftar proyek prioritasnya dengan harapan proses pengadaan dapat dimulai awal 2024,” kata Hedy Rahadian.
Selain pembangunan jalan, Hedy mengatakan anggaran 2024 juga akan digunakan untuk mendukung infrastruktur jembatan sebesar Rp3,05 triliun meliputi pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 3.344 meter serta preservasi dan penggantian jembatan sepanjang 7.120 meter.
“Kemudian terdapat kegiatan yang bersifat non committed yaitu preservasi jalan dan jembatan sebesar Rp4,71 triliun dan pembangunan jembatan gantung sebesar Rp860 miliar,” kata Hedy Rahadian.
Pada tahun 2024, Hedy Rahadian mengungkapkan juga akan menyelesaikan pembangunan Flyover / Underpass sepanjang 2.033 meter dengan alokasi anggaran sebesar Rp0,47 triliun, di antaranya Flyover Bantaian di Sumatera Selatan, Flyover Nurtanio di Jawa Barat, Flyover Canguk di Jawa Tengah, dan Underpass Gatot Subroto di Sumatera Utara. Selanjutnya dukungan jalan bebas hambatan sepanjang 546,13 km dengan alokasi anggaran sebesar Rp4,94 triliun.
“Sedangkan untuk program Padat Karya di tahun 2024 dianggarkan sebesar Rp2 triliun. Ini kita bagi dua yang sifatnya swakelola dan sifatnya bagian dari kontrak dengan target menyerap 20.000 tenaga kerja di seluruh Indonesia,” kata Hedy Rahadian.
Pada kesempatan tersebut, Hedy Rahadian juga menekankan progres pembangunan jembatan gantung untuk anggaran tahun 2023 senilai Rp0,495 triliun. Anggaran digunakan untuk 86 paket pekerjaan, di mana sebanyak 78 paket sudah kontruksi dengan progres fisik 27,12%, sebanyak 7 paket persiapan kontrak, dan 1 paket belum tender. (*)