DAELPOS.com – Kementerian Koperasi dan UKM menyampaikan apresiasi terhadap niat baik Bupati Subang, Haji Ruhimat, yang telah menunjukkan kepeduliannya terhadap kemajuan koperasi dan UKM di wilayah Kabupaten Subang.
Terlebih lagi, Pemerintah Kabupaten Subang telah memberikan dukungan agar koperasi menjadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi dan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Bahkan, Pemkab Subang juga memberikan stimulus melalui hibah agar dapat memfasilitasi pembiayaan akta, modal bagi pembiayaan anggota koperasi, mendorong terciptanya produksi, penerapan teknologi dan pemasaran agar koperasi dan KUMKM tumbuh bersama, bersinergi dan berkolaborasi.
Apresiasi tersebut, disampaikan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Prof Rully Indrawan, dalam sambutan peringatan ke-73 Hari Koperasi tingkat Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang mengambil tema “Koperasi Keren, KUMKM Jawara: Sinergi Membangun Koperasi di Jawa Barat pada Era Adaptasi Kebiasaan Baru”, di Subang, Jawa Barat, Rabu (15/7/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Prof Rully juga menjelaskan bahwa saat ini di Indonesia telah terjadi penurunan partisipasi masyarakat terhadap koperasi. Hal itu, katanya, lebih disebabkan oleh munculnya stigma bahwa koperasi adalah sebagai organisasi yang kampungan alias kuno dan tidak moderen.
Hal itulah, kata Prof Rully, menjadi penyebab lemahnya keberadaan koperasi di Indonesia. Berbeda dengan negara lain, katanya, koperasi adalah sebagai organisasi atau lembaga yang cukup dibanggakan, bahkan di negara kapitalis sekalipun, seperti di Amerika Serikat.
Menurut Prof Rully, stigma tersebut, muncul ketika ada sejumlah kasus kejahatan keuangan yang melibatkan koperasi. Padahal, katanya, koperasi yang melakukan kejahatan tersebut, terbilang lebih sedikit jumlahnya ketimbang kejahatan yang dilakukan non koperasi. Tetapi, ujar Prof Rully, yang menjadi terdakwa adalah koperasi.
Masyarakat, katanya, kerap menganggap bahwa koperasi adalah pelaku kejahatan, sehingga masyarakat enggan untuk mesuk menjadi anggota koperasi.
Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk menghentikan stigma atau anggapan bahwa koperasi adalah organisasi atau lembaga yang kerdil, kampungan, jahat dan anggapan buruk lainnya.
“Mari kita sudahi anggapan seperti itu. Jadi kita harus memunculkan kebanggaan atas koperasi, karena bisnis itu berbicara tentang kepercayaan. Koperasi juga berani keluar dari labirin kebiasaan. Saat ini bisnis operasi di banyak tempat sudah mulai digital, bisnis juga dapat lebih efisien dengan menggunakan digitalisasi, maka dari itu jangan takut untuk berubah,” ujar Prof Rully.
Dia berharap agar Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) juga dapat bekerja lebih cepat dan fokus mengurusi koperasi.
“Sekarang LPDB diutamakan untuk melayani koperasi. Dalam layanannya yang tadinya 16 tahapan, saat ini tinggal tiga tahapan,” ujarnya menambahkan.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Rully menyerahkan bantuan program fasilitas penggantian akta notaris kepada sejumlah koperasi. Yakni, Koperasi LED Leles Primer, Koperasi Kartika Kala Hitam, Koperasi Produsen Tabur Benih Melati, Koperasi Unit Desa Mina Karya Bakti, Koperasi Warga SMP Negeri 3 Subang, Koperasi Warga SMPN 6 Purwadadia, dan Pengelolaan Keuangan Keluarga.
Sementara itu Pemkab Subang, menyerahkan bantuan hibah kepada gerakan koperasi kepada sejumlah koperasi yang berbeda. Yakni, Koperasi Bina Swadaya Subang, Koperasi Cipta Usaha Bersama Cikadu, KUD Rahayu, Koperasi Limbah Nusantara Sejahtera, Dekopinda Kabupaten Subang, KUD Mandiri Mina Saluyu Mulya, dan Koperasi Wanita LED Mawar.
Sebelumnya, Bupati Subang Haji Ruhimat, dalam sambutannya, menyampaikan syukur di tengah pandemi Covid 19 dapat berkumpul untuk menghadiri ulang tahun yang ke-73 Koperasi.
“Tema hari koperasi tahun ini, diharapkan kita dapat menjiwai dan dapat menunjukkan bahwa koperasi dapat lebih keren dibanding lembaga ekonomi lainnya.
Kang Jimat, demikian sapaannya, bersyukur walaupun dalam kondisi Adaptasi Kebiasaan Baru, dapat melaksanakan kegiatan syukuran ‘Riung mungpulung’ gerakan koperasi yang diselenggarakan oleh Dekopinda Kabupaten Subang dan Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Subang dengan tema ‘Koperasi Keren KUMKM Jawara’.
“Kita harus tunjukkan bahwa koperasi bisa lebih keren dibandingkan dengan lembaga-lembaga perekonomian lainnya melalui digitalisasi. Koperasi juga harus memiliki posisi tawar yang tinggi dan mampu berdaya saing dalam meningkatkan perekonomian di Kabupaten Subang sebagai daerah lumbung padi, peternakan industri, dan pelabuhan,” katanya.
Terkait hal itu, Kang Jimat mendorong seluruh koperasi di Kabupaten Subang yang memiliki badan hukum, dapat menjadi koperasi yang sehat secara lembaga dan usaha.
“Saya berharap agar seluruh desa di Kabupaten Subang, memiliki koperasi sebagai lembaga pembiayaan produksi dan pemasaran dalam rangka upaya percepatan peningkatan produktivitas perekonomian masyarakat,” ujarnya menambahkan.
Pada kesempatan itu, Bupati Ruhimat juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan stimulus melalui hibah. Hal itu diberikan agar dapat memfasilitasi pembiayaan pembuatan akta, modal bagi pembiayaan anggota, mendorong terciptanya produksi.
Hal lainnya dari stimulus tersebut, agar penerapan teknologi dan pemasaran koperasi dan UMKM dapat tumbuh bersama, bersinergi dan berkolaborasi.
“Saya mendukung agar koperasi menjadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi dan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan daerah. Saya yakin, koperasi di Kabupaten Subang akan lebih KEREN dan KUMKM-nya JAWARA,” ujarnya lebih lanjut.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dekopinda Kabupaten Subang, H. Daeng, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan HUT Koperasi tahun ini, dilaksanakan secara sederhana.
Untuk mengembangkan koperasi di Kabupaten Subang, pihaknya akan bekerjasama dengan koperasi Jawa Barat, yang akan meluncurkan aplikasi ‘Icalan’. Diharapkan, aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh UMKM secara gratis dengan syarat sebagai anggota koperasi.
Alasan diluncurkan Web-Icalan tersebut, karena potensi pengguna internet di Jawa Barat dinilainya cukup besar. Yakni sebanyak 53 persen dari jumlah penduduk di daerah ini.
“Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh anggota koperasi yang saat ini belum begitu banyak mengakses internet, kalah oleh bidang lainnya,” kata dia.