TMC Tahap Ketiga di Riau Berhasil Kurangi Karhutla

Friday, 2 October 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) diarahkan menjadi salah satu solusi permanen pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). TMC dilakukan terutama di provinsi rawan karhutla melalui rekayasa hujan dengan penyemaian awan. Pada tahun 2020, operasi ini sudah dilaksanakan sejak Februari hingga saat ini masih terus dilaksanakan di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Barat.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Basar Manullang, mengungkapkan bahwa operasi TMC ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti arahan Presiden dan Menteri LHK untuk melakukan mitigasi dan upaya menetapkan solusi permanen dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Kegiatan TMC merupakan upaya sinergi bersama dan dukungan para pihak meliputi KLHK, BPPT, BNPB, TNI AU, BMKG dan Satgas Dalkarhutla Provinsi.

“Periode ketiga ini, TMC dilaksanakan di Riau sejak 24 Juli 2020 hingga saat ini (30/9), kita lakukan 50 sorti dengan NaCl yang disemai sebnyak 40 ton dengan perkiraan menghasilkan air hujan 108,5 juta m3, operasi dinilai cukup berhasil mengurangi dan memitigasi terjadinya kebakaran,” sebut Basar.

Selanjutnya, Basar mengungkapkan selain di Riau TMC juga dilaksanakan di Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Barat. Posko operasi yang berpusat di Sri Mulyono Herlambang Palembang ini telah melakukan penyemaian awan sebanyak 40 sorti dengan NaCl yang disebar sebanyak 83,25 ton.

“Sampai dengan kemarin (29/9), TMC yang kita lakukan sudah menghasilkan hujan dengan volume yang cukup untuk membasahi lahan sehingga menurunkan potensi karhutla,” ungkap Basar.

Menurut laporan Tim Posko TMC Di Provinsi Sumatera Selatan volume air hujan yang dihasilkan diperkirakan sebanyak 786,80 juta m3, di Provinsi Jambi sebanyak 369,22 juta m3, di Kalimantan Barat sebanyak 199 juta m3.

See also  Pelaku Usaha di Perhutanan Sosial Apresiasi Bisnis Model Kemitraan KUMKM

“Dengan berbagai upaya pengendalian karhutla di tahun ini, kita harapkan tingkat karhutla yang terjadi di Indonesia akan semakin menurun,” pungkasnya.

Perbandingan total jumlah hotspot tahun 2019 dan 2020 (tanggal 1 Januari – 1 Oktober), berdasarkan Satelit NOAA Conf. Level ≥80% terpantau 669 titik, pada periode yang sama tahun 2019 jumlah hotspot sebanyak 7.375titik (terdapat penurunan sebanyak 6.706 titik / 90,93%). Sedangkan berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Conf. Level ≥80% pada 2020 terpantau 1.849 titik, pada periode yang sama tahun 2019 jumlah hotspot sebanyak 22.608 titik (terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 20.759titik / 91,82%).

Berita Terkait

Tinjau Implementasi Program RB Tematik Ketahanan Pangan, Menteri PANRB: Ketahanan Pangan Penting Untuk Cegah Stunting
Dukung Kemajuan Sepak Bola Nasional, Kementerian PU Perkuat Sinergitas dengan PSSI
Menteri Rini Sampaikan Strategi Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia
Indonesia-Selandia Baru: Kolaborasi Ekonomi Hijau Menguat
Kemenpar Sasar Pasar MICE Tiongkok Lewat Business Matching
Trafik Jalan Tol Trans Sumatera Meningkat 37,93% Selama Libur Tahun Baru Islam 1447 H
Haidar Alwi: Kapolri Listyo Sigit adalah Teladan Bhayangkara Sejati.
Sultan Apresiasi Kinerja Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025

Berita Terkait

Thursday, 3 July 2025 - 18:35 WIB

Tinjau Implementasi Program RB Tematik Ketahanan Pangan, Menteri PANRB: Ketahanan Pangan Penting Untuk Cegah Stunting

Thursday, 3 July 2025 - 16:37 WIB

Dukung Kemajuan Sepak Bola Nasional, Kementerian PU Perkuat Sinergitas dengan PSSI

Wednesday, 2 July 2025 - 18:53 WIB

Menteri Rini Sampaikan Strategi Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia

Tuesday, 1 July 2025 - 19:02 WIB

Indonesia-Selandia Baru: Kolaborasi Ekonomi Hijau Menguat

Tuesday, 1 July 2025 - 18:49 WIB

Kemenpar Sasar Pasar MICE Tiongkok Lewat Business Matching

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB