daelpos.com – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pada akhir Oktober 2025 berencana menggelar Tanwir XXXIII. Forum tertinggi setelah muktamar itu akan digelar di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Dalam tanwir yang bertema ‘Energi Kolektif Untuk Negeri’ itu digelar berbagai acara mulai dari studium general, konsolidasi organisasi, retreat, dan aksi lingkungan hidup dengan bersih pantai.
Segala rencana itu disampaikan oleh Ketua Pelaksana Tanwir XXXIII Muh Idiil saat beraundensi dengan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi di Kantor Kementerian Transmigrasi (Kementrans), Kalibata, Jakarta, 30/9/2025.
Viva Yoga menyambut dengan terbuka kedatangan para aktivis dari organisasi yang berada di bawah naungan Muhammadiyah itu. Undangan untuk hadir dalam tanwir yang disodorkan akan diagendakan. Dalam pertemuan itu, dirinya mangapresiasi berbagai aktivitas yang akan digelar. Dikatakan organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan merupakan salah satu organisasi keagamaan terkaya di dunia. Rumah sakit, berbagai jenjang lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi tersebar di seluruh Indonesia. “Banyak akademisi dan mahasiswa dari berbagai strata menggeluti ilmu di Universitas Muhammadiyah”, ujarnya.
Dikatakan, Kementrans dalam merealisasikan program kerjanya juga melibatkan kampus dan mahasiswa. Dalam Transmigrasi Patriot, kementerian ini telah menerjunkan sebanyak 2000 peneliti yang disebar ke 154 kawasan transmigrasi. Peneliti yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Patriot (TEP) sebanyak itu berasal dari berbagai kampus seperti UI, ITB, UGM, IPB, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, ITS, dan 17 kampus lainnya yang berada di daerah, seperti Universitas Cenderawasih dan Universitas Hasanuddin. Dirinci 2000 peneliti itu terdiri dari 42 guru besar, 358 doktor, 846 sarjana dan magister, dan 754 mahasiswa.
Viva Yoga mengatakan program transmigrasi ini mampu mengubah kawasan yang ditempati menjadi daerah pertumbuhan ekonomi baru dan sentra tanaman pangan. Sebagai sentra tanaman pangan terutama beras, kawasan transmigrasi mampu menjadi lumbung pangan untuk memenuhi kebutuhan beras tidak hanya untuk kabupaten di mana mereka berada namun juga provinsi tetangga.
Apa yang disampaikan ini dibenarkan oleh salah satu delegasi IMM yang hadir dalam pertemuan itu. Sebagai anak Pulau Buru, Provinsi Maluku, ia menceritakan hadirnya transmigrasi di sana membuat pulau itu menggeliat tidak hanya di sektor ekonomi namun juga sektor pertanian. Pulau itu mampu memproduksi beras yang hasil panennya bisa disuplai ke kabupaten dan provinsi lainya. “Keberhasilan inilah yang membuat IMM siap membantu program transmigrasi”, ujarnya.
Viva Yoga menegaskan sekarang transmigrasi tak hanya sekadar memindahkan penduduk namun bagaimana transmigran dan masyarakat yang mendiami kawasan hidupnya menjadi sejahtera adalah menjadi prioritas. “Sekarang orientasi transmigrasi adalah mensejahterakan masyarakat”, ujarnya.