DAELPOS.com – Kemajuan teknologi sudah tidak dapat dibendung, dan mempengaruhi banyak sisi positif dalam berbagai hal, termasuk perkembangan dunia usaha.
Pandemi Covid 19 yang terjadi beberapa waktu yang lalu, memaksa pelaku usaha menggunakan penjualan sistem online, dalam transaksi usahanya, dan bahkan dapat meningkatkan lebih dari 300% transaksi. Penjualan Online merupakan bagian dari dunia digitalisasi, selain ada beberapa item lainnya antara lain layanan keuangan digital, pembuatan laporan keuangan digital, dan lain – lain.
Seperti yang diketahui bahwa pelaku usaha di Indonesia didominasi oleh usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dimana 99,62% nya adalah usaha Mikro.
Dua kelemahan utama pelaku UMKM dalam masuk dunia Digital yaitu masih minimnya kompetensi digitalisasi dan tidak memiliki sarana pendukung digital yang memadai.
Hingga akhir tahun 2023, sudah ada 25 juta pelaku UMKM masuk dunia Digital, dimana target tahun 2024 sebanyak 30 juta UMKM masuk dunia digital.
Kadin Indonesia yang merupakan mitra strategis Pemerintah, dimana dibawah kepemimpinan Arsjad Rasjid selaku Ketua Umum Kadin Indonesia, fokus pada pembinaan dan pengembangan pelaku UMKM.
Guna mendukung program pemerintah dalam akses pelaku UMKM masuk dunia digital, melalui Badan Pengembangan UMKM dan Koperasi Kadin Indonesia, memiliki program Kampung Digital Kadin Indonesia.
Program ini sebagai salah satu bentuk solusi bagi pelaku UMKM yang memiliki kelemahan dalam kompetensi digitalisasi dan sarana yang kurang memadai.
Kampung Digital Kadin Indonesia merupakan suatu area atau kawasan minimal setingkat Kecamatan, dimana ada Lokasi yang ditunjuk menjadi sekretariatnya untuk pemberian pembinaan dalam bentuk pelatihan berbagai kompetensi yang dominan bidang digitalisasi dan pengembangan pemasaran produk UMKM.
Sekretariat Kampung Digital Kadin Indonesia akan ada berbagai sarana yang menunjang penjualan online dan dunia digitalisasi lainnya, termasuk keuangan digital.
Kadin Indonesia senantiasa memediasi berbagai kebutuhan dan kepentingan pelaku UMKM, dengan berbagai pihak, terutama Pemerintah, pelaku Usaha Besar dan pihak – pihak lainnya, termasuk memediasi dengan program Kampung Digital Kadin Indonesia. Inklusif kolaburatif merupakan hal penting bagi semua pihak dalam pembinaan dan pengembangan UMKM, dimana UMKM telah terbukti memberikan konstribusi besar pada perekonomian Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan UMKM dan Koperasi Kadin Indonesia, Raden Tedy, menyatakan bahwa Kampung Digital Kadin Indonesia akan memberikan konstribusi nyata baik dalam hal literasi digital, berbagai kompetensi lainya dan pemasaran produk UMKM secara berkesinambungan, bukan hanya sekedar program sesaat. Selain itu akan dibentuk juga Digital Marketing Management (DMM) di setiap Kampung Digital Kadin Indonesia, yang akan membantu pelaku UMKM yang masih kesulitan didalam penjualan Online.
DMM akan membantu membuka akun penjualan online di setiap Aplikasi (all online shop), termasuk membantu dalam promosi dan penjualan. Setiap petugas DMM akan membina maksimal 20 pelaku UMKM selama 6 bulan, dan diharapkan setelah itu pelaku UMKM dapat secara mandiri dalam dunia digital, dan bahkan pelaku UMKM tersebut diharapkan akan membantu UMKM lainnya.
Badan Pengembangan UMKM dan Koperasi Kadin Indonesia akan membuat Pilot Projek Kampung Digital Kadin Indonesia, bekerjasama dengan Kadin propinsi Jawa Barat, dengan lokasi di Jatibening Baru, Kota Bekasi, yang diluncurkan pada Sabtu, 3 Agustus 2024, mulai pukul 06.00 wib sampai 13.00 wib, dengan berbagai acara, termasuk bazar produk UMKM, yang akan dihadir Pj Walikota Bekasi, Camat dan perangkat pemerintahan Kota Bekasi lainnya.
Pilot Projek Kampung Digital Kadin Indonesia ini diharapkan akan menjadi percontohan dan akan dibuat disetiap daerah oleh Kadin Daerah masing – masing.