PLN EPI Kembangkan Ekosistem Bioenergi, Perkuat Kolaborasi dengan Swasta dan Koperasi

Wednesday, 26 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PLN EPI menegaskan bahwa bioenergi adalah ruang tumbuh baru yang mampu memperkuat ketahanan energi nasional, menurunkan emisi, serta membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, koperasi, dan industri. Dengan potensi biomassa yang besar, strategi teknologi yang komprehensif, dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan, Indonesia memiliki kesempatan emas mempercepat lompatan menuju energi hijau.

PLN EPI menegaskan bahwa bioenergi adalah ruang tumbuh baru yang mampu memperkuat ketahanan energi nasional, menurunkan emisi, serta membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, koperasi, dan industri. Dengan potensi biomassa yang besar, strategi teknologi yang komprehensif, dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan, Indonesia memiliki kesempatan emas mempercepat lompatan menuju energi hijau.

daelpos.com – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menegaskan komitmennya mempercepat pengembangan bioenergi sebagai pilar transisi energi rendah karbon, sekaligus memperluas implementasi cofiring biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dalam Breakout Forum & Knowledge Hub yang digelar di Electricity Connect 2025, Direktur Biomassa PLN EPI Hokkop Situngkir dan VP Strategi & Pengembangan Bisnis Biomassa PLN EPI Anita Puspita Sari menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem biomassa yang kuat dan berkelanjutan.

Hokkop menyampaikan bahwa 95% biomassa yang digunakan PLN berasal dari limbah agro, limbah kehutanan, serta residu industri kayu dan kertas.

“Kami tidak menggunakan pendekatan menggunakan penanaman dan penanaman ulang (planting and replanting). Biomassa kami berbasis limbah. Potensi nasional mencapai 500 juta ton, namun pemanfaatan kita baru sekitar 5 persen”, jelas Hokkop.

Ia menilai tantangan biomassa tidak hanya pada kesiapan PLN, tetapi juga pada regulasi, infrastruktur, dan ekosistem industri.

“Berbeda dengan PLTU yang dibangun lengkap dengan ekosistemnya, program co-firing masuk di tengah jalan sehingga belum memiliki fasilitas memadai. Di sini letak peluang besar bagi PLN EPI dan sektor swasta untuk membangun rantai pasok dan fasilitas pengolahan yang terpadu,” ujarnya.

Menurutnya, tujuan utama cofiring adalah mendukung transisi energi dan pencapaian Net Zero Emission.

“Di luar negeri, ketika berbicara cofiring, yang pertama dilihat adalah kontribusinya terhadap Net Zero Emission. Bagi mereka, Net Zero Emission merupakan manfaat yang bisa dikonversi dengan karbon”, tuturnya.

Untuk memperkuat ketahanan supply chain, PLN EPI mengembangkan model kemitraan yang melibatkan koperasi sebagai sub-hub dan aggregator sebagai pengolah biomassa.

“Kami baru saja menandatangani MoU dengan Kementerian Koperasi. Mereka siap menjadi sub-hub untuk mengumpulkan biomassa, sementara aggregator akan mengolahnya menjadi pelet atau bentuk lain yang memenuhi standar pembangkit”, jelas Hokkop.

See also  Dari Medan Juang ke Medan Energi, Elnusa Hadirkan Semangat Kepahlawanan dengan Melayani Negeri Sepenuh Hati

‎Ia juga menekankan bahwa aspek kualitas biomassa adalah hal yang tidak bisa ditawar.

“Cofiring adalah bagaimana membuat molekul biologis mirip dengan bahan bakar fosil. Banyak produk di pasar yang berisiko menurunkan performa pembangkit, seperti menyebabkan derating. Karena itu Kami harus memastikan sumber dan kualitas biomassa benar-benar aman dan memenuhi standar operasional,” tegasnya.

48 Lokasi Cofiring Beroperasi, Emisi Turun 2,2 Juta Ton

Sementara itu, VP Strategi & Pengembangan Bisnis Biomassa Anita Puspita Sari menegaskan bahwa cofiring biomassa merupakan solusi transisi energi yang paling siap diterapkan. Mendekati Akhir 2025, sebanyak 48 lokasi PLTU telah mengimplementasikan cofiring, menggantikan sebagian batu bara dengan biomassa tanpa perlu membangun pembangkit baru.

“Kontribusinya signifikan. Ada equivalent emission reduction yang diperoleh dari penggantian bahan bakar fosil dengan biomassa”, kata Anita.

