Fadli Zon: Kasus Djoko Tjandra Akibat Pemerintah Jadikan Hukum sebagai Alat Kekuasaan

Thursday, 23 July 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kasus Djoko Tjandra terjadi akibat pemerintah menjadikan hukum sebagai alat kekuasaan serta tak lepas dari politik behavior dan political will yang dilakukan oleh pemerintah itu sendiri.

Begitu dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dalam sarasehan kebangsaan virtual bertajuk “Balada Djoko Tjandra:Puncak Gunung Es Penegakan Hukum Indonesia”, Kamis (23/7).

“Ini menurut saya sangat nyata sekali terlihat, ketika hukum menjadi alat kekuasaan ya dia bisa kemana-mana. Dan hukum itu menjadi permainan dari kasus-kasus,” kata Fadli.

“Dan kasus Djoko Tjandra inikan salah satunya saja dari sekian banyak kasus yang janggal dan membuat ironi dalam penegakan hukum,” imbuhnya.

Dalam kasus Djoko Tjandra, menurut Fadli, institusi negara yang terlibat seperti, Kementerian Hukum dan HAM, Dirjen Imigrasi, Kejaksaan Agung dan Polri telah melanggar konstitusi.

Di sisi lain, dalam kasus Djoko Tjandra menunjukan betapa bobroknya aparat penegak hukum di Indonesia.

“Di tambah dari sisi pemimpin pemerintahan tidak ada leadership, ini sangat terasa sekali kok,” ujarnya.

Fadli mencontohkan, betapa hukum saat ini menjadi alat dari kekuasaan, di mana penegakannya hanya tajam ke bawah ataupun orang-orang yang tidak memiliki relasi langsung dengan kekuasaan.

Tetapi sebaliknya, hukum sangat terasa tumpul kepada mereka yang berada di lingkaran maupun punya relasi dengan kekuasaan.

“Jadi terlalu banyaklah contoh-contohnya dari tahun lalu,” cetusnya.

Di sisi lain, Fadli menambahkan, dalam kasus Djoko Tjandra, mengkonfirmasi bahwa uang sangat berpengaruh dalam penegakan hukum di Indonesia. Dalam kasus Djoko Tjandra, tegas Fadli, menunjukan semua bisa diatur.

“Ini sangat berbahaya, jika nantinya orang tidak percaya lagi dengan hukum, karena hanya menjadi alat atau permainan kekuasaan,” demikian Fadli. (*)

See also  Kementerian PANRB Dorong Survei Kepuasan Masyarakat dan Forum Komunikasi Publik Dilaksanakan secara Daring

Berita Terkait

Prabowo Tunaikan Umrah di Sela Kunjungan Kenegaraan ke Arab Saudi
Prabowo dan Pangeran MBS: Kesepakatan Dewan Koordinasi Tertinggi RI-Arab Saudi
Bangun Tol Palembang – Betung Struktur dan Rest Area, HKI Catatkan Progres Konstruksi 52%
Menteri Pariwisata: Kolaborasi Kunci Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan
Jakarta “Car Free Night” di Kawasan Thamrin dan Sudirman 5 Juli 2025
AdMedika Gandeng Kitabisa.org Beri Layanan Test Mini MCU bagi Warga Kampung Rambutan Bogor
Prabowo Pimpin Upacara Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara di Monas
LaNyalla Dukung Tarif Cukai Golongan III Sigaret Kretek Mesin Industri Rokok Skala Kecil

Berita Terkait

Thursday, 3 July 2025 - 15:02 WIB

Prabowo Tunaikan Umrah di Sela Kunjungan Kenegaraan ke Arab Saudi

Thursday, 3 July 2025 - 14:56 WIB

Prabowo dan Pangeran MBS: Kesepakatan Dewan Koordinasi Tertinggi RI-Arab Saudi

Thursday, 3 July 2025 - 13:54 WIB

Bangun Tol Palembang – Betung Struktur dan Rest Area, HKI Catatkan Progres Konstruksi 52%

Wednesday, 2 July 2025 - 18:27 WIB

Menteri Pariwisata: Kolaborasi Kunci Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan

Wednesday, 2 July 2025 - 18:06 WIB

Jakarta “Car Free Night” di Kawasan Thamrin dan Sudirman 5 Juli 2025

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Akselerasi Prestasi, Mandiri Bintan Marathon Kukuhkan Standar Internasional

Thursday, 3 Jul 2025 - 15:23 WIB