daelpos.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus bergerak cepat dalam menangani bencana longsor akibat dampak cuaca ekstrem yang melanda Provinsi Sumatera Barat sejak beberapa hari terakhir. Berdasarkan laporan, per 27 November 2025, tercatat 20 titik longsor pada 8 ruas jalan nasional, 14 titik banjir pada 10 ruas jalan nasional, serta 4 titik pohon tumbang pada 2 ruas jalan nasional. Dampak ini meluas di 11 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Solok, Solok Selatan, Padang Pariaman, Agam, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, serta Kota Solok, Pariaman, Padang Panjang, dan Padang.
Penanganan bencana ini mendapat perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang memerintahkan percepatan pengiriman bantuan untuk tiga provinsi terdampak di Sumatera. Mulai dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bantuan diberangkatkan menggunakan 4 unit pesawat pada Jumat (28/11/2025). Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa penanganan telah dikoordinasikan sejak hari pertama bencana. “Sejak 25 November, Bapak Presiden langsung menginstruksikan penanganan terpadu kepada Menko PMK, dan hingga hari ini bantuan terus bergerak ke titik-titik terdampak. Pemerintah memastikan seluruh bantuan dapat menjangkau wilayah terdalam dan memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat,” ujar Seskab Teddy.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan, bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam setiap langkah penanganan darurat. “Sejak hari pertama, seluruh jajaran Kementerian PU bergerak cepat untuk memastikan mobilitas masyarakat tidak terganggu. Penanganan darurat kami lakukan bersama pemerintah daerah, TNI/Polri, serta pemangku kepentingan lainnya. Dengan penanganan darurat ini, Kementerian PU berharap tidak ada kawasan yang terisolasi akibat bencana,” ujar Menteri Dody.
Saat ini seluruh ruas jalan nasional terdampak telah dapat dilalui, kecuali Ruas Padang – Bukittinggi – Batas Kota Padang Panjang, yang masih tertutup akibat dua titik longsor baru. Pembersihan material untuk sementara dihentikan karena curah hujan yang tinggi. Di lokasi tersebut telah disiagakan 2 unit wheel loader dan 1 unit excavator, dan pekerjaan akan dilanjutkan ketika cuaca memungkinkan. “Kementerian PU juga mengirimkan alat berat tambahan untuk mengangkat sedimen dan mempercepat pembukaan akses,” tambah Menteri Dody.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang Naryo Widodo, menjelaskan bahwa penanganan aliran sungai, erosi tebing, dan limpasan air terus dilakukan. BWS Sumatera V Padang telah melakukan pembukaan akses jalan sekaligus pembersihan saluran primer irigasi Batang Anai.
“Tim kami memantau titik rawan di sepanjang DAS dan memastikan aliran air kembali normal dengan mengerahkan sumber daya personel, alat berat, dan bahan banjiran. Selanjutnya, pengamanan darurat kami lakukan dengan perkuatan bronjong, dan geobag untuk mencegah mencegah longsor lanjutan serta pembersihan saluran untuk memastikan layanan irigasi tetap berjalan secara memadai,” jelas Naryo.
Dari sisi jaringan jalan nasional, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Elsa Putra Friandi, menegaskan kesiapan penuh tim lapangan. “Setiap laporan kerusakan langsung kami tindaklanjuti. Seluruh titik banjir, pohon tumbang, dan longsor telah kami tangani, meski beberapa lokasi membutuhkan upaya ekstra karena intensitas hujan yang tinggi. Kementerian PU juga memastikan patroli jalan nasional diperketat selama periode cuaca ekstrem,” jelas Elsa.
Sementara itu, Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Sumatera Barat, Maria Doeni Isa, menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menurunkan personel dan peralatan dalam operasi tanggap bencana. “Untuk penyediaan air bersih, kami menurunkan Hidran Umum (HU) dan mobil tangki air ke posko bencana di kecamatan terdampak. Kami juga mengirim unit ke area terdampak seperti Perumahan Lumin Park Kelurahan Lubuk Minturun dan permukiman terdampak di Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah. Assessment sanitasi lingkungan juga dilakukan untuk menjaga keamanan warga,” tambah Maria.
Kementerian PU memastikan bahwa seluruh langkah penanganan dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan, termasuk meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, BPBD, BNPB, serta seluruh instansi terkait untuk memastikan penanganan darurat berjalan cepat, efektif, dan sesuai kebutuhan masyarakat. (*)








