Sambut Investasi China, Wamen Viva Yoga Dukung Industrialisasi Bambu di Kawasan Transmigrasi

Friday, 19 December 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

daelpos.com – Kedatangan delegasi Promosi Perdagangan Indonesia-Guangdong (PPIG) di Kantor Kementerian Transmigrasi (Kementrans), Kalibata, Jakarta, 18/12/2025, disambut hangat oleh Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi. Kedatangan delegasi yang dipimpin oleh Indonesia Executive Chairman Mr Sim dan Director of The Economic Diplomacy Office Mr Jay Yu itu untuk melakukan penjajakan investasi dari China di Indonesia.

Dalam pertemuan, PPIG mempresentasikan investasi pengembangan bambu varietas reed (reed bamboo) di kawasan transmigrasi. Bambu jenis ini memiliki banyak kelebihan dan nilai ekonomi yang tinggi. Pohon yang saat ini dikembangkan di China dan Malaysia bisa diolah menjadi fiber bamboo (serat bambu). Serat bambu bisa digunakan menjadi berbagai bahan pakaian dan aksesorisnya seperti kaos, jaket, kaos kaki, penutup kepala, dan jenis baju lainnya. Pakaian yang terbuat dari serat bambu dikatakan memiliki kelebihan dibanding bahan yang lain.

Apa yang dimanfaatkan dari reed bambu tak hanya bisa diolah menjadi serat namun daun yang ada bisa dimanfaatkan menjadi pakan ternak, sapi. “Reed bamboo juga bisa mereduksi karbon dioksida sehingga rumpun bambu itu bisa dimanfaatkan sebagai pasar karbon yang bernilai tinggi”, ujar Jay Yu.

Untuk mengembangkan reed bamboo, tak sulit. Pohon ini bisa bertahan selama 15 tahun tanpa pupuk dan rekayasa budidaya lainnya. Dengan lahan seluas, 0.27 Ha, petani bisa mengembangkan bambu ini. Dalam setahun dari menanam reed bamboo di luas lahan 1 Ha mampu menghasilkan keuntungan 12.750 US$. Harga bibit dari bambu ini hanya 0,6 US$.

PPIG ingin memproduksi serat bambu di Indonesia. “Kami ingin investasi di Indonesia dengan harapan menjadikan negeri ini sebagai produsen serat bambu terbesar di Asia Tenggara”, ujar Jay Yu. “Di Malaysia sudah kami kembangkan namun volumenya kecil”, tambahnya. Untuk itu mereka ingin investasi mulai dari penanaman hingga pengolahan sehingga investor dari China ingin sekaligus membangun pabrik. Satu pabrik dibangun di setiap lahan 70 Ha.

See also  Bangkit dari COVID-19, Pertamina Berdayakan Kelompok Sektor Informal di Area Kamojang

Mendapat pemaparan mengenai reed bamboo dan adanya keinginan investasi di kawasan transmigrasi, Viva Yoga menyambut gembira. Menurutnya masyarakat dari Sabang sampai Merauke sudah tidak asing lagi dengan pohon bambu. “Banyak lahan yang ditanami bambu baik budidaya maupun tumbuh alami”, ujarnya.

Mengembangkan bambu di kawasan transmigrasi menurut Viva Yoga merupakan salah satu program Kementrans. Diungkap, dirinya beberapa waktu yang lalu berkunjung ke Yayasan Bambu Indonesia. Yayasan Bambu Indonesia yang diketuai oleh Jatnika Nanggamihardja memiliki padepokan bambu di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. “Di sana ada 161 varietas”, ujarnya. “Kami memilih varietas apa yang cocok dikembangkan di kawasan transmigrasi”, tambahnya.

Dalam soal kerja sama dengan pihak lain dalam menanam pohon bambu, menurut Viva Yoga pernah dilakukan di Kawasan Transmigrasi Ponu Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Program itu dilakukan untuk membuat biomassa sebagai energi listrik. “Kementrans bekerja sama dengan salah satu anak perusahaan dari BUMN besar di Indonesia”, ungkapnya. “Proyek itu saat ini masih dalam proses”, tambahnya. Dirinya berharap investasi dari China untuk mengembangkan serat bambu di kawasan transmigrasi benar-benar terealisasi.

Mantan Anggota Komisi IV DPR dua periode itu ingin di kawasan transmigrasi ada industrialisasi. Industrialisasi di kawasan transmigrasi disebut bagian dari transformasi transmigrasi di era Presiden Prabowo Subianto. “Transmigrasi saat ini bukan hanya sekadar memindah penduduk namun berorientasi pada kesejahteraan”, tuturnya. Dengan industrialisasi itulah orientasi pada kesejahteraan akan tercipta.

Dalam investasi di kawasan transmigrasi, Viva Yoga menegaskan agar transmigran dan masyarakat yang menempati kawasan transmigrasi harus dilibatkan. “Bila dilibatkan selain memperoleh manfaat ekonomi, juga akan ikut menjaga”, ucapnya.

Berita Terkait

Kementerian PU Terjunkan 402 Relawan CPNS dan PNS ke Aceh, Sumut, dan Sumbar
Hutama Karya Berlakukan Diskon Tarif Tol 20% di 7 Ruas Trans Sumatera
BKSAP DPR RI Kunjungi UI, Perkuat Fondasi Akademis Deklarasi Parlemen Berbahasa Indonesia–Melayu
PLN Icon Plus Perkuat Tata Kelola Arsip melalui Leadership Socialization Archive Service Hub
DPD RI Meraih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik Predikat Informatif
Wamen Viva Yoga: Pentingnya Integritas dan Pengawasan yang Kuat
Perkuat Bantuan Air Bersih dan Sanitasi di Lokasi Bencana Sumatera, Kementerian PU Kirim 11 Unit Mobil Tangki Air dan Vakum Tinja
Kemendes dan BNPT Kolaborasi Berdayakan Ekonomi Wujudkan Desa Siapsiaga

Berita Terkait

Friday, 19 December 2025 - 10:20 WIB

Sambut Investasi China, Wamen Viva Yoga Dukung Industrialisasi Bambu di Kawasan Transmigrasi

Friday, 19 December 2025 - 07:18 WIB

Kementerian PU Terjunkan 402 Relawan CPNS dan PNS ke Aceh, Sumut, dan Sumbar

Thursday, 18 December 2025 - 22:47 WIB

Hutama Karya Berlakukan Diskon Tarif Tol 20% di 7 Ruas Trans Sumatera

Thursday, 18 December 2025 - 21:03 WIB

BKSAP DPR RI Kunjungi UI, Perkuat Fondasi Akademis Deklarasi Parlemen Berbahasa Indonesia–Melayu

Thursday, 18 December 2025 - 20:58 WIB

PLN Icon Plus Perkuat Tata Kelola Arsip melalui Leadership Socialization Archive Service Hub

Berita Terbaru