daelpos.com – Transformasi ekonomi berbasis kreativitas kini menjadi arus utama pembangunan nasional. Dalam mendukung agenda tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjajaki kerja sama strategis dengan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemekraf) guna memperluas akses kerja dan mengembangkan SDM unggul di sektor ekonomi kreatif.
Pertemuan antara Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, dan Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, digelar di Jakarta. Agenda tersebut tidak sekadar seremoni, melainkan pembahasan konkret terkait sinergi pelatihan vokasi, pemagangan, hingga integrasi data pasar tenaga kerja.
“Sektor ekonomi kreatif menyerap lebih dari 17 juta tenaga kerja dan terus tumbuh. Kami melihat ini sebagai momentum untuk mempertemukan kebijakan vokasi dengan kebutuhan nyata industri kreatif,” ujar Menaker Yassierli, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Minggu (27/7/2025).
Menurut data dari ekraf.go.id, ekonomi kreatif telah menyumbang 7,8 persen terhadap PDB nasional. Ini menunjukkan peran strategis subsektor kreatif—seperti film, animasi, kuliner, fesyen, kriya, hingga aplikasi digital—dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang kerja baru yang inklusif.
Kemnaker memegang peran sentral dalam perencanaan pelatihan vokasi dan kebijakan penempatan tenaga kerja. Sementara Kemenkraf menjadi penggerak ekosistem industri kreatif yang kini berkembang di berbagai wilayah, termasuk luar Jawa.
Kerja sama yang dijajaki mencakup beberapa area strategis: Pelatihan vokasi tematik berbasis kebutuhan subsektor kreatif, Pemagangan industri dalam proyek-proyek kreatif nasional, Sertifikasi kompetensi digital dan kreatif, Kolaborasi dalam event nasional ekonomi kreatif, dan Integrasi data pasar kerja untuk mempertemukan supply dan demand tenaga kerja kreatif secara lebih presisi.
“Kami ingin pelatihan vokasi yang diselenggarakan pemerintah benar-benar adaptif terhadap permintaan industri kreatif. Tidak bisa lagi bersifat generik. Harus sesuai kebutuhan pasar,” jelas Yassierli.
Kerja sama ini sejalan dengan RPJMN 2025–2029 serta mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam agenda Asta Cita, terutama pada peningkatan kualitas SDM dan daya saing nasional.
Menteri Kemenkraf Teuku Riefky menyambut baik kolaborasi ini dan menilai perluasan kemitraan dengan Kemnaker sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekosistem kreatif berbasis talenta.
“Anak-anak muda kreatif kita perlu jembatan ke dunia kerja dan pasar. Kolaborasi ini bisa menjadi solusi,” ujar Riefky.
Kedua kementerian sepakat untuk menindaklanjuti hasil pertemuan ini dengan menyusun Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) konkret. Dokumen ini diharapkan menjadi dasar pelaksanaan program lintas sektor yang berkelanjutan, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045: menjadikan Indonesia sebagai negara maju berbasis SDM unggul dan produktif.