DAELPOS.com – Sebanyak puluhan petani sawit dari tiga provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, melakukan studi banding ke Provinsi Riau. Kunjungan ini difokuskan untuk mempelajari dan mengadopsi pola kemitraan yang sukses diterapkan oleh PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) dengan para petani di wilayah tersebut. Para petani berharap, model kemitraan ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan usaha perkebunan sawit mereka di daerah asal.
Rombongan petani, yang sebagian besar merupakan perwakilan dari kelompok tani dan koperasi, tiba di Riau pada awal pekan ini. Mereka dijadwalkan untuk mengunjungi beberapa lokasi perkebunan plasma mitra PTPN IV dan berdiskusi langsung dengan manajemen perusahaan serta petani lokal yang telah merasakan manfaat dari pola kemitraan ini.
Pentingnya Kemitraan bagi Petani Sawit Mandiri
Selama ini, petani sawit mandiri di berbagai daerah sering menghadapi berbagai tantangan, mulai dari fluktuasi harga tandan buah segar (TBS) yang tidak stabil, minimnya akses terhadap informasi dan teknologi pertanian modern, hingga kesulitan dalam memasarkan hasil panen. Pola kemitraan yang ditawarkan oleh PTPN IV dinilai mampu menjawab persoalan-persoalan tersebut.
Salah satu poin utama yang menarik perhatian para petani adalah adanya jaminan harga beli TBS yang lebih stabil dari pihak perusahaan, serta pendampingan teknis dalam budidaya kelapa sawit yang baik dan benar. Selain itu, pola kemitraan ini juga kerap menyertakan bantuan permodalan dan akses terhadap pupuk serta bibit unggul, yang sangat dibutuhkan oleh petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas panen mereka.
“Kami datang ke sini karena mendengar banyak keberhasilan petani mitra PTPN IV. Kami ingin melihat langsung bagaimana sistem kerja sama ini berjalan, mulai dari penanaman, pemeliharaan, hingga penjualan. Harapan kami, ilmu yang kami dapat di sini bisa kami terapkan di kampung halaman,” ujar Bapak Rudi Hartono, salah seorang perwakilan petani dari Aceh.
PTPN IV sebagai Contoh Kemitraan Berkelanjutan
PTPN IV dikenal sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN) di sektor perkebunan yang konsisten mengembangkan kemitraan dengan petani. Pola kemitraan yang dibangun tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan, sesuai dengan prinsip-prinsip praktik perkebunan kelapa sawit berkelanjutan (Sustainable Palm Oil).
Manajemen PTPN IV yang menerima rombongan petani menyambut baik antusiasme ini. Mereka menjelaskan bahwa kemitraan adalah salah satu pilar utama dalam strategi bisnis perusahaan untuk menciptakan ekosistem perkebunan kelapa sawit yang inklusif dan saling menguntungkan. “Kami percaya, kemajuan petani juga merupakan kemajuan bagi industri sawit secara keseluruhan,” kata perwakilan PTPN IV.
Diharapkan, setelah studi banding ini, para petani dapat membawa pulang gagasan dan model implementasi kemitraan yang konkret. Langkah ini bukan hanya tentang meningkatkan produktivitas, tetapi juga tentang membangun kemandirian ekonomi petani sawit melalui pola kerja sama yang adil dan berkelanjutan.