DAELPOS.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai tahun 2025 sebagai momentum penting bagi perekonomian nasional, khususnya dalam rangka mewujudkan target pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditengah berbagai tantangan pembangunan baik dari dalam maupun luar negeri. Kadin Indonesia mengapresiasi dan mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat performa sektor-sektor kontributor utama PDB saat ini, serta mengakselerasi pengembangan sektor-sektor strategis lewat sinergi melalui dunia usaha. Komunikasi dan kolaborasi dalam rangka mendukung terciptanya kerangka kebijakan yang kondusif serta menarik bagi investor merupakan salah satu bentuk penting sinergi pemerintah dan dunia usaha dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, sebagai mitra strategis pemerintah yang menerjemahkan secara dua arah aspirasi dunia usaha kepada pemerintah serta kerangka/desain kebijakan pembangunan dari pemerintah kepada dunia usaha, Kadin Indonesia meyakini bahwa target pertumbuhan 2024-2029 sebesar 8% dapat tercapai melalui optimalisasi prioritas pembangunan yang dilakukan secara bergotong royong antara pemerintah, swasta, serta seluruh pemangku kepentingan lainnya.
“Untuk mencapai target pertumbuhan 8%, perlu keselarasan dan sinergi berbagai pihak, khususnya pemerintah dan dunia usaha. Kadin Indonesia mendukung penerapan berbagai program strategis pemerintah yang menjadi prioritas pemerintah saat ini, termasuk peningkatan gizi, pembangunan infrastruktur khususnya terkait pendidikan dan kesehatan yang menciptakan peluang ekonomi bagi dunia usaha saat ini namun juga berorientasi masa depan bagi tercapainya Indonesia Emas 2045,” kata Arsjad.
Kadin Indonesia secara konsisten mendukung pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kadin Indonesia melakukan berbagai inisiatif, antara lain melalui peluncuran White Paper Arah Pembangunan dan Kebijakan Bidang Ekonomi 2024-2029 untuk mendukung 17 program prioritas dan Astacita Presiden Prabowo.
White Paper memetakan 7 tema pertumbuhan prioritas yang bersama dengan implementasi 6 faktor pendukung diproyeksikan dapat berkontribusi pada total tambahan PDB Indonesia sebesar ~USD 400-450 miliar. 7 tema pertumbuhan prioritas ini sejalan dengan Asta Cita dan RPJMN 2024-2029. Implementasinya juga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menciptakan ~16-18 juta lapangan kerja baru,” kata Arsjad.
Sepanjang Januari-Oktober 2024, Kadin telah melaksanakan 162 dari 176 program kerja yang 81%-nya sejalan dengan rekomendasi White Paper untuk mendorong 7 tema pertumbuhan prioritas. Kegiatan Kadin Indonesia termasuk advokasi kebijakan, pengembangan akses pasar melalui kerjasama dengan mitra baik dalam dan luar negeri, serta penguatan kapasitas pengusaha nasional khususnya UMKM, melalui berbagai event dan layanan anggota termasuk wikiexport.ai.
Prioritas Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2025
Meski optimis akan potensi ekonomi nasional, namun Kadin Indonesia juga tetap realistis dan menyadari berbagai tantangan pembangunan baik dari dalam maupun luar negeri di tahun 2025. Kondisi geopolitik global yang meningkatkan risiko ketidakpastian sekaligus berdampak terhadap kestabilan rantai pasok, harga minyak dunia dan fluktuasi nilai tukar, menurunnya jumlah kelas menengah di Indonesia yang diikuti oleh pelemahan daya beli, meningkatnya jumlah pengangguran, serta melemahnya performa sektor industri padat karya di tahun 2024, merupakan beberapa tantangan yang dihadapi dunia usaha saat ini.
Kebijakan ekonomi yang kondusif menjadi kunci penting dalam menjawab tantangan usaha diatas. Kebijakan terkait pajak, upah minimum, nilai tukar (termasuk kebijakan Devisa Hasil Ekspor), pengamanan rantai pasok, hilirisasi, serta sinergi BUMN dan swasta merupakan beberapa kebijakan yang diharapkan Kadin Indonesia menjadi perhatian pemerintah di tahun depan dan perumusannya dilakukan melalui dialog yang lebih erat dengan dunia usaha. Menciptakan kerangka kebijakan yang kondusif menjadi bagian penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi 2025, khususnya merupakan kunci penting untuk menarik investasi asing ke Indonesia.
Peran Kadin Indonesia untuk mendorong investasi sangat penting. Peran swasta harus lebih besar agar mampu menarik lebih banyak investasi, sehingga kontribusinya pada PDB lebih dari 29%. “Kadin Indonesia telah memfasilitasi berbagai kegiatan yang menghasilkan total investasi sebesar Rp840 miliar dan USD22,73 miliar sepanjang Januari-Oktober 2024,” ungkap Arsjad.
Sementara, Ekonom Senior INDEF, Ariyo DP Irhamna, mengatakan bahwa sinergi antara pemerintah dan dunia usaha harus diperkuat pada tahun 2025. Kontribusi sektor swasta, kata dia, sangat krusial untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. “Kontribusi sektor swasta perlu ditingkatkan, sehingga pemerintah harus membuka lebih banyak peluang untuk berkolaborasi dalam menghadapi tantangan ekonomi tahun 2025 mendatang,” tutur Ariyo.
Menurut Ariyo, peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA) adalah peluang besar. Tetapi jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan investasi domestik dan inovasi berbasis R&D yang sesuai dengan kebutuhan dalam negeri, daya saing usaha lokal akan tertekan. “Investasi perlu melibatkan partisipasi aktif pelaku usaha, termasuk UMKM, sehingga selain menciptakan peluang kerja, juga mendorong pengembangan ekonomi lokal dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, faktor inovasi juga sangat penting, dimana Pemerintah juga melibatkan pelaku usaha dalam mendukung penggunaan hasil riset dalam negeri sesuai kebutuhan pasar,” tambah dia.