DAELPOS.com – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyelenggarakan tahapan penulisan makalah pada seleksi terbuka untuk mengisi enam jabatan pimpinan tinggi pratama, Jumat (16/10). Seleksi terbuka ini adalah bentuk reformasi di bidang manajemen sumber daya manusia (SDM) sebagai penerapan sistem merit.
“Ini adalah reformasi di bidang manajemen sumber daya manusia kita. Salah satunya untuk membuat kita lebih kompetitif, menjadikan aparatur sipil negara (ASN) kita lebih profesional, kompeten, dan berintegritas,” ujar Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji saat membuka tahap penulisan makalah Seleksi Terbuka Calon Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian PANRB, Jakarta.
Sejak dibuka pada 23 September 2020 lalu, sebanyak 48 dari 60 pendaftar telah lolos seleksi administrasi dan maju ke tahap penulisan makalah. Namun, hanya 45 peserta yang mengikuti tahap penulisan makalah.
Berada di masa pandemi, tahap penulisan makalah kali ini dilaksanakan secara offline dan online. Penulisan makalah secara offline dilakukan oleh 33 peserta yang berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Sementara 12 peserta yang berdomisili di luar Jabodetabek mengikuti tahapan ini secara online.
Meski demikian, Atmaji menjamin tahapan penulisan makalah ini tetap berlangsung secara akuntabel. “Kami menjamin pelaksanaan secara online tetap akuntabel dan bebas dari kecurangan karena setiap peserta termonitor oleh pengawas,” imbuhnya.
Seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Kementerian PANRB ini diikuti oleh peserta dari berbagai instansi. Salah satunya adalah Roby Darmawan yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan mengikuti tahap penulisan makalah secara offline.
Pria yang melamar untuk jabatan Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Koordinasi Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik ini mengapresiasi ketatnya penerapan protokol kesehatan dalam seleksi terbuka ini. “Hal yang bagus, karena di masa pandemi ini Kementerian PANRB bisa melaksanakan seleksi terbuka dengan protokol kesehatan yang baik dan juga pelaksanaannya berjalan dengan lancar,” ungkap Roby.
Ia juga menilai transparansi seleksi terbuka yang diselenggarakan oleh Kementerian PANRB ini sudah baik. Tidak hanya dari pengumuman yang disebarluaskan melalui berbagai platform, tapi juga seleksi ini membuka kesempatan yang sama bagi setiap pegawai negeri sipil (PNS) yang memenuhi syarat, tanpa melihat instansi asalnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Taufiq Rahman, salah satu peserta penulisan makalah yang melamar pada jabatan Sekretaris Deputi bidang Pelayanan Publik. Menurutnya, Kementerian PANRB telah menunjukkan transparansi dalam setiap proses seleksi ini.
Pria yang kini bertugas di Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) ini mengatakan, pengumuman yang disampaikan kepada peserta dirasa lengkap, serta panitia yang bertugas ramah dan juga responsif. “Mudah-mudahan Kementerian PANRB menjadi contoh bagi instansi lainnya dalam hal pelaksanaan open bidding,” pungkasnya.