daelpos.com – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) bersama PT Tigamas Mitra Selaras (HK-Tigamas JO) memperkuat langkah pengendalian dampak lingkungan pada Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan Kanker Terpadu RSUP Dr. Kandou Manado, menyusul keluhan masyarakat terkait debu yang muncul di media sosial pada pertengahan Juli 2025.
Hutama Karya telah merespons dengan cepat melalui serangkaian tindakan mitigasi komprehensif untuk memastikan kenyamanan masyarakat dan keberlangsungan operasional rumah sakit tetap terjaga selama masa konstruksi.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menjelaskan bahwa Hutama Karya telah melakukan evaluasi menyeluruh dan penguatan sistem pengendalian lingkungan sejak keluhan pertama kali muncul. “Segera setelah mendapat informasi keluhan dari media sosial, kami langsung melakukan verifikasi dan investigasi di lapangan. Tim manajemen proyek kemudian memperkuat upaya pengendalian debu yang telah diterapkan sejak awal proyek,” ujar Adjib.
Lebih lanjut Adjib menyampaikan bahwa langkah pengendalian yang diperkuat meliputi peningkatan intensitas penyiraman akses jalan utama dari 2 kali sehari menjadi 5 kali sehari, termasuk pada jam-jam padat operasional rumah sakit yaitu pukul 11.00, 15.00, dan 21.00 WITA. Selain itu, Hutama Karya juga memastikan kebersihan kendaraan besar yang keluar dari lokasi proyek dan menambah pemasangan jaring safety net di area gedung.
Adjib juga menerangkan bahwa berdasarkan hasil uji kualitas udara ambien 24 jam yang dilakukan oleh tim Quality, Health, Safety, Security and Environment (QHSSE) menunjukkan bahwa seluruh parameter yang diuji tidak ada yang melebihi baku mutu lingkungan yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa dampak debu masih dalam batas aman namun tetap memerlukan pemantauan dan pengendalian berkelanjutan.
“Hutama Karya telah menerapkan sistem pengendalian lingkungan yang komprehensif sejak awal proyek, termasuk pemasangan pagar proyek, penyiraman rutin, pembersihan ban kendaraan, pemasangan safety net, serta pembersihan jalan dan housekeeping,” tambah Adjib. Penyebaran debu dari lokasi proyek tercatat mencapai radius 100-200 meter dari area konstruksi, dengan dampak paling terasa pada fase konstruksi struktur yang saat ini sedang berlangsung dan diprediksi akan selesai pada November 2025.
Meskipun ada penguatan langkah pengendalian lingkungan, progress pembangunan tetap berjalan sesuai jadwal. Per pertengahan Juli 2025, progress konstruksi telah mencapai 18% dengan milestone penting berupa penyelesaian pengecoran area Bunker Radiotherapy.
“Kami optimis target penyelesaian proyek pada Juni 2026 tetap dapat dicapai. Implementasi langkah pengendalian lingkungan tidak mengganggu jadwal pembangunan karena telah diintegrasikan dalam sistem manajemen proyek sejak awal,” tegas Adjib. Dalam 3-4 bulan ke depan, Hutama Karya akan fokus pada penyelesaian pekerjaan struktur yang merupakan fase paling kritis dalam hal potensi timbulnya debu.
Hutama Karya memastikan terus berkoordinasi erat dengan RSUP Kandou selaku owner dan konsultan pengawas dalam penanganan masalah lingkungan ini. Untuk komunikasi dengan masyarakat, perusahaan telah melakukan pemasangan spanduk/banner edukasi pentingnya penggunaan masker di sekitar area proyek untuk meminimalisir risiko ISPA akibat polusi debu.
“Kami berkoordinasi dengan Humas RS Kandou untuk memastikan saluran komunikasi yang efektif dengan masyarakat. Ke depan, jika ada keluhan serupa, masyarakat dapat menyampaikan melalui kanal yang telah disiapkan,” imbuh Adjib.
Proyek Gedung Pelayanan Kanker Terpadu RSUP Dr. Kandou Manado akan menjadi fasilitas kanker terpadu pertama di Kota Manado yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terutama dalam penanganan penyakit kanker bagi masyarakat Sulawesi Utara. Hingga Juli 2025, proyek ini telah menyerap puluhan tenaga kerja lokal dan membantu masyarakat sekitar melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa penyaluran hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha serta peningkatan UMKM.
“Kehadiran gedung ini nantinya akan mempertegas fungsi RSUP Dr. Kandou sebagai rumah sakit rujukan Tipe A bagi penderita kanker di Provinsi Sulawesi Utara. Kami berkomitmen menyelesaikan pembangunan tidak hanya tepat waktu, tapi juga dengan menjaga kualitas lingkungan,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Gedung Pelayanan Kanker Terpadu RSUP Dr. Kandou akan terdiri dr 12 lantai struktur atas dan 1 lantai Semi-Basement dengan fasilitas lengkap meliputi layanan bedah spine dan ortopedi, bedah vaskuler, jantung terpadu, kanker, NICU, endoscopic ultrasound, hemodialisa, kanker anak estella, TB-DOTS dan MDR, serta layanan VCT.