Menurutnya, potensi biomassa nasional sangat besar mulai dari tandan kosong kelapa sawit, limbah pertanian, kayu hingga residu organik lainnya. Namun, tantangan utama berada pada logistik dan sentralisasi bahan baku. “Raw material tersebar di seluruh Indonesia. Mengumpulkannya tidak mudah karena lokasinya tidak terpusat”, jelasnya.

Dari aspek kualitas, tidak semua biomassa dapat langsung digunakan.

“Bahan baku berbasis kayu atau cangkang sawit low risk, tetapi biomassa dari pertanian atau sampah termasuk middle to high risk sehingga harus diproses agar setara dengan batubara”, papar Anita.

PLN EPI juga menghadapi tantangan transportasi karena biomassa tidak bisa sepenuhnya mengandalkan moda perairan seperti batubara. “Saat rasio cofiring meningkat, ketergantungan pada angkutan darat menimbulkan tantangan tersendiri karena bergantung pada fasilitas umum”, ujarnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, PLN EPI telah menyiapkan strategi jangka pendek dan panjang, mulai dari peningkatan kualitas bahan baku, pengembangan aplikasi marketplace biomassa, hingga pembangunan ekosistem rantai pasok berkelanjutan.

See also  Pertamina Warnai Hari Pramuka 2025 Lewat SESAMA: Seribu Seragam Sekolah Bersama Pertamina

“Untuk keberlanjutan, kita tidak bisa hanya mengandalkan by product. Basis penanaman tetap dibutuhkan untuk menjamin sekuritas pasokan”, tegas Anita.

Ia menutup paparannya dengan menegaskan pentingnya dukungan regulasi dan sinergi antar stakeholder. “Kita perlu meng unlock potensi bioenergi sebagai pengganti batu bara”, tutupnya.

PLN EPI menegaskan bahwa bioenergi adalah ruang tumbuh baru yang mampu memperkuat ketahanan energi nasional, menurunkan emisi, serta membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, koperasi, dan industri. Dengan potensi biomassa yang besar, strategi teknologi yang komprehensif, dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan, Indonesia memiliki kesempatan emas mempercepat lompatan menuju energi hijau.

“PLN EPI mengajak semua mitra untuk bergerak bersama dari limbah menjadi energi, dari biomassa menjadi solusi, dari hari ini menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan”.

Berita Terkait

PLN Icon Plus Dorong Pengembangan Teknologi Hijau di SMK lewat Pelatihan Konversi Motor Listrik
Langkah Transformasi Pertamina untuk Mengembalikan Birunya Laut Nusantara
Solid di Tengah Badai Global, Laba Pertamina Q3 2025 Sentuh USD 2,05 Miliar
PLN EPI Pacu Pengembangan LNG Midstream untuk Tekan Biaya Bahan Bakar Pembangkit
CC PLN 123 Raih 8 Penghargaan Global Contact Center World 2025 di Yunani
PLN Icon Plus Perluas Kolaborasi Usai Kunjungan Menteri Koperasi dan Direksi PLN
PLN Icon Plus Angkat Solusi Smart & Green Building pada Electricity Connect 2025
PLN Icon Plus Kenalkan Virtual Power Plant Icon Green di Electricity Connect 2025

Berita Terkait

Wednesday, 26 November 2025 - 22:47 WIB

PLN EPI Kembangkan Ekosistem Bioenergi, Perkuat Kolaborasi dengan Swasta dan Koperasi

Wednesday, 26 November 2025 - 20:09 WIB

PLN Icon Plus Dorong Pengembangan Teknologi Hijau di SMK lewat Pelatihan Konversi Motor Listrik

Wednesday, 26 November 2025 - 13:02 WIB

Langkah Transformasi Pertamina untuk Mengembalikan Birunya Laut Nusantara

Wednesday, 26 November 2025 - 00:16 WIB

Solid di Tengah Badai Global, Laba Pertamina Q3 2025 Sentuh USD 2,05 Miliar

Wednesday, 26 November 2025 - 00:11 WIB

PLN EPI Pacu Pengembangan LNG Midstream untuk Tekan Biaya Bahan Bakar Pembangkit

Berita Terbaru

Nasional

Kementerian PU Gerak Cepat Pulihkan Infrastruktur Bencana Sumut

Wednesday, 26 Nov 2025 - 20:15 WIB

Berita Utama

Ajak Investor, Pemerintah Buka 108 Cekungan Kejar 1 Juta Barel

Wednesday, 26 Nov 2025 - 18:48 WIB

foto Dok Pemprov DKI Jakarta

Berita Utama

Tingkatkan Standar Kesehatan Publik, Pramono Terbitkan Pergub 36/2025

Wednesday, 26 Nov 2025 - 18:26 WIB