daelpos.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus melakukan penanganan darurat atas bencana longsor dan banjir yang terjadi di berbagai wilayah Sumatera Utara sejak 24–26 November 2025. Cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi telah mengakibatkan sejumlah ruas jalan nasional tertutup material longsor, tergenang banjir, dan terputus sementara.
“Kami memastikan seluruh jalur nasional yang terdampak dipulihkan secepat mungkin demi menjaga konektivitas dan keselamatan masyarakat. Seluruh tim PU di lapangan telah bergerak sejak jam pertama kejadian di sejumlah titik kritis yang hingga kini masih diguyur hujan,” kata Menteri Dody.
Pada Ruas Kota Sidikalang – Batas Provinsi Aceh, longsor menutup badan jalan di STA 09+200, Kabupaten PakPak Bharat. Tim lapangan telah melakukan pembersihan menggunakan chainsaw dan backhoe loader, sementara excavator dalam perjalanan menuju lokasi. Meski cuaca masih hujan, jalur kini dapat dilalui secara bergantian dan tidak terdapat laporan korban jiwa.
Kemudian di ruas Batas Kabupaten Tapanuli Utara – Sipirok, terdapat tiga titik longsor di STA 08+200, 08+500, dan 15+800 yang mengakibatkan badan jalan tertutup material longsoran. Saat ini alat berat telah disiagakan, termasuk satu backhoe loader dan empat excavator. Namun kendaraan masih belum dapat melintas akibat kondisi masih hujan.
Selain itu, kerusakan terjadi pada Abutment Jembatan Aek Puli Lama di STA 37+400 pada Ruas Batas Kota Tarutung – Batas Kab. Tapsel. Arus lalu lintas langsung dialihkan ke Jembatan Aek Puli Baru, sementara jembatan lama ditutup dengan rambu pengaman dan penjagaan bersama aparat kepolisian serta dinas perhubungan.
Luapan sungai juga menggenangi permukiman dan badan jalan di Desa Aek Libung, Kecamatan Sayur Matinggi sehingga lalu lintas lumpuh total. Koordinasi pengaturan lalu lintas telah dilakukan bersama kepolisian dan hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa.
Sedangkan pada Ruas Barus – Batas Kota Sibolga , banjir setinggi 1 meter sepanjang 500 meter menutup jalan akibat hujan intensitas tinggi. Tim telah menyiagakan chainsaw, dump truck, excavator, dan backhoe loader untuk antisipasi longsor lanjutan serta melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara Hardy Pangihutan Siahaan mengatakan tim BBPJN Sumatera Utara masih bersiaga di sejumlah titik longsor dan banjir yang masih perlu ditangani, termasuk kerusakan oprit Jembatan Anggoli serta beberapa ruas yang terisolasi akibat buruknya sinyal dan cuaca.
“Sebanyak 11 titik longsor telah terkonfirmasi dan pembersihan material terus dilakukan. Kami akan terus memastikan bahwa seluruh sumber daya difokuskan untuk memulihkan akses transportasi, menjaga keselamatan warga, dan mendukung penanganan darurat di semua lokasi terdampak,” ujarnya. (*)








