Disaksikan Prabowo dan Lula, Indonesia-Brasil Perkuat Kemitraan Strategis Sektor ESDM

Friday, 24 October 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kunjungan kenegaraan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025). FOTO/dok.Kemen ESDM

Kunjungan kenegaraan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025). FOTO/dok.Kemen ESDM

daelpos.com – Di tengah tantangan transisi energi global dan komitmen kuat untuk program hilirisasi industri, Pemerintah Indonesia terus aktif menjalin kemitraan strategis di panggung dunia. Kerja sama internasional di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) dipandang sebagai pilar krusial untuk menjamin ketahanan energi nasional sekaligus mengakselerasi peningkatan nilai tambah sumber daya alam.

Penguatan kemitraan ini ditandai dengan kunjungan kenegaraan Presiden Brasil, Y.M. Luiz Inacio Lula da Silva, ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10). Di hadapan Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Presiden Lula da Silva, Memorandum of Understanding (MoU) baru di sektor ESDM ditandatangani kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden Lula da Silva dan menegaskan pandangan strategisnya mengenai peran Brasil sebagai mitra penting di kawasan Selatan dunia.

“Kami memandang Brasil sebagai pemimpin yang sangat penting di Selatan, di belahan bumi Selatan, pemimpin negara-negara berkembang. Kita memiliki latar belakang yang sama, kita adalah negara-negara besar,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden Lula da Silva menyambut pandangan tersebut, menekankan bahwa Indonesia dan Brasil memiliki kesamaan visi dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan potensi besar untuk berperan lebih kuat di tingkat global.

“Saya datang ke sini dengan harapan tinggi untuk memperbarui kemitraan strategis kita, menjalin perjanjian baru, tidak hanya perdagangan bilateral, tetapi juga berinvestasi dalam hal-hal baru seperti kecerdasan buatan, sentralisasi data, memperdalam hubungan ilmiah dan teknologi, dan yang terpenting, memiliki kebijakan perdagangan yang seimbang antara keduanya. Kebijakan ini haruslah saling menguntungkan,” ungkap Presiden Lula da Silva.

Sebagai langkah konkret untuk mewujudkan visi tersebut, MoU ESDM ditandatangani secara resmi oleh Menteri ESDM RI, Bahlil Lahadalia, dan Menteri Pertambangan dan Energi Brasil, Y.M. Alexandre Silveira, yang disaksikan langsung oleh kedua kepala negara.

See also  Pertamina - Pindad Jalin Kerja Sama Tumbuhkan Ekosistem Industri Migas

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan kesepakatan ini sebagai langkah penting untuk menerjemahkan arahan kedua presiden. “Penandatanganan MoU hari ini menandai babak baru yang sangat strategis bagi kerja sama Indonesia dan Brasil, kita adalah dua negara besar yang kaya akan sumber daya alam. Ini adalah komitmen untuk mendorong hasil konkret yang saling menguntungkan di sektor energi dan pertambangan.” ujar Bahlil di Jakarta pada Kamis (23/10).

Kesepakatan baru ini mencakup kerja sama yang komprehensif, mulai dari kegiatan hulu dan hilir migas, energi baru dan terbarukan (termasuk bioenergi, surya, dan angin), efisiensi energi, modernisasi jaringan, sumber daya mineral, hingga pengembangan kapasitas SDM.

Di antara berbagai bidang tersebut, kolaborasi di sektor bioenergi menjadi salah satu yang disorot, mengingat keberhasilan Brasil sebagai produsen etanol terbesar kedua di dunia. Pengalaman Brasil, yang sebagian besar pasokan listriknya berasal dari energi rendah karbon, dinilai sangat relevan bagi Indonesia.

“Brasil adalah salah satu yang terdepan di dunia dalam hal bioenergi, khususnya etanol, melalui MoU ini, kita akan serius mendorong alih teknologi dan transfer pengalaman mereka untuk mendukung percepatan program bioenergi nasional,” jelas Bahlil.

Kolaborasi ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Brasil pada Juli 2025 lalu. Selain energi, sektor pertambangan juga menjadi area penting. Kedua negara akan berkolaborasi dalam tata kelola dan pengembangan sumber daya mineral, di mana Brasil diketahui memiliki cadangan besar bauksit, bijih besi, litium, serta menguasai cadangan niobium dunia.

Berita Terkait

OJK–Kemenkeu Gelar Webinar Penguatan Peran Pemeringkat Kredit Alternatif
Kunjungan ke PAL Indonesia, Erna Sari Dewi Tekankan Penguatan Regulasi
Menteri PU Dorong Arah Baru Kerja Sama Infrastruktur Indonesia–China
Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 25 Triliun Jelang Nataru
Temui Menteri KKP, Mendes Yandri Siap Kolaborasi Sukseskan Kampung Nelayan Merah Putih dan Desa Tematik
LPG ke Aceh, Pertamina Tambah Pengiriman Mobil Tangki LPG Via Laut
Hutama Karya Group Bantu Buka Kembali Akses Padang–Bukittingi Lewat Lembah Anai
Penanganan Darurat Pasca Erupsi: Kementerian PU Percepat Normalisasi Alur Sungai di Hulu dan Hilir
Tag :

Berita Terkait

Wednesday, 10 December 2025 - 10:46 WIB

OJK–Kemenkeu Gelar Webinar Penguatan Peran Pemeringkat Kredit Alternatif

Wednesday, 10 December 2025 - 10:41 WIB

Kunjungan ke PAL Indonesia, Erna Sari Dewi Tekankan Penguatan Regulasi

Tuesday, 9 December 2025 - 12:10 WIB

Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 25 Triliun Jelang Nataru

Tuesday, 9 December 2025 - 08:58 WIB

Temui Menteri KKP, Mendes Yandri Siap Kolaborasi Sukseskan Kampung Nelayan Merah Putih dan Desa Tematik

Tuesday, 9 December 2025 - 06:47 WIB

LPG ke Aceh, Pertamina Tambah Pengiriman Mobil Tangki LPG Via Laut

Berita Terbaru

Energy

Pertamina Salurkan Air Bersih Siap Minum bagi Warga Aceh Tamiang

Wednesday, 10 Dec 2025 - 10:33 WIB