Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mendes Yandri: Desa Jadi Subjek Utama Pembangunan itu Sudah Sangat Tepat

Friday, 17 October 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

daelpos.com – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan bahwa Kemendes PDT sangat erat dengan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

“Jadi sekarang desa bukan hanya menjadi objek pembangunan, tapi sebagai subjek pembangunan,” katanya saat menjadi narasumber dalam Talk Show 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran yang diselenggarakan oleh Metro TV bertema mendorong efektivitas belanja negara dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di JS. Luwansa Hotel, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Oleh karena itu, pihaknya kemudian menerjemahkan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto tersebut dengan membuat tagline Bangun Desa Bangun Indonesia. Menurutnya, jika membangun desa, maka otomatis membangun Indonesia.

Saat ini, lanjut Yandri, desa bagi Indonesia sangat vital dan memegang peranan penting. Oleh karena itu, Kemendes PDT juga telah membuat 12 aksi Bangun Desa Bangun Indonesia.

“Jadi 12 aksi bangun desa ini pertama ada Koperasi Desa Merah Putih, BUM Desa, hilirisasi produk desa, Desa Ekspor, pemuda-pemudi pelopor desa, desa bebas sampah dan sebagainya. Inti pokoknya, Pak Prabowo menempatkan desa menjadi subjek pembangunan itu sudah sangat tepat,“ ungkapnya.

Apalagi, saat ini dua program utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berbasis di desa, seperti halnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tokoh-tokoh yang ada di desa, agar desa jangan hanya jadi penonton saja dalam program utama yang lokusnya berada di desa tersebut.

“Jangan sampai SPPGnya ada di desa ini, tapi ayamnya, telurnya, kangkungnya, kacang panjangnya dari desa lain semua, atau jadi importir, itu yang tidak boleh,”ujarnya.

See also  Komisi V Setujui Anggaran Rp2,5 T untuk Kemendes PDT di RAPBN 2026

Oleh karena itu, Kemendes PDT telah membuat desa-desa tematik agar desa menjadi suplier utama program MBG, selain itu juga dalam rangka untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di desa.

“Kita menciptakan banyak peluang, tapi kita juga harus kawal. Maka harus ada pemberdayaan dan pendampingan. Nah makanya kami di samping melakukan kolaborasi dengan K/L lain juga melakukan hal-hal yang rill. Sekarang kita sudah melakukan festival bangun desa, “pungkasnya.

Berita Terkait

Kementerian PU Pastikan Jalan Nasional di Langkat Kembali Normal Pasca Banjir
Kementerian PU Tuntaskan Penanganan 7 Ruas Utama Jalur Lintas Aceh Pasca Bencana
Akses Tarutung-Sibolga Terbuka 38 Km, Penanganan Bencana Sumut Kian Cepat
TB Hasanuddin: Usut Pejabat yang Biarkan Bandara ‘Siluman’ di Morowali Beroperasi
Pertamina Peduli: Oli Gratis untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera
DKI Jakarta dan KemenPPPA Luncurkan “Ruang Bersama Indonesia” di Jakarta Barat
Hutama Karya Perkuat Infrastruktur Pemerintahan dengan Pembangunan Gedung dan Kawasan Lembaga Yudikatif dan Legislatif di IKN
Kunjungan Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Ketersediaan Energi dan Bantuan Kemanusiaan di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Berita Terkait

Sunday, 7 December 2025 - 10:10 WIB

Kementerian PU Pastikan Jalan Nasional di Langkat Kembali Normal Pasca Banjir

Saturday, 6 December 2025 - 11:32 WIB

Kementerian PU Tuntaskan Penanganan 7 Ruas Utama Jalur Lintas Aceh Pasca Bencana

Saturday, 6 December 2025 - 11:27 WIB

Akses Tarutung-Sibolga Terbuka 38 Km, Penanganan Bencana Sumut Kian Cepat

Friday, 5 December 2025 - 13:36 WIB

TB Hasanuddin: Usut Pejabat yang Biarkan Bandara ‘Siluman’ di Morowali Beroperasi

Friday, 5 December 2025 - 10:57 WIB

Pertamina Peduli: Oli Gratis untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Data Tak Pernah Bohong, Jangan Biarkan Sejarah Kelam Berulang

Sunday, 7 Dec 2025 - 07:59 WIB