SeskemenkopUKM Dorong Koperasi Paguyuban Pasundan Jadi Rumah Besar UMKM

Saturday, 17 October 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan mengatakan, cara untuk membangun skala usaha dan meningkatkan daya saing produk UMKM adalah dengan berkoperasi.

“Kita harus mendorong Koperasi Paguyuban Pasundan di Cianjur menjadi Rumah Besar bagi seluruh produk UMKM,” tandas Prof Rully, saat berkunjung ke Koperasi Paguyuban Pasundan, di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (16/10).

Di acara yang juga dihadiri Ketua Paguyuban Pasundan Abah Ruskawan, Prof Rully meyakini hal itu karena di Cianjur banyak produk yang dihasilkan UMKM, termasuk industri rumahan yang dikerjakan komunitas perempuan.

“Jika pelaku usaha jalan sendiri-sendiri, usahanya tidak akan efisien. Dengan bergabung dalam wadah koperasi akan tercipta efisiensi yang lebih baik. Dari mulai efisien biaya produksi, promosi, hingga pengadaan bahan baku,” jelas Prof Rully.

Artinya, lanjut Prof Rully, para pelaku UMKM bisa fokus dalam produksi, termasuk meningkatkan kualitas produk. Sementara urusan pemasaran akan dilakukan koperasi. “Ini yang dinamakan sharing economy atau ekonomi kolaborasi,” tukas Prof Rully.

Oleh karena itu, Prof Rully juga mendorong Koperasi Paguyuban Pasundan untuk berbasis digital, termasuk dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan para anggotanya.

“Koperasi dan UMKM harus mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman. Ini saatnya untuk memasuki ekosistem digital. Harus segera membuat aplikasi marketplace atau e-commerce yang menjual produk-produk UMKM Cianjur,” papar Prof Rully.

Penerima Banpres

Dalam kesempatan yang sama, Prof Rully berbincang dengan tiga penerima Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) asal Cianjur, yang juga merupakan anggota Koperasi Paguyuban Pasundan. Ketiganya mendapat bantuan modal sebesar Rp2,4 juta.

Ketiga penerima BPUM itu adalah Nati (UMK makanan ringan), Larasiti Lestari (perajin hasil bumi gula aren), dan Reni Nuraeni (perajin handicraft).

See also  Delegasi Berlin Apresiasi Penyediaan Hunian Inklusif Pemprov DKI

Bagi Nati, bantuan modal tersebut akan digunakan untuk menambah stok bahan baku (tepung tapioka dan minyak goreng). “Dengan begitu, produksi keripik dan kerupuk bisa terus berjalan,” kata Nati yang berasal dari Cikalong Kulon, Cianjur.

Pemasaran produk Nati dengan merek Meira Snack sudah dilakukan dengan cara online. “Pemasaran sudah masuk ke Jakarta dan Sumedang,” kata Nati.

Sementara Reni memproduksi kerajinan rajut berupa tas, souvenir, dan sebagainya. “Bantuan Presiden sebesar Rp2,4 juta itu saya pergunakan untuk modal membeli bahan. Dan dari perputaran uang itu, akan saya belikan mesin jahit,” ucap Reni.

Dengan pemasaran online, produk hasil rajutan Reni sudah menembus Bogor dan Tangerang. “Banpres ini sangat bermanfaat bagi saya dan pelaku usaha mikro lainnya,” aku Reni.

Sedangkan bagi Larasiti, Banpres digunakan untuk memperkuat bahan baku pembuatan gula aren. “Gula aren saya bentuk seperti uang koin. Jadi, orang mengenalnya sebagai gula koin,” kata Larasiti.

Dengan tersedianya bahan baku, aku Larasiti, produksinya bisa berjalan kontinu. “Pemasaran gula aren koin masih sebatas wilayah Cianjur saja. Ke depan, saya akan masuk ke pasar online juga,” pungkas Larasiti.

Berita Terkait

Kementerian PANRB Tekankan Konsep Pelayanan Prima Secara Menyeluruh: Praktik Baik dilakukan pada 16 Kab/Kota di Jawa Tengah
#PMII UNPAM Gelar Aksi Tuntut Transparansi Dinas DSDABMBK Kota Tangerang Selatan#
Lepas 5.000 Pelari, Tamsil Linrung Puji Sport Tourism Jadi Lokomotif Baru Ekonomi Daerah
Tamsil Linrung Bakal Hadiri Tabligh Akbar Nasional Bersama Bupati Sidrap
Evaluasi Perda Pengelolaan Sampah di DIY, Senator asal DIY Bahas Roadmap Penanganan Sampah
Haji Uma Silaturahmi dengan Pangdam IM, Bahas Situasi Keamanan dan Pembangunan Daerah
H-8 Lebaran, Volume Kendaraan Melonjak di Ruas Jalan Layang MBZ
DPRD dan Instansi Terkait Awasi Kualitas BBM di SPBU dan Tinjau Proses Distribusi di Fuel Terminal Tolitoli

Berita Terkait

Tuesday, 6 May 2025 - 08:53 WIB

Kementerian PANRB Tekankan Konsep Pelayanan Prima Secara Menyeluruh: Praktik Baik dilakukan pada 16 Kab/Kota di Jawa Tengah

Monday, 28 April 2025 - 22:14 WIB

#PMII UNPAM Gelar Aksi Tuntut Transparansi Dinas DSDABMBK Kota Tangerang Selatan#

Sunday, 13 April 2025 - 16:33 WIB

Lepas 5.000 Pelari, Tamsil Linrung Puji Sport Tourism Jadi Lokomotif Baru Ekonomi Daerah

Saturday, 12 April 2025 - 09:19 WIB

Tamsil Linrung Bakal Hadiri Tabligh Akbar Nasional Bersama Bupati Sidrap

Tuesday, 8 April 2025 - 18:18 WIB

Evaluasi Perda Pengelolaan Sampah di DIY, Senator asal DIY Bahas Roadmap Penanganan Sampah

Berita Terbaru

Berita Utama

Menkeu RI dan Jepang Bahas Hadapi Kebijakan Tarif AS

Tuesday, 6 May 2025 - 14:12 WIB

News

BPJPH Terus Gencarkan Pengawasan Produk di Masyarakat

Tuesday, 6 May 2025 - 13:20 WIB