Pertamina Latih Emak-emak Bikin Ecoenzym

Wednesday, 30 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Hingga saat ini masalah sampah masih menjadi pekerjaan rumah bagi sejumlah daerah, tanpa terkecuali di Provinsi Sumatra Utara. Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan mencatat, tak kurang dari 1.340 ton sampah rumah tangga dihasilkan warga Medan per hari. Padahal limbah sampah rumah tangga yang selama ini jadi momok, ternyata bisa diolah menjadi barang yang bernilai ekonomi.

Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut sebenarnya sudah merintis program pengelolaan sampah menjadi bernilai ekonomis. Program pengelolaan sampah yang berlokasi di Fuel Terminal (FT) Medan Group itu sudah dimulai sejak tahun 2018 hingga kini.

Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR I Roby Hervindo menyampaikan, program pengelolaan sampah tersebut digawangi kelompok warga di lingkungan 24 yang berlokasi di Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Medan.

Salah satu programnya, lanjut Roby, adalah pengelolaan sampah anorganik berupa plastik menjadi Ecobrick. Program itu memberikan nilai tambah ekonomi bagi kelompok lingkungan 24 hingga mencapai tiga juta rupiah per bulan dari hasil penjualan ecobrick.

“Setelah sukses dengan pengelolaan sampah plastik, kali ini kami kembangkan dengan melakukan pelatihan pengolahan sampah organik rumah tangga, yang bernama Ecoenzym,” jelas Roby.

Ecoenzyme merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula dan air. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik (Organic Agriculture Association) dari Thailand. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat.

Ecoenzyme memiliki multiguna, efektif membunuh bakteri dan kuman, sehingga  dimanfaatkan sebagai disinfektan. Cairan ini sangat tidak disukai kecoa, semut, lalat dan nyamuk. Alhasil cocok dipakai sebagai pengusir hama. Cukup semprotkan 15 ml ecoenzyme yang telah dicampur 500 ml air ke tempat-tempat yang ditargetkan bebas hama.

See also  Dinas Dukcapil di Daerah Didorong Penuhi Target Kinerja

Ecoenzyme juga bisa berfungsi sebagai cairan pembersih kaca dan kamar mandi. Selain itu, tokcer juga dipakai sebagai pupuk tanaman. Campurkan air secukupnya, jadilah ecoenzyme sebagai pupuk organik.

Ani, salah satu peserta pelatihan Ecoenzyme sangat antusias terhadap pelatihan itu. “Semoga masyarakat luas juga lebih tergerak lagi tentang pengelolaan sampah, bukan cuman kader di lingkungan 24 Pekan Labuhan saja,” ujarnya.

“Kami berharap program pengelolaan sampah terpadu bisa menjadi salah satu solusi masalah sampah. Sampah anorganik dikelola dengan ecobrick. Sampah organik diolah menjadi ecoenzyme. Sehingga berdampak positif bagi lingkungan, sekaligus dapat bernilai ekonomis,” pungkas Roby. 

Berita Terkait

Haji Uma: Otonomi Daerah Kian Tereduksi, Saatnya UU 23 Tahun 2014 di Revisi
BAP DPD RI Fasilitasi Konflik Lahan Kelompok Tani di Kalimantan
Nono Sampono Ajak Generasi Muda Maluku Bangga Mengamalkan Pancasila
Hutama Karya Masih Berlakukan Potongan Tarif Tol 20% dan Tambah Ruas Baru
GKR Hemas: Membumikan Empat Pilar dalam Kehidupan Sehari-Hari melalui Nilai Budaya Yogyakarta
Desak Pemerintah Pusat Hentikan Rencana Penambahan Batalyon TNI di Aceh, Haji Uma: Langgar MoU Helsinki dan Akan Memicu Resistensi
Nono Sampono Serahkan Bantuan untuk Pembangunan Rumah Rawat Inap Anak Penderita Kanker
Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Warga Aceh Utara, Korban TPPO di Kamboja yang Disiksa dan Diperjualbelikan

Berita Terkait

Friday, 4 July 2025 - 07:27 WIB

Haji Uma: Otonomi Daerah Kian Tereduksi, Saatnya UU 23 Tahun 2014 di Revisi

Tuesday, 1 July 2025 - 13:48 WIB

BAP DPD RI Fasilitasi Konflik Lahan Kelompok Tani di Kalimantan

Monday, 30 June 2025 - 09:23 WIB

Nono Sampono Ajak Generasi Muda Maluku Bangga Mengamalkan Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 08:02 WIB

Hutama Karya Masih Berlakukan Potongan Tarif Tol 20% dan Tambah Ruas Baru

Friday, 27 June 2025 - 14:04 WIB

GKR Hemas: Membumikan Empat Pilar dalam Kehidupan Sehari-Hari melalui Nilai Budaya Yogyakarta

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB