Menperin: Kinerja Sektor Manufaktur Turut Dipacu Penerapan Industri 4.0

Wednesday, 2 October 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Sektor manufaktur Indonesia terus menjadi penggerak utama ekonomi nasional. Pada triwulan II tahun 2024, pertumbuhan PDB Indonesia mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dibandingkan banyak negara anggota G20, seperti Tiongkok, Rusia, dan Brasil. Industri pengolahan nonmigas tetap menjadi kontributor terbesar PDB nasional dengan 16,70 persen dan pertumbuhan sektor ini mencapai 4,63 persen.

Sementara itu, berdasartkan data World Bank, menunjukkan bahwa nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia menempati peringkat ke-12 dunia dengan nilai USD255 miliar pada tahun 2023. Capaian ini menjadikan Indonesia unggul dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Vietnam, juga melampaui beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Prancis, dan Inggris.

“Performa sektor manufaktur yang prima tersebut juga dipacu oleh akselerasi penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Ini merupakan strategi kunci bagi Indonesia untuk menjadi negara 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada gelaran acara Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi, Penghargaan Rintisan Teknologi Industri, dan Penghargaan INDI 4.0 Tahun 2024, di Jakarta, Selasa (1/10).

Oleh karena itu, pentingnya transformasi menuju industri 4.0 telah dicanangkan pada program Making Indonesia 4.0 sejak tahun 2018, yang menjadi kunci utama untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030.

Pada kesempatan ini, Menperin mengapresiasi laporan survei pada 76 industri yang menyandang gelar “Champion INDI 4.0” karena telah mencapai hasil positif dalam upaya melakukan transformasi industri 4.0. Industri champion ini telah memenuhi kriteria-kriteria transformasi yang meliputi penurunan konsumsi energi mencapai 4% – 40%, peningkatan produktivitas sebesar 5% – 22%, dan penurunan cost production 3% – 78%.

See also  Ketangguhan Diplomasi Dapat Diwujudkan Melalui Optimalisasi Kelembagaan Perwakilan Secara Komprehensif

“Saya senang bahwa hari ini bertambah 24 industri yang tergabung dalam Champion INDI 4.0, sehingga total kita memiliki 100 industri Champion INDI 4.0. Saya berharap, untuk tahun depan, penambahannya minimal bisa 50 perusahaan industri, namun tetap dengan kriteria yang ketat,” ujar Agus.

Menperin mendorong industri-industri yang tergabung dalam Champion INDI 4.0 untuk terus konsisten menjalankan transformasinya menuju industri 4.0, sehingga ke depan dapat lebih banyak lagi yang menjadi percontohan sebagai lighthouse industri 4.0 baik skala nasional maupun global yang tergabung dalam Global Lighthouse Network – World Economic Forum (WEF).

“Mari kita jadikan peringatan enam tahun program Making Indonesia 4.0 ini sebagai momentum untuk mengakselerasi capaian transformasi sektor industri manufaktur kita semakin meningkat,” imbuhnya.

Penghargaan Rintek

Menperin menambahkan, keberhasilan implementasi Making Indonesia 4.0 tidak lepas dari adanya kemajuan ekosistem inovasi di Indonesia yang semakin baik. Hal ini ditandai dengan naiknya peringkat Global Innovation Index Indonesia pada tahun ini. Sejak 2013 sampai 2021, Global Innovation Index Indonesia berada di peringkat 83, 85, dan 87. “Baru pada 2022 naik ke peringkat 75, kemudian 2023 naik lagi ke peringkat 61, dan 2024 ini naik ke peringkat 54,” sebutnya.

The Global Innovation Index ini adalah indeks yang dirilis oleh WIPO (World Intellectual Property Organization) yang melakukan pemeringkatan 133 negara di dunia berdasarkan kinerja ekosistem inovasinya, seperti banyaknya jumlah paten inovasi yang didaftarkan, transfer teknologi, dan dana R&D yang digelontorkan.

Menperin menjelaskan, penghargaan Rintisan Teknologi Industri (Rintek) yang diinisiasi oleh Kemenperin juga menjadi bagian penting. Upaya ini sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaan yang telah mengembangkan inovasi teknologi. Penghargaan ini dimulai sejak tahun 2006 dan hingga kini telah diberikan kepada 121 inovasi dari 79 perusahaan industri.

