daelpos.com – Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan TNI Kodam IX/Udayana membangun jembatan bailey darurat sebagai pengganti sementara dua jembatan yang terputus akibat banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengiriman logistik untuk mempercepat rehabilitasi pasca banjir bandang.
Jembatan bailey darurat dibangun pada Jembatan Teodhae 1 dan Teodhae 2, masing-masing dengan panjang bentang 30 meter. Pembangunan jembatan bailey di Teodhae 1 dikerjakan oleh BPJN NTT, sementara jembatan bailey di Teodhae 2 dilaksanakan oleh Tim Kodam IX/Udayana.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan apresiasi atas sinergi lintas instansi dalam penanganan darurat infrastruktur. “Pembangunan jembatan darurat ini merupakan upaya cepat pemerintah untuk memulihkan kembali akses masyarakat yang sempat terputus. Kerja sama antara BPJN NTT dan TNI Kodam Udayana menunjukkan semangat gotong royong dalam percepatan pemulihan pasca bencana,” ujar Menteri PU Dody
Pada Saat ini (19/09/2025), pekerjaan jembatan bailey masih difokuskan pada Jembatan Teodhae 1. Beberapa tahapan yang sudah berjalan yakni pekerjaan galian untuk abutment jembatan, Perakitan kawat bronjong untuk dudukan jembatan bailey dan Mobilisasi 2.700 unit kawat bronjong ke lokasi.
Pekerjaan dasar ini merupakan bagian dari persiapan pondasi, yang ditargetkan selesai pada minggu ke-4 September 2025, sebelum dilanjutkan dengan perakitan rangka bailey.
Kementerian PU menegaskan komitmen untuk mempercepat pemulihan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah terdampak bencana. Kehadiran jembatan bailey darurat diharapkan dapat segera memulihkan konektivitas, memperlancar distribusi logistik, serta mendukung aktivitas sosial ekonomi masyarakat Nagekeo dan sekitarnya. (*)