daelpos.com – PT Transjakarta terus bertransformasi menuju layanan transportasi publik yang cerdas, inklusif, dan berorientasi pada warga.
Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza menjelaskan, perubahan besar perusahaan dimulai sejak lembaga tersebut beralih dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Perseroan Terbatas (PT) pada 2015. Setahun kemudian, pendekatan operasional pun bergeser dari operational driven menjadi customer driven.
“Sekarang semua pihak menyebut pengguna sebagai pelanggan, bukan lagi penumpang,” ujar Welfizon, dalam forum Balkoters Talk, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/11).
Dikatakan Welfizon, perubahan paradigma itu turut mengubah fokus operasional dari jumlah bus yang beroperasi menjadi jumlah pelanggan yang terlayani. Dampaknya, jangkauan layanan Transjakarta kini mencapai 91,8 persen wilayah Jakarta, atau sekitar 9 dari 10 warga dapat menjangkau halte dalam 5–10 menit berjalan kaki.
“Tahun lalu kami melayani 372 juta pelanggan, dan tahun ini targetnya lebih dari 400 juta,” ungkapnya.
Ke depan, Transjakarta tengah menyiapkan fase smart mobility, yaitu sistem transportasi terintegrasi berbasis teknologi dengan warga sebagai pusat layanan.
“Transjakarta bukan hanya customer centric, tapi juga citizen centric,” terangnya.
Selain itu, Transjakarta juga memperkuat perannya dalam urban tourism melalui layanan bus wisata atap terbuka.
“Sudah saatnya orang datang ke Jakarta untuk menikmati kotanya, dan Transjakarta siap menjadi wajah kota,” kata Welfizon.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) mengapresiasi kemajuan sistem transportasi Jakarta yang menurutnya telah melampaui Kuala Lumpur, Bangkok, dan Manila.
Menurut MTZ, perbaikan layanan harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari menjaga tarif tetap terjangkau, memastikan keamanan dan kenyamanan, hingga menciptakan sistem transportasi yang manusiawi.
Ia juga mengingatkan agar Pemprov DKI dan Transjakarta tidak terlena dengan capaian saat ini.
“Menjelang usia 500 tahun, Jakarta harus menghadirkan mobilitas publik yang semakin baik dan efisien,” tuturnya.
MTZ menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan, pengawasan, serta kolaborasi lintas lembaga. Ia juga mengajak masyarakat menjadikan transportasi umum sebagai bagian dari gaya hidup kota berkelanjutan.
“Transjakarta, MRT, dan LRT telah menghadirkan layanan yang lebih manusiawi. Ini kemajuan besar, dan harus terus diperbaiki,” tandasnya.