See also  KLHK Gelar Workshop FoLU Net Sink 2030 Bersama Akademisi

Pada tahun ini, penghargaan Rintek diberikan kepada 21 inovasi dari tahun 2023 dan 2024. Inovasi yang terpilih melalui proses seleksi ketat dari ratusan usulan yang diajukan oleh berbagai perusahaan, termasuk di bidang petrokimia, otomotif, farmasi, dan logam. Kinerja positif ini sejalan dengan laporan dari International Institute for Management Development (IMD), yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-27 dalam World Competitiveness Ranking (WCR) 2024.

“Inovasi-inovasi ini telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi industri sebesar 11-48%, dan kami terus mendorong agar lebih banyak inovasi yang lahir dari industri dalam negeri. Kami berharap dengan terus mendorong inovasi dan teknologi, Indonesia dapat terus meningkatkan daya saingnya di kancah global,” papar Agus.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi melaporkan keberhasilan program (Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (Pinoti). Program yang dimulai sejak 2022 ini bertujuan untuk membantu industri dalam menghadapi tantangan teknologi dengan bimbingan tenaga ahli.

“Pinoti membantu industri meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saingnya melalui penerapan teknologi industri,” ujar Andi. Salah satu pencapaian dari program PINOTI adalah penandatanganan kesepakatan kerja sama antara perusahaan binaan dengan investor, dengan total nilai kontrak mencapai Rp 3 miliar. Kerja sama ini melibatkan empat perusahaan, yaitu PT Bumi Mentari ART, CV Karya Wahana Sentosa, CV Forrest Coffee, dan CV Bachis Indonesia.

“Kemenperin akan terus mendukung sektor industri nasional dan optimistis dengan kerjasama yang kuat, Indonesia dapat mencapai target industri dan perekonomian nasional dengan lebih cepat,” tutur Andi.

Dalam rangka memperingati enam tahun program Making Indonesia 4.0 dan juga Hari Batik Nasional (HBN) yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2024, pada kesempatan ini, Kemenperin resmi meluncurkan Batik Motif Indonesia 4.0. Desain batik ini merupakan hasil kerja sama antara Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Yogyakarta dengan IKM Guru Batik Indonesia.

Berita Terkait

Update Trafik JTTS, Hutama Karya: Arus Kendaraan Nataru 24 Desember 2025
Kondisi Terkini Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Periode Libur Nataru 2025/2026
Teknologi Chemical EOR Minas Pertamina Hulu Rokan, Inovasi Perkuat Kedaulatan Energi
Sinergi Kementrans-Kemenkop, Viva Yoga: Hadirnya Koperasi di Kawasan Transmigrasi Meningkatkan Aktivitas Ekonomi
Libur Nataru: Trafik Tol Trans Sumatera Terus Meningkat 43,09%
Yulian Gunhar Ajak Masyarakat Ilir Barat I Jaga Persatuan Bangsa
Menteri Dody Tinjau Posko Nataru Pasuruan dan Tol Fungsional Gending–Kraksaan–Paiton
Astra Dukung Jaga Warisan Karst Rammang-Rammang, Wujudkan Desa Wisata Berkelanjutan

Berita Terkait

Thursday, 25 December 2025 - 13:53 WIB

Update Trafik JTTS, Hutama Karya: Arus Kendaraan Nataru 24 Desember 2025

Wednesday, 24 December 2025 - 16:48 WIB

Kondisi Terkini Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Periode Libur Nataru 2025/2026

Wednesday, 24 December 2025 - 06:53 WIB

Teknologi Chemical EOR Minas Pertamina Hulu Rokan, Inovasi Perkuat Kedaulatan Energi

Wednesday, 24 December 2025 - 06:45 WIB

Sinergi Kementrans-Kemenkop, Viva Yoga: Hadirnya Koperasi di Kawasan Transmigrasi Meningkatkan Aktivitas Ekonomi

Tuesday, 23 December 2025 - 18:22 WIB

Libur Nataru: Trafik Tol Trans Sumatera Terus Meningkat 43,09%

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Atasi Krisis Air, Kementerian PU Bangun 48 Sumur Bor di Aceh Tamiang

Thursday, 25 Dec 2025 - 08:13 WIB