daelpos.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus meningkatkan dukungan penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.
Menyusul penetapan status tanggap darurat oleh Pemerintah Aceh selama 14 hari, mulai 28 November hingga 11 Desember 2025, Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Aceh menambah pengerahan alat berat untuk memastikan akses masyarakat dapat segera dipulihkan.
Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu menekankan pentingnya penanganan bencana yang cepat, tepat, dan menyeluruh.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa langkah cepat telah diambil sejak laporan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor diterima. “Kami memastikan seluruh jajaran teknis bergerak cepat. Prioritas kami adalah menjaga konektivitas, mengamankan lokasi terdampak, dan memastikan keselamatan warga,”kata Menteri Dody.
Sebanyak 31 unit alat berat telah dimobilisasi BPJN Aceh, Kementerian PU di lapangan melalui tiga wilayah kerja, yakni Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) I meliputi Loader 2 unit, Excavator 4 unit, Trado 1 unit, dan Dump truck 10 unit.
Selanjutnya PJN II berupa Loader 3 unit dan Backhoe loader 1 unit serta PJN III meliputi Loader 3 unit, Dump truck 3 unit, Excavator 1 unit, Grader 1 unit, Crane 1 unit, dan mobil Pick up 1 unit.
Berdasarkan koordinasi terbaru dengan BPBD di beberapa kabupaten, Kementerian PU menerima usulan dukungan peralatan untuk titik-titik penanganan prioritas seperti 1 unit alat berat tambahan akan dikerahkan Jumat (28/11/2025) untuk pembersihan lumpur dan sampah banjir di Aceh Tenggara.
Dua unit alat berat telah berada di lokasi bencana Kabupaten Pidie Jaya yang dimobilisasi oleh BWS Sumatera I. Pemda melalui BPBD akan menyampaikan titik lanjutan yang perlu ditangani oleh BBWS.
Kemudian, menindaklanjuti permintaan Kepala Dinas PU Aceh Barat, Kementerian PU akan mengerahkan 1 unit alat berat tambahan dari mitra kerja terdekat untuk mendukung percepatan penanganan banjir di Aceh Barat.
Kepala BPJN Aceh Heri Yugiantoro menyampaikan bahwa upaya perbaikan darurat dilakukan secepat mungkin.
“Penanganan darurat kami lakukan dengan cepat agar akses jalan dan jembatan yang terdampak dapat segera pulih, terutama jalur utama yang vital bagi mobilitas warga dan distribusi logistik,” ujar Heri.
Saat ini tim BPJN Aceh dan BWS Sumatera I yang telah berada di sejumlah lokasi terdampak bencana telah melakukan penanganan dengan fokus pembersihan material longsoran, normalisasi saluran drainase, penanganan titik rawan, dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.
Kementerian PU akan terus memantau kondisi di lapangan dan meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Aceh, BPBD, BNPB, serta seluruh instansi terkait untuk memastikan penanganan darurat berjalan cepat, efektif, dan sesuai kebutuhan masyarakat. (*)








