Kunjungi PLN Nusantara Power, DirMKit PLN Soroti Inovasi Green Hydrogen dan Advance Workshop UMRO

Tuesday, 24 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Manajemen Pembangkitan (DirMKit) PLN (Persero), Rizal Calvary Marimbo (tengah) terkesan dengan  Inisiatif green hydrogen serta program unggulan UMRO seperti 6-ON dan Advance Workshop  yang menunjukkan komitmen kuat PLN Nusantara Power terhadap efisiensi dan keberlanjutan. Hal ini diungkapkan dalam kunjungannya di Unit Pembangkitan Muara Karang pada Minggu (22/6) di Jakarta.

Direktur Manajemen Pembangkitan (DirMKit) PLN (Persero), Rizal Calvary Marimbo (tengah) terkesan dengan Inisiatif green hydrogen serta program unggulan UMRO seperti 6-ON dan Advance Workshop yang menunjukkan komitmen kuat PLN Nusantara Power terhadap efisiensi dan keberlanjutan. Hal ini diungkapkan dalam kunjungannya di Unit Pembangkitan Muara Karang pada Minggu (22/6) di Jakarta.

DAELPOS.com — Belum genap sepekan menjabat sebagai Direktur Manajemen Pembangkitan (DirMKit) PLN (Persero), Rizal Calvary Marimbo langsung menunjukkan komitmennya dengan mengunjungi Unit Pembangkitan (UP) Muara Karang milik PLN Nusantara Power (PLN NP), Minggu (22/6). Kunjungan ini menjadi penegasan bahwa PLN NP terus menjadi garda terdepan dalam inovasi dan keberlanjutan di sektor ketenagalistrikan.

Didampingi EVP Operasi Pembangkitan Regional Jawa Madura Bali, Purnomo, Rizal disambut Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN NP, Komang Parmita. Dalam kesempatan ini, Rizal memberikan apresiasi tinggi terhadap berbagai terobosan Muara Karang, terutama pengembangan teknologi green hydrogen pertama di Indonesia.

“Kami sangat terkesan dengan dedikasi dan inovasi yang ditunjukkan oleh tim di UP Muara Karang. Inisiatif Green Hydrogen serta program unggulan UMRO seperti 6-ON dan Advance Workshop menunjukkan komitmen kuat PLN NP terhadap efisiensi dan keberlanjutan,” ujar Rizal.

Rizal Calvary juga secara khusus menyoroti pengembangan Green Hydrogen Plant (GHP) di Muara Karang sebagai terobosan penting dalam dekarbonisasi sektor pembangkitan listrik.

GHP Muara Karang merupakan pelopor dalam produksi hidrogen hijau di Indonesia dengan memanfaatkan proses elektrolisis dari air menggunakan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Hidrogen yang dihasilkan bebas emisi karbon dan telah digunakan untuk mendukung riset pembangkitan serta mobilitas bersih, termasuk pada event nasional menggunakan Hydrogen Fuel Cell Generator dan kendaraan listrik-hidrogen “H-E Nusantara”.

Unit UMRO PLN NP juga turut mendapat apresiasi atas keberhasilannya melakukan perbaikan Hot Gas Path Parts (HGPP) secara mandiri melalui Advance Repair Workshop, sebuah capaian strategis menuju kemandirian layanan pemeliharaan pembangkit.

Tak hanya itu, Rizal juga mengapresiasi konsep 6-ON yang diterapkan oleh Unit Maintenance, Repair and Overhaul (UMRO) PLN NP. Program ini menjadi panduan kerja overhaul dengan standar tinggi: on time, on quality, on cost, on safety, on scope, dan on clean . Melalui 6-ON, UMRO tidak hanya memastikan keandalan teknis tetapi juga efisiensi dalam seluruh aspek pekerjaan.

See also  Tarif Jalan Tol Bogor Ring Road Akan Naik

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menyatakan bahwa apresiasi ini menjadi penyemangat baru bagi insan PLN NP. “Kunjungan dan apresiasi DirMKit menjadi pengakuan atas dedikasi tim kami dalam membawa inovasi nyata. Ini bukti bahwa semangat transformasi kami sejalan dengan visi besar PLN menuju Net Zero Emission 2060.”

