Terbentuknya Ekosistem Perikanan Diharapkan Jadi Solusi untuk Bangkit di Tengah Pandemi

Wednesday, 7 October 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Terwujudnya ekosistem perikanan yang terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir diharapkan bisa membangkitkan lagi industri perikanan rakyat di tengah pandemi. Karena dalam ekosistem itu ditawarkan solusi mulai dari permodalan, sampai offtaker atau pemasaran.

“Sebagai salah satu sektor prioritas, sektor perikanan menyimpan potensi yang besar. Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan -red menunjukkan ada 2,3 juta nelayan dan 4 juta orang pembudidaya, dimana 96 persennya adalah nelayan tradisional,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam sambutannya pada webinar “Solusi Pembiayaan dan Pemasaran Perikanan di Tengah Pandemi” yang dibacakan oleh Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria br Simanungkalit di Jakarta Selasa (6/10/2020).

Tampil sebagai narasumber dalam webinar yang dimoderatori staf khusus MenkopUKM Riza Damanik, antara lain Dirjen Perikanan Tangkap KKP M Zaini, Direktur Bisnis Kecil dan Ritel BRI Priyastomo, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto, Dirut LPDB KUMKM Supomo, Samsudin Abdul Kadir (Sekda Provinsi Maluku Utara), Bachtiar (PJs Gubernur Kepulauan Riau), Dirut PT Perikanan Nusantara (Persero) Farida Mokodompit, Irham (Aruna) dan perwakilan nelayan dari Sangihe, Kebumen dan Tarakan.

MenkopUKM mengatakan sektor perikanan juga terkena dampak dari Pandemi Covid -19 ini antara lain karena membengkaknya biaya produksi baik itu BBM bagi nelayan untuk ke laut maupun biaya budidaya di sektor hulu. Sementara di sektor hilirnya, pasar tak mau menyerap secara optimal hasil perikanan dan menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu biaya angkut dan logistik yang juga naik.

“Kami berupaya memberikan dukungan dan bantuan baik di hulu sampai hilir. Misalnya pembiayaan permodalan melalaui KUR, PNM maupun ultra mikro dan LPDB dengan dana PEN sampai Rp1 triliun. Sementara yang unbankable juga disiapkan bantuan produktif usaha mikro sebesar Rp2,4 juta bagi 12 juta pelaku usaha mikro,” ujar MenkopUKM

See also  KLHK Gelar Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam Secara Virtual

MenkopUKM Teten Masduki mengakui mayoritas nelayan maupun petani memiliki skala usaha yang kecil sehingga gampang terpapar jika ada krisis. “Karena itu saya mendorong nelayan dan petani untuk mendirikan koperasi agar memiliki skala usaha bisnis sehingga lebih efisien dan lebih mudah bagi pemerintah dalam memberikan pendampingan,” kata Teten.

Sejauh ini ada 13.819 koperasi pertanian dan nelayan atau 11 ,23 persen dari jumlah koperasi. Sedang dari onset, koperasi pertanian ini memberikan kontribusi 7,27 persen dari koperasi secara keseluruhan.

Ekosistem Perikanan

Dalam webinar itu juga ada kesamaan dari peserta, dibutuhkan adanya ekosistem perikanan dari hulu sampai hilir sehingga masalah perikanan bisa digarap secara lebih intensif dan memberikan hasil yang optimal.

“Apalagi kita sudah memasuki dunia digital, dibutuhkan ada ekosistem perikanan yang bisa menjembatani permasalahan dari permodalan, off taker Sampai Pemasaran. Kami di PT perikanan Nusantara juga sudah menyiapkan membuka resi gudang yang akan menampung hasil-hasil perikanan, ” kata Dirut PT Perinus Farida Mokodompit. Hal senada juga diungkapkan Irham dari Aruna selaku startup yang mengumpulkan produk perikanan di berbagai wilayajlh di indonesia.

Di sektor pembiayaan, perbankan yang diwakili BRI dan BNI, LPDB KUMKM juga menyatakan kesiapannya membantu maslah pembiayaan perikanan.

“Kami siap membiayai nelayan di semua lini baik di usaha kecil menengah maupun korporasi,” kata Sis Apik Wijayanto Direktur Hubungan Kelembagaan BNI.

Sementara Supomo Dirut LPDB KUMKM mengatakan pihaknya akan konsentrasi membiayai koperasi koperasi nelayan.” Kalau anggotanya bisa dibiayai perbankan melalui KUR dan sebagainya,” ujarnya.

Berita Terkait

Menciptakan Kesejahteraan Rakyat, Wamen Viva Yoga Ingin Bambu Dibudidayakan di Kawasan Transmigrasi
Hasil Pengawasan Haji: Komite III DPD RI Usulkan Langkah Strategis
Tinjau Implementasi Program RB Tematik Ketahanan Pangan, Menteri PANRB: Ketahanan Pangan Penting Untuk Cegah Stunting
Dukung Kemajuan Sepak Bola Nasional, Kementerian PU Perkuat Sinergitas dengan PSSI
Menteri Rini Sampaikan Strategi Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia
Indonesia-Selandia Baru: Kolaborasi Ekonomi Hijau Menguat
Kemenpar Sasar Pasar MICE Tiongkok Lewat Business Matching
Trafik Jalan Tol Trans Sumatera Meningkat 37,93% Selama Libur Tahun Baru Islam 1447 H

Berita Terkait

Tuesday, 8 July 2025 - 18:14 WIB

Menciptakan Kesejahteraan Rakyat, Wamen Viva Yoga Ingin Bambu Dibudidayakan di Kawasan Transmigrasi

Tuesday, 8 July 2025 - 09:28 WIB

Hasil Pengawasan Haji: Komite III DPD RI Usulkan Langkah Strategis

Thursday, 3 July 2025 - 18:35 WIB

Tinjau Implementasi Program RB Tematik Ketahanan Pangan, Menteri PANRB: Ketahanan Pangan Penting Untuk Cegah Stunting

Thursday, 3 July 2025 - 16:37 WIB

Dukung Kemajuan Sepak Bola Nasional, Kementerian PU Perkuat Sinergitas dengan PSSI

Wednesday, 2 July 2025 - 18:53 WIB

Menteri Rini Sampaikan Strategi Wujudkan Birokrasi Berkelas Dunia

Berita Terbaru

ilustrasi ( foto Istimewa )

Olahraga

Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand di SEA V League 2025

Wednesday, 9 Jul 2025 - 09:21 WIB

Ekonomi - Bisnis

Commuter Line Yogyakarta Kian Diminati: Tumbuh 17% di Awal 2025

Tuesday, 8 Jul 2025 - 18:53 WIB