daelpos.com – Berawal dari kisah seorang nahkoda yang tersesat dan terombang-ambing di lautan luas, dirinya harus menemukan daratan sesegera mungkin karena pasokan BBM kapal pada saat itu mulai menipis. Sebagai seorang pimpinan kapal yang bertanggung jawab atas kendali dan keselamatan anak buahnya, ia melakukan navigasi manual dengan melihat bintang.
Alhasil, Bintang Bellatrix yang bersinar terang pada rasi orion saat itu menjadi navigator alami sebagai penunjuk arah untuk menemui daratan. Sang Nahkoda pun berhasil melabuhkan kapalnya dan kembali pulang.
Atas pengalaman tersebut, Bellatrix menjadi nama anak perempuannya. Nama Bellatrix sendiri berasal dari bahasa latin yang memiliki arti pejuang wanita.
Sesuai arti nama tersebut, Bellatrix atau yang biasa dipanggil Bella, gigih menjadi pejuang. Setahun sebelumnya, Bella mengikuti Pertamuda Seed and Scale 2024. Namun di tengah jalan, langkahnya terhenti dan tidak dapat melanjutkan ke babak 27 besar karenakan proyek start-up yang diinisiasi timnya masih jauh dari harapan juri. Bahkan, komentar pedas yang didapatnya sempat mengganggu kesehatan mental dirinya.
“Hampir sebulan itu nggak bisa tidur nyenyak, nggak enak makan, nggak enak mau ngapa-ngapain, mengurung diri di kamar, bahkan nggak masuk kuliah. Ngerasa kayak buang-buang waktu aja ikut Pertamuda,” ungkapnya.
Bella bertemu ayahnya dan menceritakan semua keluh kesahnya setelah tidak lolos di Pertamuda 2024. “Ayah cuma bilang, gagal itu wajar dan biasa. Itulah kenapa ayah kasih nama kamu Bellatrix karena ayah yakin kamu bisa berjuang dan menjadi Perempuan yang tangguh,” kenang Bella.
Setelah momen itu, Bella mengajak beberapa teman membuat proyek untuk mengidentifikasi sebuah kapal agar bisa efisien dalam penggunaan bahan bakarnya. Dengan latar belakang keluarga yang berprofesi di bidang kelautan, Bella familiar dengan isu dan masalah yang ada di industri tersebut. Dia mendengarkan dan mencari solusi dari diskusi di teras rumahnya bersama sang ayah dan keluarga lainnya.
Penuh optimisme, Bella dan rekan-rekannya yang tergabung dalam Orionex Solusi Digital kembali mengikuti Pertamuda Seed and Scale 2025. Bella dan timnya mendaftar pada kompetisi kategori Early Stage Startups dengan harapan bisa melanjutkan perjuangan kompetisi sebelumnya, sekaligus mencari partner strategis untuk pengembangan bisnisnya.
Kegigihan berbuah manis, setelah melewati proses seleksi dan penyisihan ketat, Orionex masuk ke sesi Bootcamp. Acara ini menjadi sesi yang memperkuat inovasi Orionex, dengan tempaan dan mentoring dari Pertamina, Orionex akhirnya berhasil naik panggung dan masuk ke Top 3 Kategori Early Stage Startup. Tak hanya mendapatkan dana pembinaan dan pendampingan, serta program lanjutan lainnya, Bella juga mendapatkan kesempatan emas yakni bertemu dua investor dan mitra strategis yang tertarik dengan inovasinya.
“Nggak nyangka bisa sejauh ini, padahal tahun lalu dibuat sampai nangis. Setelah ini kami akan terus mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi menjangkau potential market di Indonesia bahkan global,” ujar Bella.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Pertamuda merupakan program rutin Pertamina yang diharapkan dapat menjadi katalisator lahirnya inovator muda energi yang membawa dampak nyata bagi bangsa. Program Pertamuda Seed and Scale 2025 juga mendukung program Asta Cita Pemerintah Prabowo – Gibran dalam mengakselerasi transformasi menuju ketahanan energi nasional.
“Melalui ajang ini, Pertamina tidak hanya mencari ide bisnis yang potensial, tetapi juga membangun jejaring inovator muda seperti Orionex, yang gigih mencoba hingga kini berhasil bahkan langsung memperoleh investor dan mitra strategis,” tutup Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