Kunjungan DirMKit menjadi penanda penting bahwa langkah transformasi PLN NP melalui teknologi bersih dan keandalan operasional mendapat dukungan penuh dari PLN Group. Dengan terobosan seperti green hydrogen, program 6-ON, dan Advance Repair Workshop PLN NP terus memperkuat perannya sebagai motor utama dalam mewujudkan sistem pembangkitan yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan menuju Net Zero Emission 2060.(*)

Berita Terkait

Budidaya Maggot: Solusi Sampah Organik dari Pertamina EP Sangatta
Pertamina NRE dan LONGi Kerja Sama Luncurkan Proyek Manufaktur Modul Panel Surya di Indonesia
Sepanjang 2024, PLN Dorong Pertumbuhan Konsumsi Listrik hingga 17,78 TWh
PLN Nusantara Power Cetak Sejarah: Penjualan Energi 63,41 TWh Diiringi Efisiensi BPP 11,4%
Kapasitas Perseroan Makin Kuat, PLN Jaga DER dan CICR Tetap Positif Sepanjang 2024
Jakarta E-Prix Sukses Digelar Dengan Listrik Andal Full dari PLN
Meriahkan Jakarta E-Prix 2025, PLN Kasih Diskon Tiket Masuk 50% di Aplikasi PLN Mobile
Pertamina Raih 14 Penghargaan DEI & ESG Awards 2025

Berita Terbaru

News

Perkuat Konektivitas di Aceh, Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025 Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 kilometer (km). Jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini hampir tersambung sepenuhnya dengan menyisakan sedikit pekerjaan tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya selesai tahun ini. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody. Pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester 2 tahun 2018 yang diawali dari ruas Indrapuri-Blang Bintang. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari 6 seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%. Seksi 1 Padang Tidji –Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji –Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass. Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Selanjutnya Seksi 6 Kuto Baro–Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%. “Untuk Seksi Kutabaro – Simpang Baitussalam hanya simpang susun saja yang belum tuntas, saat ini progresnya sudah 87%, sementara untuk mainroad sudah operasi,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro. Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025. Tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. (*)

Berita Terkait

Tuesday, 24 June 2025 - 11:09 WIB

Budidaya Maggot: Solusi Sampah Organik dari Pertamina EP Sangatta

Tuesday, 24 June 2025 - 09:49 WIB

Kunjungi PLN Nusantara Power, DirMKit PLN Soroti Inovasi Green Hydrogen dan Advance Workshop UMRO

Monday, 23 June 2025 - 22:57 WIB

Pertamina NRE dan LONGi Kerja Sama Luncurkan Proyek Manufaktur Modul Panel Surya di Indonesia

Monday, 23 June 2025 - 19:11 WIB

Sepanjang 2024, PLN Dorong Pertumbuhan Konsumsi Listrik hingga 17,78 TWh

Monday, 23 June 2025 - 14:34 WIB

PLN Nusantara Power Cetak Sejarah: Penjualan Energi 63,41 TWh Diiringi Efisiensi BPP 11,4%

Berita Terbaru

News

Perkuat Konektivitas di Aceh, Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025 Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 kilometer (km). Jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini hampir tersambung sepenuhnya dengan menyisakan sedikit pekerjaan tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya selesai tahun ini. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody. Pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester 2 tahun 2018 yang diawali dari ruas Indrapuri-Blang Bintang. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari 6 seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%. Seksi 1 Padang Tidji –Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji –Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass. Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Selanjutnya Seksi 6 Kuto Baro–Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%. “Untuk Seksi Kutabaro – Simpang Baitussalam hanya simpang susun saja yang belum tuntas, saat ini progresnya sudah 87%, sementara untuk mainroad sudah operasi,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro. Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025. Tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. (*)

Tuesday, 24 Jun 2025 - 10:36 WIB