daelpos.com – Kedatangan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi di Padepokan Kabuyutan Muara Beres, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 8/7/2025, langsung disambut oleh Ketua Pengrajin Bambu Indonesia Haji Jatnika Nanggamihardja. Kedatangan Viva Yoga di pusat pelatihan kebudayaan bambu itu menambah deretan pejabat negara yang berkunjung ke tempat yang dikelola oleh pria yang akrab disapa Aki Jatnika itu.
Di padepokan yang berada di pinggir Sungai Ciliwung itu ada prasasti dan spanduk yang menunjukan menteri, anggota DPR, dan pejabat lainnya pernah ke sana.
Viva Yoga tidak sendiri di padepokan, di sana juga ada Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan. Aki Jatnika pada pagi itu mengajak kedua tamunya keliling padepokan. Diperlihatkan berbagai bangunan yang tersusun dari bambu. Tak hanya itu, berbagai jenis varietas bambu seperti bambu hitam, gombong koneng, gombong apus, betung sembilang, rambat, dan krisik sari, diunjukan. “Ada 161 varietas bambu di sini”, ujar pria yang juga disebut sebagai maestro bambu itu.
Di padepokan yang terasa teduh karena dinaungi oleh ratusan pohon bambu itu terdapat area pembibitan, workshop, dan fasilitas pendukung lainnya. Hari itu terlihat ada puluhan orang tengah mengikuti pelatihan pembibitan dan pembuatan kursi bambu.
Viva Yoga senang berada di padepokan itu. “Saya baru pertama kali datang ke sini”, ujarnya kepada wartawan. Setelah bertemu Aki Jatnika, dirinya kaget ternyata pohon bambu bukan sekadar tanaman namun pohon ini mempunyai banyak makna dari sisi historis, filosofis, teologis, kultural, “dan bisa memberikan manfaat ekonomi, sosial, budaya, dan politik”, ungkap pria yang juga menjadi Wakil Ketua Umum PAN itu. “Pohon ini juga mampu mencegah abrasi dan menghasilkan oksigen”, tambahnya.
Pria asal Lamongan, Jawa Timur, itu mengungkapkan dirinya sebenarnya sudah akrab dengan pohon bambu. “Nenek saya dulu menanam bambu di belakang rumah”, ujarnya. Namun dirinya baru tahu bambu memiliki aneka manfaat dan nilai setelah berkunjung ke padepokan itu. Ia mengapresiasi ketekunan Aki Jatnika dalam mengelola bambu. “Sungguh luar biasa bambu di tangan Aki Jatnika bisa menjadi berbagai macam sarana untuk menunjang kehidupan”, ucapnya.
Sebagai tanaman yang memiliki nilai ekonomi, Viva Yoga ingin pohon bambu dibudidayakan di kawasan transmigrasi. “Tinggal diteliti dan dipilih varietas apa yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi”, ujarnya. Dirinya yakin bila tanaman ini dibudidayakan oleh transmigran, hasilnya bisa meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat. “Cara untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitar kawasan adalah menanam pohon yang punya nilai ekonomi, salah satunya bambu”, ujar mantan anggota Komisi IV DPR itu.
Cara menanam pohon bambu dikatakan bisa di belakang rumah atau di kebun. Kelebihan pohon ini disebut sekali tanam untuk selamanya. Kementerian Transmigrasi menurutnya tidak hanya mendorong transmigran untuk menanam namun juga memikirkan off taker dan pembentukan lembaga terkait budidaya bambu. “Ini juga dipikirkan oleh Kementerian Transmigrasi”, tuturnya.
Dalam membangun kawasan transmigrasi dan pemberdayaan transmigran, Viva Yoga mengatakan kementeriannya berkolaborasi dengan berbagai pihak, “dalam budidaya bambu, Kementerian Transmigrasi bisa bekerja sama dengan PTPN”, ujarnya.