DAELPOS.com – Mardani Ali Sera, Ketua BKSAP KSAP (Badan Kerja Sama Antar Parlemen) DPR RI menyebut kesuksesan Temasek adalah karena mengutamakan integritas, lepas dari politik dan benar-benar independen mengelola keuangan investor. ‘’Dari Temasek kita belajar tentang integritas. Beberapa kali mereka menyebut bahwa menerapkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja maksimal sehingga tercipta trust dari semua pihak. Pun, pemerintahnya menerapkan kepastian hukum yang membuat para investor semakin yakin mempercayakan Temasek dalam berinvestasi. Perpaduan super; Temasek yang berintegritas dan pemerintah yang sungguh-sungguh.’’ ujar Mardani menyimpulkan.
Mardani memimpin delegasi melakukan kunjungan ke Temasek di Singapura dalam rangka penjajakan investasi dan proses pembelajaran secara langsung untuk dibawa, dipelajari, dan diterapkan ke Indonesia.
Pada kesempatan itu, Mardani secara langsung meminta masukan Temasek berkaitan pembentukan Danantara di Indonesia. ‘’Sebagai lembaga yang besar, Temasek yang telah berdiri sejak 1974, maka kami meminta saran, masukan berkaitan tentang program Danantara yang sedang diusahakan oleh Bapak Presiden Prabowo. Semoga bisa menyamai Temasek, bahkan melebihi Temasek di masa yang akan datang.’’ Tanya Mardani, yang juga anggota Komisi II DPR RI ini.
Menjawab pertanyaan delegasi BKSAP, Temasek menjelaskan bahwa inti dari pengelolaan finansial adalah; kepercayaan, akuntabilitas, transparansi, dan kepastian hukum. tanpa adanya hal-hal tersebut, maka jangankan negara lain, masyarakat sendiripun akan sulit menerima keberadaan kita untuk mengelola uang mereka. ‘Kami menekankan keempat hal tersebut dalam pengelolaan keuangan kami, sehingga publik percaya dan berani investasi kepada kami. Dan memang itu butuh waktu, kami saja lima puluh tahun untuk mencapai di titik ini dan akan terus berjuang demi kepercayaan publik, juga dari dalam kami mencoba transparan, serta pemerintah memberi kepastian hukum yang jelas atas investasi yang masuk, seberapa pun nilainya.’’ ujar Ashok Mirpury.
Temasek adalah lembaga keuangan di Singapura yang telah berdiri selama hampir lima puluh tahun. Kemampuannya mengelola keuangan di SIngapura tak hanya dipercaya oleh publik negara tersebut, namun juga oleh investor-investor negara lain di dunia. Bahkan disinyalir beberapa investasi di Indonesia justru melalui Singapura (Temasek), sebagai bukti penting dan besarnya kepercayaan negara-negara lain atas Temasek.
Pertanyaan lainnya juga mencakup bagaimana Temasek bisa menanggulangi keraguan bahkan penolakan masyarakat dalam mengelola keuangannya. Muhammad Husein Fadlullah, Wakil Ketua BKSAP sempat pula bertanya, ‘’Seperti diketahui bahwa kami (Indonesia) sedang membuat Danantara, maka kami ingin mengetahui bagaimana Temasek bisa membangun kepercayaan masyarakat sementara jelas-jelas Temasek ‘mengambil’ uang mereka dan mengelolanya untuk waktu yang lama”. Respon Temasek atas ini adalah, ‘’Perlu waktu. Masyarakat kami (Singapura) juga awalnya ragu, namun karena perjalanan Waktu an kami menunjukkan integrotas dan kapasitas maksimal, sehingga kepercayaan itu terbangun. Kini trust tak hanya datang dari mereka , bahkan negara lain pun percaya kepada kami’’ jawab Ashok Mirpury.
Kunjungan ke Temasek adalah rangkaian kegiatan kunjungan diplomatik yang dilakukan Pimpinan BKSAP DPR RI ke beberapa negara ASEAN pasca dibentuknya GKSB (Grup Kerja Sama Bilateral) oleh ketua DPR RI, Ibu Puan Maharani. ‘’BKSAP merasa dan meyakini negara-negara ASEAN adalah bagian penting buat kami, karenanya GKSB ini (negara-negara ASEAN)), langsung di bawah kami, pimpinan DPR RI. dan Temasek adalah bagian penting kunjungan untuk proses pembelajaran kami untuk dibawa ke Indonesia’’ ujar Mardani
Kedatangan BKSAP ke Temasek di Singapura adalah rangkaian kegiatan Kunjungan Diplomasi (Kundip) BKSAP pasca dibentuknya GKSAB pada 30 Januari 2025 oleh Ketua DPR RI, Ibu Puan Maharani. Singapura menjadi negara pertama yang dikunjungi oleh seluruh pimpinan BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera (Ketua BKSAP, dari FPKS), dan tiga wakil ketua; Bramantyo Suwondo (Fraksi Partai Demokrat), Muhammad Husein Fadlulloh (Fraksi Gerindra), Ravindra Airlangga (Fraksi Golkar), Irine Yusiana Roba Putri (Fraksi PDI-P).