DAELPOS.xom – Bank Mandiri berkomitmen untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan melalui pinjaman sosial. Hal ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) yang diterapkan Bank Mandiri khususnya dalam aspek sosial.
Sepanjang 2024, Bank Mandiri mencatat realisasi pembiayaan ke sektor sosial mencapai Rp144 triliun, meningkat 6,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Kredit itu disalurkan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta perempuan di pedesaan. Rinciannya, Kredit Usaha Mikro (KUM) mencapai Rp26,9 triliun, sementara Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp63,9 triliun.
Group Head Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri Muhammad Gumilang menyampaikan sebagai agent of change, Bank Mandiri berupaya mendorong UMKM untuk terus berkembang dan naik kelas.
”Oleh sebab itu, kami terus melakukan upaya untuk mengembangkan segmen UMKM untuk memiliki daya saing tinggi,” ungkap Gumilang dalam keterangan tertulis, yang diterima Infobanknews, Sabtu, 1 Maret 2025.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Bank Mandiri memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat yang kurang terlayani. Salah satunya melalui Livin’ Merchant, yang memberikan access to finance bagi pelaku usaha.
Hingga Desember 2024, jumlah pengguna Livin’ Merchant di wilayah non-urban mencapai 1,47 juta, meningkat signifikan sebesar 42,3 persen secara YoY.
Rumah BUMN sebagai Akselerator Ekonomi Kerakyatan
Selain digitalisasi, Bank Mandiri juga mengembangkan program Rumah BUMN (RB) untuk membantu UMKM naik kelas.
Saat ini, bank berlogo pita emas ini telah membentuk 23 RB di berbagai daerah di Indonesia. Program ini telah melibatkan lebih dari 15.000 UMKM dalam berbagai jenis pelatihan, seperti literasi keuangan, pemasaran digital, dan promosi e-commerce.
Dukungan RB dinilai memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Program ini bahkan mampu menciptakan Social Return of Investment (SROI) sebesar 3,96 kali dan 4,06 kali pada tahun 2024.
SROI adalah nilai tiap rupiah yang diinvestasikan Bank Mandiri, yang mampu memberikan nilai sosial sebanyak Rp3,96 dan Rp4,06 melalui kegiatan Rumah BUMN.
Dukungan terhadap Perempuan Pelaku UMKM
Di sisi lain, Bank Mandiri juga memberikan perhatian khusus kepada perempuan pelaku UMKM. Hingga Desember 2024, kredit UMKM yang disalurkan kepada perempuan mencapai Rp50 triliun atau setara dengan 55 persen dari total kredit UMKM.
Untuk memperkuat dukungan tersebut, Bank Mandiri menjalin kerja sama dengan PNM Mekaar melalui fasilitas kredit sebesar Rp3 triliun yang tersebar di berbagai daerah. Fasilitas ini menjadi solusi bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro untuk mendapatkan akses permodalan tanpa agunan, dengan limit pembiayaan antara Rp2 juta hingga Rp3 juta.
Pendekatan tanggung renteng yang diterapkan dalam program ini tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi juga menciptakan komunitas solidaritas antaranggota, sehingga memperkuat semangat kolektif dalam mencapai kesejahteraan ekonomi.
Komitmen ini sejalan dengan pilar sustainable banking yang diterapkan oleh Bank Mandiri dalam lini bisnis dan operasionalnya, sesuai dengan prinsip ESG. (*)