DAELPOS.com – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti melakukan peninjauan langsung ke rencana lokasi Sekolah Rakyat di Sentra Mahatmiya, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, pada Kamis (1/5/2025). Kunjungan ini dilakukan bersama Sekretaris Direktur Jenderal Prasarana Strategis Essy Asiah dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bali Andreas Budi Wirawan, guna memastikan kesiapan fasilitas serta percepatan rehabilitasi sarana pendidikan di wilayah tersebut.
Sekolah Rakyat Sentra Mahatmiya merupakan salah satu proyek percontohan yang dirancang untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin, termasuk penyandang disabilitas sensorik netra. Adapun tingkat pendidikan yang diusulkan adalah di tingkat SMP. Dengan konsep asrama, sekolah ini tidak hanya menjamin akses pendidikan, tetapi juga mencakup layanan kesehatan, pelatihan keterampilan, dan lingkungan belajar yang berkualitas.
“Pendidikan adalah hak semua warga negara, dan negara hadir untuk memastikan akses tersebut tersedia secara adil, termasuk bagi saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus,” ujar Wamen Diana saat meninjau ruang kelas dan fasilitas asrama siswa.
Dalam kunjungannya, Wamen Diana juga menekankan pentingnya sinergi antar instansi, khususnya dengan Kementerian Sosial selaku pengelola Sentra Mahatmiya. Kerja sama lintas sektor ini dinilai penting untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang menyatu dengan fungsi rehabilitasi sosial.
“Selain fungsi pendidikan, Sentra Mahatmiya juga berperan dalam memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar 3 pendidikan, yaitu pendidikan fisik, mental, dan sosial. Sentra Mahatmiya juga memberikan pelatihan keterampilan, resosialisasi, dan bimbingan lanjut bagi penyandang disabilitas sensorik netra agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat,” terang Wamen Diana.
“Kami ingin memastikan bahwa lingkungan belajar yang aman, sehat, dan inklusif ini benar-benar hadir nyata di tengah masyarakat. Tidak hanya dari sisi fisik bangunan, tetapi juga dari aspek nilai dan pelayanan,” lanjut Diana.
Sekretaris Direktur Jenderal Prasarana Strategis Essy Asiah menjelaskan, Sentra Mahatmiya Tabanan berdiri di atas lahan seluas 6.235 meter persegi, dengan luas bangunan 4.025 meter persegi. Direncanakan, bangunan sekolah rakyat terdiri dari 2 ruang kelas dengan jumlah siswa per kelas sebanyak 25 orang.
“Fasilitas utama meliputi ruang kelas, ruang guru, asrama putra dan putri, toilet umum, ruang makan, gedung keagamaan dan kesehatan, perpustakaan, rumah dinas, hingga tempat ibadah dan lapangan upacara,” jelas Essy.
Essy juga menambahkan, saat ini sejumlah bangunan eksisting tengah dalam tahap rehabilitasi. Lingkup pekerjaannya meliputi penggantian plafon, pengecatan dinding, perbaikan kusen pintu dan jendela, serta pembenahan infrastruktur sanitasi dan aksesibilitas.
“Kementerian PU melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Bali, Direktorat Jenderal Prasarana Strategis berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi dengan tepat waktu, dengan tetap menjaga kualitas bangunan. Kami juga memastikan bangunan yang dibangun akan sesuai dengan kebutuhan para penerima manfaat, sehingga tepat guna dan tepat sasaran,” tandas Essy. (*)